Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Jukir Tega Siksa Istri hingga Tewas, Pelaku Sampaikan Cerita Bohong ke Pak RT: Datang Jam 5 Subuh

Masyarakat Ciamis mendadak heboh. Sebuah kasus pembunuhan dilakukan seorang juru parkir. Pelaku sampaikan kebohongan ke Pak RT.

Editor: Januar
TribunPriangan
Kediaman AM di Ciamis saat melakukan KDRT terhadap istri hingga tewas 

TRIBUNJATIM.COM- Masyarakat Ciamis mendadak heboh.

Sebuah kasus pembunuhan dilakukan seorang juru parkir.

Pelaku sampaikan kebohongan ke Pak RT.

Warga Ciamis digegerkan karena seorang suami tega menganiaya istrinya hingga tewas.

Dilansir dari TribunTrends, pelakunya pria berinisial AM (50), seusai menganiaya istri TM hingga tewas, dia sempat mendatangi rumah Ketua RT setempat.

Dia datang ke rumah Ketua RT pada hari Minggu, 10 September 2023, sekitar pukul 05.00 WIB subuh.

Saat bertemu dengan Ketua RT, AM mengaku istrinya meninggal karena jatuh.

Baca juga: Misteri Pembunuhan Mahasiswa di Sumsel, Pelaku 1 Kontrakan? Tulisi Kamar Korban dengan Darah Maaf


Hal tersebut disampaikan oleh Herman, Ketua RT 06/03 Dusun Warung Wetan, Desa Imbanagara, Kabupaten Ciamis.

"Awalnya saya kedatangan Pak AM kira-kira jam lima subuh.

Dia mengajak saya untuk datang ke rumahnya, lalu saya ikut dan di sini (rumah pelaku) sudah ada kakak-kakaknya Pak AM, dan saat itu dia bilang bahwa istrinya meninggal dunia karena jatuh di kamar mandi," ucap Herman, Senin (11/9/2023).

Setelah itu, Herman melaporkan hal tersebut ke Kepala Dusun dan juga warga setempat.

Kemudian Kadus dan warga berdatangan, saat itu kondisi TM, korban yang meninggal dunia itu berada di tengah rumah dan tubuhnya sudah ditutupi oleh kain.


Herman tak sempat melihat luka memar pada tubuh korban karena hampir seluruh bagian tubuhnya sudah ditutupi kain.

"Pas saya datang ke sini juga tubuh korban sudah ditutupi oleh kain.

Jadi saya hanya melihat sepintas bagian wajahnya saja, dan saya tidak sempat melihat luka memar atau apa," tambahnya.


Kepada ketua RT dan warga setempat, pelaku mengakui bahwa istrinya terjatuh di kamar mandi dan sedang menderita penyakit asam urat.

Namun hal tersebut terbantahkan setelah tim medis memeriksakan jenazah korban.

"Ketahuannya karena ada tim medis yang memeriksa, kata tim medis ini bukan karena jatuh di kamar mandi atau karena penyakit asam urat," pungkasnya.

Pelaku AM dan istrinya berinisial TM itu diketahui sudah tinggal di Dusun tersebut sekitar dua tahun lamanya.

TM merupakan warga Dusun Kalapanunggal, perbatasan Sindangkasih-Tasikmalaya.


Sikap Pelaku Diungkap Tetangga

Tetangga suami yang menganiaya istri sendiri hingga tewas mengungkapkan tabiat asli sang pelaku, AM (50).

Menutur Iyus Ruslan, warga Dusun Warung Wetan, Desa Imbanagara, Kabupaten Ciamis, AM dikenal sebagai orang yang tempramental dan kerap kali marah hingga menganiaya istrinya karena hal-hal sepele.

"Pelaku itu memang seringkali marah sampai menganiaya istrinya gara-gara hal sepele.

Gara-gara ayam juga jadi pertengkaran, contoh lain istrinya ke warung nih beli kopi atau rokok terus 5 menit belum pulang, dia pasti nyusul ke warung karena takut istrinya ngadu ke tetangga soal kelakuan dia yang suka main tangan," kata Iyus kepada wartawan, Senin (11/9/2023).

Tetangga di lingkungan tempat tinggal pelaku juga sering mendengar pertengakaran di antara pelaku dan korban.

Namun mereka tidak mau ikut campur urusan rumah tangga orang lain.

Iyus menambahkan, sempat ada suatu masa, pelaku dan korban sedang bertengkar hebat, lalu tetangga berdatangan ke rumah mereka untuk melerai, akan tetapi pelaku malah mengusir tetangga yang datang tersebut.

"Warga sudah pada tahu perilakunya sering aniaya istri, bukan mengada-ngada tapi mendengar sering marah-marah.

Biasanya masalah sepele sih urusannya, karena ayam, atau pelayanan kopi atau itu, cepat marah, tempramen," tambahnya.


Di balik perilakunya yang bengis terhadap istrinya, Iyus mengatakan AM yang sehari-harinya bekerja sebagai tukang parkir itu baik terhadap lingkungan.

"Kalau di lingkungan mah baik sama orang juga.

Cuma kalau di rumahnya kan cuma berdua. Jadi semaunya saja memukul, sering terdengar," ungkapnya.

Penganiayaan tersebut juga diduga dilakukan oleh AM terhadap istri-istri dia yang sebelumnya.

Istri pertama, kedua, dan ketiga berhasil kabur karena tidak kuat terhadap perlakuan AM.

Istri keempat ini sampai meninggal dunia.

"Ini yang meninggal istri keempat, sisanya 3 istri sebelumnya itu pada berhasil pulang ada yang orang Cibeunying, Pamalayan dan Kabupaten Cilacap.

Semuanya kabur karena dianiaya," pungkasnya.

Kasus serupa juga terjadi di tempat lain, beberapa waktu lalu.

Sebuah peristiwa berdarah terjadi di Aceh.

Suami nekat habisi nyawa istri.

Bermula dari 1 nasihat yang tak didengar.

Kasus pembunuhan terjadi di Kabupaten Gayo Lues, Aceh.

Seorang suami tega menghabisi nyawa istrinya yang baru sebulan dinikahi.

Ia ternyata nekat melakukan hal itu karena kesal korban tak mendengarkan nasihatnya.

Ya, penemuan mayat bersimbah darah di pinggir jalan Bur Tukur kawasan pegunungan Desa Leme, Kecamatan Blangkejeren, Kabupaten Gayo Lues akhirnya terungkap.

Dilansir dari TribunStyle, pelaku pembunuhan ternyata suaminya sendiri yang baru menikah satu bulan.

Kapolres Gayo Lues, AKBP Setiyawan Eko Prasetiya mengatakan, jasad ditemukan dengan 23 luka tusukan dan dua luka memar di beberapa bagian dada dan tangan, pada Senin (4/9/2023) pukul 14.00 WIB.

"Diduga korban pembunuhan, identitasnya Kasmurni (32) seorang petani warga Dusun Belah Lumu Desa Gumpang Lempuh, Putri Betung.

Untuk pelaku masih dalam penyelidikan," kata Setiyawan saat dikonfirmasi, Selasa (5/9/2023).

Pelaku bernama Muhammad Reno (26) menyerahkan diri ke Polsek Lut Tawar, Polres Aceh Tengah, Senin, pukul 20.05 WIB.

“Muhammad Reno mendatangi Polsek Lut Tawar, menyerahkan diri atas tindak pidana pembunuhan yang dilakukan terhadap istrinya di Kabupaten Gayo Lues,” kata Musmulyadi saat dikonfirmasi, Selasa (5/9/2023).

Saat menyerakan diri ke kantor Polsek Lut Tawar, pelaku mengalami luka pada bagian paha kaki kiri dan jari tangan kiri, akibat terkena pisau yang digunakan saat melakukan penganiayaan tersebut.

“Pada saat kejadian korban melakukan perlawanan,” kata Musmulyadi.

Berdasarkan pengakuan pelaku, pada Senin (4/9/2023) sekitar pukul 12.20 WIB, dia menuju pegunungan Bur Desa Leme untuk menemui dan bermaksud menasihati sang istri, Kasmurni (32).

Keduanya baru saja menikah selama satu bulan.


“Korban tidak mendengarkan nasihat tersebut dan membantah perkataan suaminya.

Pelaku yang tersulut emosi, langsung melakukan tindakan penganiayaan dan pembunuhan menggunakan sebuah pisau yang menyebabkan korban meninggal dunia,” ujarnya.

Usai kejadian itu, pelaku kemudian pergi meninggalkan lokasi dan melarikan diri menuju Kabupaten Aceh Tengah melalui jalan Blang Kejeren-Takengon.

Pelaku mengaku kerap bertengkar dengan korban akibat persoalan internal keduanya.

Pelaku juga mengaku kalau ia memiliki tiga orang anak dari pernikahan dengan istri sebelumnya.

“Selama berumah tangga Muhammad Reno dan Kasmurni sering bertengkar, diakibatkan korban tidak senang terhadap keberadaan anak tersebut,” tuturnya.

Petugas Satreskrim Polres Gayo Lues pun telah menjemput pelaku di Polsek Lut Tawar, selanjutnya akan diproses hukum lebih lanjut.


Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

 

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved