Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Polisi Teriaki Polisi 'Goblok' saat KTT ASEAN Jadi Sorotan, Ditegur Dirlantas: Langsung Minggir

video terjadi saat Polantas mengamankan iring-iringan delegasi negara yang hendak menghadiri KTT ASEAN.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
TikTok
Polisi teriaki polisi 'goblok' saat amankan delegasi KTT ASEAN 

TRIBUNJATIM.COM - Video polisi teriaki polisi goblok yang mengendarai mobil PJR saat KTT ASEAN, viral di media sosial.

Diketahui video terjadi saat Polantas mengamankan iring-iringan delegasi negara yang hendak menghadiri KTT ASEAN.

Momen terjadi saat anggota Korlantas Mabes Polri menutup sementara lingkar Semanggi ke Jalan Jenderal Sudirman.

Seluruh kendaraan dari lingkar Semanggi dihentikan, lantaran ada iring-iringan delegasi negara yang akan melintas.

Baca juga: SOSOK Aurelie Moeremans, Artis Cantik Nyanyi Dangdut Sambil Joget di Gala Dinner KTT ASEAN 2023

Namun rekayasan lalu lintas yang dilakukan anggota Korlantas Mabes Polri justru dikacaukan oleh polisi yang mengendarai mobil PJR.

Mobil PJR tersebut justru menerobos penjagaan.

Bahkan hampir mencelakakan rombongan patwal dan delegasi yang melaju dengan kecepatan tinggi di Jalan Jenderal Sudirman.

Momen peristiwa tersebut ditanggapi dengan emosi para polisi yang berada di lokasi.

Mereka mengumpat ke anggota polisi yang mengendarai mobil PJR.

Sejumlah anggota polisi yang mengamankan di tepi jalan berusaha menghentikan mobil PJR tersebut.

"Woiii... polisi goblok! Woii! Minggir!!" teriak salah satu polisi.

"Siapa itu!? Siapa itu!?" teriaknya lagi.

Atas kejadian viral ini, Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Latif Usman, buka suara.

Ia mengungkapkan siapa di balik video viral polisi teriaki polisi goblok saat mengamankan delegasi KTT Asean. 

Kombes Latif mengatakan, pihaknya sudah menegur mobil patroli yang hampir menyerempet rombongan delegasi Laos.

Latif mengungkap alasan mobil patroli tersebut hampir menyerempet rombongan delegasi Laos.

Rupanya mobil patroli tersebut sedang terburu-buru berpindah pos untuk mengejar pengamanan jalan Presiden Joko Widodo.

"Itu anggota saya pada saat itu, memang dia mau berpindah pos, mau kejar pengamanan jalannya presiden RI," ujar Latif saat dihubungi Kompas.com pada Kamis (7/9/2023).

Mobil patroli langsung berhenti dan Latif menegur mobil patroli tersebut.

"Jadi setelah itu dia langsung minggir berhenti," jelas Latif.

"Setelah tahu itu dia langsung minggir berhenti. Terus saya tegur di situ."

"Setelah (mobil delegasi) Laos lewat, langsung berangkat lagi," papar dia.

Baca juga: Aksi Rara Si Pawang Hujan di KTT ASEAN 2023, Mengaku Ritual Berhasil Bikin Cuaca Cerah: Didoakan

Kejadian viral lainnya juga terjadi pada pria Sampang yang ditilang di Suramadu.

Beberapa hari lalu, pengendara mobil Vitara plat nomor M 1016 NN terjaring patroli Ditlantas Polda Jawa Timur di Suramadu.

Kejadian ini sempat viral di media sosial.

Pasalnya satu polisi merekam video dan menyebut pengendara mobil marah tak terima kena tilang lalu kabur ke arah Bangkalan.

Video perseteruan tersebut memantik si pengemudi yang bernama Huzaini muncul dan buka suara.

Dia muncul bukan untuk mengurus surat tilang, melainkan melaporkan polisi yang menilang dia, ke Bid Propam Polda Jatim, bersama tim kuasa hukumnya.

Tangkapan layar video saat Huzaini berseteru dengan anggota PJR Polda Jatim di Jembatan Suramadu
Tangkapan layar video saat Huzaini berseteru dengan anggota PJR Polda Jatim di Jembatan Suramadu (Istimewa)

Dia mengungkap, kejadian bermula ketika melintas di Suramadu lalu berhenti di tepi jalan untuk mengangkat telepon.

Mobil mereka berhenti di depan mobil Patroli Jalan Raya (PJR) Polda Jatim yang sedang parkir.

Kemudian tiba-tiba Huzaini dihampiri oleh mobil PJR tersebut dan diminta keluar dari mobil.

Lalu ia diperintahkan menunjukkan surat-surat kendaraan dan SIM.

"Jadi waktu itu saya tidak diberhentikan. Posisi mobil saya sudah berhenti."

"Tiba-tiba ada polisi yang keluar mobil PJR mendatangi saya dan meminta surat-surat kendaraan," ujar Huzaini.

Saat dimintai surat-surat kendaraan, Huzaini sempat bertanya, mengapa polisi meminta surat-surat kendaraan.

Namun, katanya, bukan malah dijelaskan mengenai aturan lalu lintas yang dilanggar, badannya malah didorong-dorong oleh polisi.

"Ada polisi yang menarik baju saya. Sangat kuat. Sampai-sampai leher bagian belakang saya mengalami luka lecet," ucapnya.

Baca juga: Banyak Pengendara Kecele Kena Tilang Emisi, Protes Denda Rp250 Ribu Terlalu Besar: Warga Kecil

Saat ditanya mengenai adanya fakta luka cakar di jari polisi PJR, Huzaini menjelaskan bahwa dirinya tidak bermaksud melukai polisi.

Saat polisi tersebut menahan, akhirnya tangan mereka sempat saling berusaha rebutan STNK.

"Saya tidak pernah sekalipun berniat untuk melukai oknum polisi yang mau menilang saya."

"Waktu itu saya cuma mau mengambil STNK saya, tapi oleh polisi PJR, STNK saya digenggam, akhirnya berebut itu," jelas Huzaini.

Penasihat hukum Huzaini, Ja'far Shodiq menyampaikan bahwa laporan telah diterima oleh Bidpropam Polda Jatim pada Kamis, 7 September 2023.

Polisi tersebut dituding telah menggunakan kekerasan.

"Jika secara hukum para oknum polisi tersebut terbukti bersalah, maka kami minta agar dipecat secara tidak hormat." terang pengacara.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved