Temuan Bocah Tewas Mengapung di Surabaya
Kondisi Mental Bocah Tewas Mengapung di Surabaya, Keluarga Sebut Perilaku Korban Aktif: Autisme
Terungkap sosok bocah laki-laki berinisial LSE (11) yang ditemukan tewas mengambang di pinggiran permukaan Sungai Brantas.
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Sudarma Adi
"Iya memang anaknya gitu autis. Lari aja. Kalau keluar (pagar) lari keluar jalan. Gak tahu motor atau mobil, sering pokoknya," jelasnya.
Beberapa bulan sebelumnya, Johan mengaku sempat mendapati LSE bermain di pinggiran sungai seorang diri.
Kemudian, ia terpaksa harus mengamankan si bocah tersebut, agar tidak membahayakan dirinya.
"Pernah main ke sungai ketahuan saya. Di pinggir sungai. Punya ayam di lempar ke sungai, dia main ke sungai. Ya siang siang begini. Iya punya kecenderungan main sendiri," pungkasnya.
Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Wonokromo Polrestabes Surabaya AKP I Made Sutanaya mengatakan, korban secara tanpa sengaja keluar rumah tanpa pengawasan orangtua atau keluarga, sehingga bermain di dekat sungai dan tenggelam.
"Bukan kabur dari rumah, biasa keluar dari rumah, dan ditemukan tetangganya Pak Mario sudah ngambang di kali," ujarnya saat ditemui awak media di lokasi.
Berdasarkan keterangan dari pihak anggota keluarga yang dihimpunnya. Korban mengalami kondisi mental terkategori sebagai autisme.
Sehingga, lanjut I Made, korban memiliki kecenderungan perilaku yang aktif untuk ketika berada di dalam atau di luar rumah.
"Keterangan keluarga anak ini autis gak bisa diam di rumah. Kebetulan orang tua masih bekerja di Dinas Perdagangan Kota Surabaya almarhum kami bawa ke RSUD dr Soetomo Surabaya, untuk diautopsi," pungkasnya.
Pantauan TribunJatim.com di lokasi sekitar pukul 15.00 WIB. Proses evakuasi terhadap jenazah korban dilakukan oleh petugas BPBD Kota Surabaya dengan dibantu Tim Medis PMI Surabaya dan anggota Polsek Wonokromo Surabaya.
Jenazah bocah tersebut setelah dievakuasi diwadahi dalam kantong mayat warna oranye.
Namun, setelah itu, kantung jenazah tak langsung dievakuasi ke kamar mayat RSUD dr Soetomo Surabaya.
Pasalnya, petugas BPBD masih harus menunggu proses penyelidikan yang dilakukan oleh anggota Polsek Wonokromo Polrestabes Surabaya, bersama Tim Inafis Polrestabes Surabaya.
Namun, sebelum anggota Polisi tiba di lokasi. Ayahanda Korban berinisial DR (35) yang baru pulang dari tempat bekerja setelah mendapatkan kabar duka tersebut, menyempatkan diri melihat kondisi jenazah sang anak.
Perlahan-lahan pria berkacamata itu, membuka resleting kantung jenazah tersebut yang teronggok di atas tanah.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.