Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Nenek di Bantul Jadi Sasaran Amukan Massa karena Dituduh Curi Bakpia, Kondisi Gubuk Bikin Tak Tega

Seorang nenek di Bantul jadi sasaran amukan massa. Penyebabnya, nenek tersebut dituduh mencuri bakpia.

Editor: Januar
Istimewa/ TribunJatim.com
Pilu nenek di Bantul diamuk massa dituduh curi bakpia, berniat bayar. Gubuk reyotnya bikin miris. 

TRIBUNJATIM.COM- Seorang nenek di Bantul jadi sasaran amukan massa.

Penyebabnya, nenek tersebut dituduh mencuri bakpia.

Kondisi gubuknya sungguh memilukan dan bikin tak tega.

Nasib pilu menghampiri seorang nenek asal Bantul.

Video nenek berinisial N diamuk massa ini beredar di aplikasi pesan WhatsApp.

N yang merupakan seorang nenek paruh baya ini dituduh mencuri bakpia di Pasar Niten, Kabupaten Bantul, Yogyakarta.

Dari video yang beredar, perempuan itu tampak mengenakan baju merah.

Ia berusaha mempertahankan tubuhnya yang terkena pukulan dan tamparan dari warga.

Kasi Humas Polres Bantul, Iptu I Nengah Jeffry Prana membenarkan terkait kejadian tersebut.

Melansir TribunTrends, N tercatat sebagai warga Padukuhan Ngrame, Kalurahan Tamantirto, Kapanewon Kasihan, Kabupaten Bantul.

"N kemarin kedapatan mengambil dagangan berupa jajanan (tanpa membayar) di tempat Pak Amir, pedagang di Pasar Niten," ujarnya saat dikonfirmasi, Senin (28/8/2023).

Setelah ketahuan, N diamuk massa yang berada di Pasar Niten.

Baca juga: KRONOLOGI Wanita Bercadar di Ponorogo Kepergok Mencuri

Namun, kejadian itu telah diselesaikan oleh jajaran Bhabinkamtibmas Tirtonirmolo bersama Bhabinkamtibmas Tamantirto, Bantul.

"Kejadian tersebut diselesaikan secara musyawarah dengan hasil (permasalahan pencurian tersebut) tidak akan diperpanjang," terangnya.

Lantas siapakah sosok N?

Kapolres Bantul AKBP Michael R Risakotta mengatakan, N merupakan warga kurang mampu dan membutuhkan uluran tangan.

Melansir TribunJogja.com, sehari-hari, N bekerja sebagai pemulung.

Ia tinggal bersama suaminya di sebuah gubuk kecil di Padukuhan Ngrame, Kalurahan Tamantirto.

"Keseharian N sebagai pemulung rosok, ia menempati gubuk kecil untuk tempat tinggal bersama suaminya," ujar Michael, Rabu (30/8/2023).

Michael menjelaskan, kondisi tempat tinggal N dan suaminya sebenarnya tak layak huni.

Pasalnya, hanya berdinding sambungan banner bekas.

Tak jauh dari gubuknya, bertumpuk barang-barang bekas yang ia kumpulkan setiap hari.

Tak berniat mencuri

Dari pengakuan N, ia sebenarnya tidak bermaksud untuk mencuri dan ingin membayar makanan yang ia ambil.

Namun, belum sempat membayar, ada orang yang meneriakinya maling.

Seketika, warga yang berada di Pasar Niten langsung mengeroyok N.

Tak berselang lama, keributan itu bisa diredam oleh masyarakat.

Kejadian itu kemudian diselesaikan secara musyawarah.

Diberi bantuan

Mengetahui kondisi N yang hidup tak mampu, Wakapolres Bantul, Kompol Ika Shanti Prihandini bersama jajarannya memberikan bantuan untuk N, Selasa (29/8/2023).

Mereka memberikan bantuan berupa kebutuhan pokok seperti mi instan, telur, beras serta uang santunan kepada N.

"Tidak banyak, namun bisa cukup membantu dan bermanfaat," ujar Wakapolres Bantul.

Sementara itu, N menyampaikan rasa terima kasih kepada Polres Bantul dan jajarannya yang telah memberikan bantuan.

"Alhamdulillah, saya ucapkan terima kasih kepada bapak-bapak dan ibu-ibu polisi yang telah memberikan bantuan ini."

"Sekali lagi terima kasih banyak Pak Polisi dan Ibu Polisi, matur nuwun," ucapnya.

Kasus serupa juga terjadi di tempat lain, beberapa waktu lalu.

Pelaku maling kotak amal, DIY (20) hanya bisa tertunduk ketika digelandang ke Mapolsek Ponorogo. Dia menjawab satu per satu pertanyaan dari penyidik Polsek Ponorogo.

Dalam keterangannya terungkap jika terpaksa maling karena kelaparan. Pun yang dicuri hanya sebesar Rp 100 ribu.

Saat ini uang yang semula Rp 100 ribu itu tersisa Rp 30 ribu. Lantaran yang Rp 70 ribu sudah dibelikan makan 

“Kelaparan, kepikiran untuk mencuri kotak amal saja. Saya ambil uang yang kertas saja,” ujar warga Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Ponorogo ini.

Dia mengatakan mencuri kotak amal dengan menggunakan gunting. Dia mencongkel kotak amal tanpa merusak kotak amal yang ada di dekat toilet Masjid Nurul Hasan ini.

“Saya gesek-gesek saja guntingnya. Bisa kebuka, saya ambil uang yang kertas. Sekita cukup untuk beli makan,” katanya.

DIY menjelaskan memang baru bekerja. Namun saat mencuri dia belum pegang uang. Karena dia bekerja baru sepekan, sedangkan gaji dibayarkan dua pekan sekali.

Kasubag Humas Polres Ponorogo, AKP Haryo Kusbiantoro mengaku memang sudah menangkap pelaku pencurian kotak amal. Pelaku dibawa ke Mapolsek Ponorogo kota.

“Kami lakukan lidik, masih diperiksa. Kalau ada lokasi lain yang dicuri masih kami kembangkan kedepannya,” pungkasnya.

Sebelumnya, Seorang pemuda berinisial DIY (20) diseret ke Mapolsek Ponorogo.

Itu setelah warga Sukorejo, Kabupaten Ponorogo ini ketahuan mencuri uang di kotak amal Masjid Nurul Hasan, Kelurahan Keniten, Kecamatan Ponorogo, Kabupaten Ponorogo.

“Sudah dibawa ke Mapolsek Ponorogo pelakunya. Tadi malam sekitar pukul 23.00 wib,” ujar salah satu saksi mata, Muhammad Rama, Kamis (31/8/2023) siang.

 


Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

 

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved