Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Malang

Langit Terlihat Berkabut, DLH Beberkan Kualitas Udara Kota Malang

Kondisi udara Kota Malang terlihat berkabut pada Rabu pagi, (23/8/2023). Dilihat dari lantai tujuh Gedung Malang Creative Centre (MCC), sejumlah daera

Penulis: Benni Indo | Editor: Ndaru Wijayanto
TRIBUNJATIM.COM/BENNI INDO
Kondisi langit-langit Kota Malang yang berkabut saat dilihat dari lantai 7 Gedung MCC. 

Dia memastikan, sebagian besar kendaraan yang turun dari kargo tersebut milik mahasiswa baru. Ia memastikan bahwa kendaraan itu sebagian besar milik mahasiswa baru. 

"Mahasiswa baru di Univerisitas Brawijaya saja lebih dari 15 ribu. Sekarang, memang musimnya," tambahnya.

Tidak banyak hal yang bisa dilakukan Dishub untuk mengatasi banyaknya jumlah kendaraan yang datang. Selain mengakibatkan polusi, jumlah kendaraan yang semakin banyak juga berpotensi membuat kondisi jalan semakin macet.

"Kami bisa melakukan upaya pembatasan dengan rekayasa lalu lintas saja. Itu pun di jalur-jalur tertentu," ujar Widjaja.

Prakirawan Stasiun Klimtologi Malang, Ahmad Lutfi menjelaskan udara kabur yang ada di langit-langit Kota Malang adalah kabut.

Biasanya, kabut muncul sebelum matahari terbit. Kemudian akan hilang ketika terkena sinar matahari. Lutfi menjelaskan bahwa kabut itu adalah partikel basah.

"Kalau partikel basah, itu yang kami istilahkan dengan kabut. Kabut itu terlihat saat matahari belum terbit. Kalau kena pasan, ia akan hilang. Apa yang terjadi di Kota Malang bisa dikatakan kabut, pada saat hari semakin panas kan hilang," ujarnya. 

Ia juga menjelaskan ada yang disebut partikel kering. Partikel kering ini terjadi karena asap yang berasal dari pembakaran bahan. Ketika kena panas, asap tersebut semakin pekat sehingga membuat jarak pandang pendek. Hal itu tidak terjadi di Kota Malang saat ini.

"Kalau itu partikel kering yang kami istilahkan asap, seperti pengalaman 1997 saat kebakaran hutan, ketika kena panas semakin pekat dengan pengaruh jarak pandang yang pendek. Kalau yang terjadi sekarang, tidak sampai seperti itu," ujar Lutfi. 

Dijelaskan Lutfi, secara umum udara terlihat kabur saat musim kemarau. Ada partikel kering yang melayang dengan jumlah banyak. Kondisi itu berbeda daripada musim penghujan. 

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved