Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Mbah Ngatinah Diamuk Warga karena Curi Jajan Pasar, Ternyata Tinggal di Gubuk Sempit, Polisi Kasihan

Sosok Mbah Ngatinah menjadi sorotan setelah mencuri jajan pasar. Mbah Ngatinah diamuk warga karena perbuatannya.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
TikTok via TribunJateng
Mbah Ngatinah Diamuk Warga karena Curi Jajan Pasar, Ternyata Tinggal di Gubuk Sempit, Polisi Kasihan 

TRIBUNJATIM.COM - Sosok Mbah Ngatinah menjadi sorotan setelah mencuri jajan pasar.

Mbah Ngatinah diamuk warga karena mencuri di pasar.

Namun Mbah Ngatinah berakhir dikasihani polisi.

Tempat tinggalnya memprihatinkan.

Dikutip TribunJatim.com dari TribunJateng, Mbah Ngatinah diamuk massa karena diduga mencuri kue di Pasar Niten, Kasihan, Bantul pada Sabtu (26/8/2023).

Ngatinah kedapatan mengambil kue berupa bakpia di salah satu pedagang pasar.

Salah satu orang pun meneriaki Ngatinah hingga membuat massa berkumpul.

Ngatinah diduga mendapat aksi kekerasaan dari seorang massa dalam pasar.

Bahkan video penganiayaan itu beredar luas di media sosial.

Baca juga: Tukiman Si Tukang Becak Gemetar Dapat Sedekah Amplop Tebal Isinya Koran, Saya Buka Orangnya Pergi

Diberitakan TribunJogja.com, Ngatinah mengaku nekat melakukan hal itu karena kelaparan.

Kasus tersebut diselesaikan secara damai oleh pihak Bhabinkamtibmas Tirtonirmolo bersama Bhabinkamtibmas Tamantirto, Bantul.

Kisah Mbah Ngatinah ini pun mengundang simpati anggota Polres Bantul.

Dengan sigap, pihak Polres Bantul datang ke rumah Mbah Ngatinah di Soboman RT 07, Ngestiharjo, Kasihan Bantul, Yogyakarta untuk memberikan sembako.

Mbah Ngatinah tinggal di sebuah gubuk kecil yang bisa dibilang tak layak.

Ia tinggal berdua saja dengan suaminya.

Baca juga: Tukang Becak Haru Diberi Amplop Tebal oleh Pengemudi Mobil, Niki Sedekah, Ternyata Isi Koran Bekas

Dalam video yang diunggah akun Tiktok @polresbantuldiy pada Senin (28/8/2023) gubuk Mbah Ngatinah hanya disekat dengan banner bekas.

Lalu atap gubuk Mbah Ngatinah menggunakan seng.

Di dalam gubuk itu juga sangat sempit.

Di depannya banyak barang bekas yang sehari-hari dikumpulkan oleh Mbah Ngatinah dan suaminya.

Dari keterangan yang ditulis oleh pengunggah, sehari-hari Mbah Ngatinah dan suaminya bekerja mengumpulkan rongsok.

"Berikut kami sampaikan lokasi dari beliau yang beralamat di Soboman RT 07 Ngestiharjo Kasihan Bantul Yogyakarta.

Untuk bertemu beliau saat itu kami harus menunggu hingga sore saat beliau telah selesai mencari barang bekas dan kembali ke tempat tinggalnya. Sekedar info bahwa beliau tinggal ngindung atau numpang di tempat pengepul barang bekas karena saat ini di usia tua tidak memiliki tempat untuk bermukim."

Di akhir video, anggota Bhabinkamtibnas Taman Tirto, Bripka Agus memohon kepada netizen dan atasannya agar berkenan membantu Mbah Ngatinah.

Kisah Nenek 83 Tahun Dituduh Curi 20 Kelapa dan Harus Bayar Rp 6 Juta

Kasus seorang nenek berusia 83 tahun yang dituduh mencuri buah kelapa dan diminta membayar ganti rugi jutaan rupiah viral di media sosial.

Kejadian tersebut viral usai diunggah akun Twitter ini, Senin (3/7/2023).

Dalam video yang dibagikan di media sosial, terlihat seorang pria yang menjelaskan nenek itu dilaporkan atas pencurian buah kelapa dari kebun miliknya.

"Nenek Ini dituduh mencuri kelapa oleh tetangganya sendiri lalu kasus tersebut dilaporkan ke polisi," tulis pengunggah.

"Setelah dimediasi, tetangganya tetap tidak mau damai dan minta ganti rugi 6 juta rupiah untuk 20 kelapa," lanjutnya, dilansir TribunJatim.com dari Kompas.com.

Baca juga: Mbah Mertowiyono Sudah Meninggal, 21 Cucunya Jadi Miliader Dadakan karena Proyek Tol, BPN: ini Rekor

Kasus ini bermula dari nenek Jaenab (83) menyuruh anaknya Julia untuk mengambil 20 buah kelapa di kebunnya pada Minggu (14/4/2023).

Kebun Jaenab berada di Jalan Parit Brahima, Desa Wajok Hulu, Kecamatan Jongkat, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat.

Kemudian, Julia menyuruh seorang pria bernama Hairul untuk memanjatkan pohon kelapa yang berada dekat rumah mereka.

Namun, Hairul disebutkan salah memanjat pohon. Dia justru memanjat pohon dan mengambil buah kelapa milik pelapor Asmad.

“Sebenarnya ini hanya salah paham, karena pohon kelapa saya dengan Asmad berdekatan,” jelas Jaenab, seperti diberitakan Kompas.com, Senin (3/7/2023).

Meski begitu, Asmad menolak buah kelapa dikembalikan dan permintaan maaf dari Jaenab.

Ia justru melaporkan Jaenab ke polisi pada Selasa (18/4/2023).

Asmad juga meminta ganti rugi Rp 6 juta untuk 20 buah kelapa tersebut.

Jaenab mengatakan, dirinya tidak berniat mencuri kelapa milik Asmad.

“Apalagi kejadiannya siang hari. Jadi tak mungkin kami mau mencuri,” ujar Jaenab. 

Kapolsek Jongkat Iptu Mulyadi Jaya menjelaskan, pihaknya sudah beberapa kali mencoba melakukan mediasi melalui Bhabinkamtibmas dan Unit Reskrim.

Namun, belum menghasilkan kesepakatan.

Baca juga: Tak Sadar Antar Mbah Askar ke Makam, Driver Ojol Kaget Uang yang Diterimanya Jadi Daun, itu Rumah

"Nah, pada Kamis 29 Juni 2023 sekitar jam 11.00 WIB dan pada 2 Juli 2023 sekira jam 10.00 WIB saya didampingi Ps Kanit Reskrim Polsek Jongkat menemui pengadu untuk kembali mintai keterangan dalam upaya mencari solusi atas perkara tersebut," lanjut dia.

Setelah berbicara dengan kedua pihak, pelapor bersedia menyelesaikan permasalahan secara kekeluargaan melalui mediasi di Aula Mapolsek Jongkat pada Senin (3/7/2023) pagi.

"Alhamdulillah, pagi ini perkara dugaan kasus pencurian 20 buah kelapa sudah bersepakat di selesaikan secara kekeluargaan, antara pengadu dan teradu, yang juga turut dihadiri tokoh masyarakat," ujarnya, dikutip dari Tribunnews Jakarta.

Mulyadi menjelaskan, Asmad selaku pelapor sepakat berdamai dengan pihak terlapor atas nama Nurul Umam dan Julia sekitar pukul 09.00 WIB.

Menurutnya, hasil mediasi juga menyepakati nenek Jaenab tidak perlu membayar ganti rugi Rp 6 juta kepada Asmad serta kedua pihak sepakat tidak saling menuntut di kemudian hari.

"Tadi juga telah ditandatangani kesepakatan damai antara kedua belah pihak, serta pencabutan laporan pengaduan oleh pelapor/pengadu sehingga kasus ini berakhir damai," tambahnya.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved