Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Nasib Wanita Dianiaya oleh Oknum Polisi, Korban Dihajar Habis-habisan: Tidak Mencerminkan Manusia

Sebuah kasus penganian terjadi beberapa waktu lalu.Pelakunya adalah seorang polisi yang menganiaya kekasihnya.

Editor: Januar
(IG Paliupdate dan Seputar kota Palembang
Viral di sosial media oknum polisi di Polres PALI, Sumsel dilaporkan menganiya pacar 

TRIBUNJATIM.COM- Sebuah kasus penganiayaan terjadi beberapa waktu lalu.

Pelakunya adalah seorang polisi yang menganiaya kekasihnya.

Kasus itu kemudian viral di media sosial.

Kali ini seorang oknum polisi berinisial Bripda AF terseret kasus dugaan penganiayaan terhadap kekasihnya.

Cerita Bripda AF diduga menganiaya sang kekasih pun akhirnya beredar di media sosial.

Dilansir dari TribunTrends, kasus tersebut pertama kali diketahui dari salah satu akun Instagram, @seputarkotapalembang.

"Oknum (anggota) Polres PALI, Bripda AF menganiaya seorang wanita yang sudah menemainya dari sebelum berseragam sudah banyak rugi baik materi dan moral," tertulis dalam keterangan unggahan tersebut.

Dalam video yang dibagikan, nampak kumpulan foto-foto Bripda AF bersama seorang perempuan yang diduga kekasihnya.

Keduanya nampak sudah saling mengenal sejak SMA, terlihat dari foto mereka yang memakai seragam putih abu-abu.

Baca juga: Kasus Perselingkuhan Oknum Polisi di Trenggalek Berakhir Anti Klimaks, Istri Cabut Laporan?

Perempuan itu juga ada dalam perjalanan Bripda AF meraih profesinya sebagai seorang polisi.

Narasi video tersebut menyebutkan, sifat Bripda AF berubah semenjak sudah menjadi aparat.

"Jika aku tidak mengenalmu, mungkin badanku tidak akan hancur seperti ini. Tangan dan mulutmu tidak mencerminkan manusia," tertulis dalam narasi video tersebut.

Dalam video itu juga memperlihatkan sebuah tangan dengan luka lebam-lebam.

"Sudah dihajar habis-habisan, ditinggalkan di jalanan posisi malam, wanita mana yang tidak sakit," lanjut narasi video tersebut.

Selain itu, video itu juga menunjukkan tangkapan layar percakapan WhatsApp yang diduga milik Bripda AF dan perempuan tersebut.

Dalam percakapan itu terlihat ancaman pembunuhan menggunakan pistol terhadap penerima pesan.

Unggahan tersebut lantas menuai berbagai komentar dari warganet.

Banyak yang mengecam perilaku Bripda AF apabila dugaan-dugaan dalam video tersebut benar adanya.


Konfirmasi Kepolisian

Kapolres PALI AKBP Khairu Nasrudin ketika dihubungi melalui pesan WhatsApp mengatakan kalau dirinya baru mengetahui video tersebut.

Namun Nasrudin tidak menampik jika foto yang ada dalam video tersebut adalah anggotanya Bripda AF.

Disebutkan bahwa Bripda AF berdinas di satuan Shabara Mapolres PALI, Sumatera Selatan.

Nasrudin juga menjelaskan kini Bripda AF tengah diinterogasi oleh Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam).

"Yang bersangkutan sedang diinterogasi oleh Propam, nanti setelah diperiksa baru bisa klarifikasi," ujarnya, dikutip dari Sripoku pada Senin (28/8/2023).

Kasus serupa juga terjadi di tempat lain, beberapa waktu lalu.

Berikut pengakuan tahanan wanita yang mengungkapkan perilaku seorang oknum polisi di dalam sel.

Pengakuan tahanan wanita dipeluk dari belakang di sel oleh oknum polisi itu akhirnya menjadi sorotan.

Kini, oknum polisi yang melakukan pelecehan terhadap korban tahanan wanita ini langsung mendapat ganjaran.

Ternyata korban dipeluk dan diajak ke kamar mandi untuk memuaskan hasrat sang polisi.

Bagaimana kronologi perilaku pelecehan yang dilakukan sang polisi?

Briptu SA, oknum polisi yang bertugas di Direktorat Tahanan dan Barang Bukti (Tahti) Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dituding melakukan pelecehan terhadap tahanan wanita berinisial FM.

Dalam aksinya, Briptu SA yang lagi mabuk berat memaksa tahanan wanita berinisial FM tersebut untuk melakukan oral menggunakan mulut di toilet.

Aksi bejat Briptu SA ini dibongkar oleh HE, pacar dari FM.

Menurut informasi, aksi bejat yang dilakukan Briptu SA berlangsung di markas Polda Sulsel, persisnya di ruang tahanan Dit Tahti.

Dari penuturan HE, mulanya Briptu SA datang ke sel tahanan dalam keadaan sempoyongan karena mabuk berat.

Lalu, Briptu SA masuk ke sel, dan berbaring di belakang korban.

Karena diduga syahwat sudah memuncak, pelaku kemudian memeluk dan meraba-raba tubuh korban.

Korban yang kala itu tengagh tertidur kaget, dan berusaha bangkit. 

“Korban dalam keadaan tidur di dalam sel, kemudian datang ini oknum (Briptu SA) memeluk dari belakang, sambil meremas payudara korban,” ujar HE dilansir Tribun Jatim dari Kompas.com via Tribun-Medan.com.

Setelah memeluk dan meraba-raba payudara FM, Briptu SA memaksa tahanan wanita itu masuk ke dalam toilet.

Di sana, Briptu SA lantas membuka resleting celananya.

Melihat hal itu, FM meronta.

FM menolak Briptu SA.

“Tapi korban menolak saat dibisiki untuk masuk ke toilet, kemudian oknum tersebut kembali membisikkan hal serupa dengan nada memaksa ia mengatakan kepada FM ‘isap saja’” lanjut HE menirukan ucapan Briptu SA kepada pacarnya.

Di dalam toilet, Briptu SA memamerkan kemaluannya kepada FM. 

Meski FM menolak pemaksaan tersebut, rambutnya tetap dipegang oleh SA.

"Tidak kunjung ereksi karena diduga pengaruh alkohol, SA meninggalkan FM begitu saja," kata HE.

Tak terima dengan perlakuan tersebut, HE telah melaporkan kejadian ini kepada atasan Briptu SA di Polda Sulsel.

Ia juga berencana mendatangi Lembaga Bantuan Hukum (LBH) untuk mendapatkan pendampingan hukum dalam kasus ini.

Kini Briptu S sedang diperiksa Propam, Ditkrimum pun bersiap untuk memeriksa tindak pidananya.

Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Komang Suartana, menyatakan bahwa kasus ini sedang diselidiki oleh Propam Polda Sulsel.

"Progres kasusnya sementara ditangani oleh Propam Polda Sulsel, masih dalam tahap penyelidikan," terangnya.

 

 

 

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved