Berita Viral
Pengakuan Mbah Suratmi soal Penyebab 5 Putranya Lumpuh, 'yang Perempuan Sehat', Polisi Datangi Rumah
Kisah Mbah Suratmi rawat 5 putranya yang lumpuh sendirian tanpa suami menjadi viral. Mbah Suratmi mengungkap penyebab 5 putranya lumpuh total.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Kisah Mbah Suratmi rawat 5 putranya yang lumpuh sendirian tanpa suami menjadi viral.
Mbah Suratmi mengungkap penyebab 5 putranya lumpuh total.
Padahal saat lahir semuanya normal.
Nasib Mbah Suratmi kini pun terkuak.
Diketahui, pihak kepolisi telah mendatangi rumah Mbah Suratmi pada Kamis, 31 Agustus 2023 pukul 15:00 WIB.
Dikutip TribunJatim.com dari laman https://humas.polri.go.id/, Kapolres Simalungun AKBP Ronald F C Sipayung didampingi Kasat Reskrim dan Kapolsek Bangun serta Kapoliklinik Polres Simalungun, mengunjungi rumah Mbah Suratmi yang berada di Huta VIII, Nagori Pamatang Simalungun, Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.
Kunjungan ini merupakan bagian dari Program Polri Peduli.
Dalam kunjungan ini, Kapolres dan rombongan bertemu dengan Bu Suratmi dan empat anaknya (satu anak sudah meninggal dunia).
Baca juga: 5 Putranya Lumpuh, Mbah Suratmi Hidupi Seorang Diri, Sempat Tanyakan Takdir, Suami Sudah Tiada
Dokter dari Kapoliklinik Polres Simalungun melakukan pemeriksaan kesehatan dan memberikan obat serta vitamin kepada keluarga Bu Suratmi.
Tidak hanya itu, Kapolres Simalungun juga memberikan Tali Asih kepada keluarga ini yang kini ditinggal oleh kepala keluarganya dan memiliki empat anak yang mengalami stunting (lumpuh total tidak dapat melakukan aktivitas sehari-hari sejak umur 7 bulan).
Anak-anak tersebut adalah Suwito, laki-laki berusia 44 tahun, Adi, laki-laki berusia 36 tahun, Rian, laki-laki berusia 31 tahun, dan Sanrol, laki-laki berusia 29 tahun.
Semua anak ini tidak memiliki pekerjaan dan tinggal di Huta VIII, Nagori Pamatang Simalungun, Kabupaten Simalungun.
Baca juga: Mbah Mertowiyono Sudah Meninggal, 21 Cucunya Jadi Miliader Dadakan karena Proyek Tol, BPN: ini Rekor
Melansir dari Kompas.com, Mbah Suratmi kini berusia 65 tahun.
Ia merupakan seorang ibu yang memiliki 8 orang anak.
Namun, kelima anaknya masih harus dirawat layaknya balita karena terlahir dalam kondisi disabilitas.
Keluarga Suratmi tinggal di sebuah rumah di Jalan Hatirongga, Desa Pematang Simalungun, Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun.
Rumah petak yang ditempatinya itu milik sebuah yayasan yang telah mereka huni selama puluhan tahun.

Kisahnya berawal saat Suratmi menikah dengan suaminya Mujiman.
Perempuan itu kemudian melahirkan 3 perempuan dan 5 laki laki.
Ketiga anak perempuannya bertumbuh hingga dewasa dan masing masing telah berumah tangga.
Namun berbeda dengan anak laki lakinya.
Awalnya terlahir sehat, namun belum sampai umur 1 tahun mendadak lumpuh.
Kondisi demikian dialami oleh kelima putera Suratmi yakni, Suwito (44), Adi (36), Rian (31) dan Sanrol (29).
Baca juga: Mbah Ngatinah Diamuk Warga karena Curi Jajan Pasar, Ternyata Tinggal di Gubuk Sempit, Polisi Kasihan
Sementara Amjah yang lahir pada tahun 1984 telah meninggal dunia menyusul ayahnya Mujiman (66).
Suwito, Adi dan Rian kondisinya sama sekali tak mampu berdiri dan berkomunikasi dengan baik.
Mereka hanya terduduk dan merangkak.
Sementara Sanro sejak lahir hanya bisa terbaring di kasur.
Tubuhnya ringkih, otot-ototnya layu dan mengecil.
Suratmi tak tahu persis apa yang menyebabkan 5 putranya itu lumpuh.
Baca juga: Nasib Mbah Tun Tertipu Sertifikat Sawah Dijaminkan ke Bank, 13 Tahun Berjuang Tapi Pelaku Menghilang
Ia tahu polio atau Acute Flaccid Paralysis (AFP) biasa dikenal dengan lumpuh layu.
“Ketika seumuran berjalan, kami coba berdirikan, tetapi tidak mampu. Katanya karena polio, pastinya saya tidak tahu,” kata Suratmi saat ditemui di kediamannya, Jumat (1/9/2023).
“Semua anak laki-laki kami tidak bisa jalan sejak bayi, yang perempuan tiga orang sehat-sehat, normal,” ucap Suratmi menambahkan.
Sejak melahirkan, Suratmi tak pernah jauh dari anak-anaknya itu.
Tanpa sentuhan tangan Suratmi, kelima anaknya itu tak mampu mandiri.
Anak-anaknya ditempatkan di dua tempat tidur busa yang letaknya di ruang tamu dekat jendela. Di tempat itu mereka merangkak, terbaring dan disuapi makan.
Untuk menafkahi keluarga ini, suaminya Mujiman semasa hidup bekerja serabutan dan dia satu-satunya tulang punggung keluarga.
Terkadang keluarga Suratmi mendapat bantuan dari orang orang yang bersimpati, kemudian hidup dari bantuan sosial (bansos) pemerintah.
Setelah ditinggal mati suaminya, Suratmi dibantu putri sulungnya, Sukasih, untuk menafkahi keluarga.
Beruntung Sukasih tinggal tak jauh dari rumah yang ditempati ibunya itu.
Baca juga: Tukiman Si Tukang Becak Gemetar Dapat Sedekah Amplop Tebal Isinya Koran, Saya Buka Orangnya Pergi
Sukasih membenarkan kelima saudara laki-lakinya itu lahir normal namun mendadak mengalami kelumpuhan.
Namun ia pun tak tahu pasti apakah dikarenakan polio atau lumpuh layu.
Ia mengatakan, gejala yang dialami hampir sama yakni otot tubuh layu hingga mengecil saat usia saudaranya itu berumur 3 bulan.
"Satu laki laki sudah meninggal. Sekarang ini tinggal empat. Kami semua perempuan sehat. Yang sakit ini semua yang laki laki," kata Sukasih.
"Belum pernah diperiksa. Kalau dulu kan, vaksin polio kan belum ada yang gitu gitu," tambahnya.
Baca juga: Mbah Legiyem Malah Sial Mau Lebaran, Dapat THR ‘Zonk’ dari Mahasiswa KKN, Disuruh Ganti Baju Lusuh
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
TribunHis
Mbah Suratmi rawat 5 putranya yang lumpuh
Sumatera Utara
Simalungun
Mbah Suratmi
stunting
TribunJatim.com
Tribun Jatim
Pedagang Pasar Panorama Ditarik Uang Sewa Kios Lapak Rp 310 Juta, Diusir Jika Tak Bisa Lunasi |
![]() |
---|
Syarat Usia dan Tinggi Badan Rekrutmen Bintara-Tamtama TNI AD Berubah, Wakil Panglima: Kebutuhan |
![]() |
---|
Protes Kena Asap Dapur Tetangganya, Pria Emosi Sambil Bawa Celurit, Korban Kini Pindah Rumah |
![]() |
---|
Bocor Nama 46 Konglomerat Memborong Patriot Bonds, CEO Danantara: Tercapai Rp 50 Triliun |
![]() |
---|
Imbas Ucapan Soal Kunci, Mekanik Bengkel Pukul Kepala Temannya Hingga Bocor |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.