Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Gresik

Orang Tua di Gresik Pilu Anak Buta Dicolok Tusuk Bakso, Heran Sikap Sekolah: Tak Boleh Lihat CCTV

Orang tua siswa SD di Gresik pilu tahu anaknya buta karena dicolok tusuk bakso oleh sesama siswa SD, orang tua tetapi heran dengan sikap sekolah.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
Kompas.com, TribunJatim.com
Orang tua siswa SD di Gresik yang mengalami kebutaan karena dicolok sesama siswa, tetapi pihak sekolah terkesan menutup-nutupi kasus ini. 

Beruntung para siswa lain memahami dan tidak merundung Reski.

"Akhirnya anak-anak senang setiap hari ada yang jajan berikan uang."

"Kalau seumpama orang tuanya tidak ada di kelas, dia sudah istirahat."

"Ibu guru dengan anak-anak yang lain yang angkatkan dia tidak bisa turun di kursinya harus diangkat," pungkasnya.

Reski di kelas SD Inpres Saluttowa, Sulawesi Selatan
Reski di kelas SD Inpres Saluttowa, Sulawesi Selatan (TikTok)

Sukiati menceritakan, mulanya Reski yang memiliki kondisi tangan tak sempurna serta kaki yang tak ada ini bertanya kepada orang tuanya mengenai HUT RI.

"Apa itu 17 Agustus?" kata Sukiyati menirukan Reski saat itu.

Alhasil ayahnya membawa Reski ke Malino, sebuah kelurahan yang ada di Kabupaten Gowa, Kecamatan Tinggimoncong, Sulawesi Selatan.

"Bapaknya bilang, antar saja ke Malino. Adakah keramaian di situ (Reski) dilihat sama Korwil Tinggimoncong."

"Terus begitu hari Senin dia datang sama Korwil, diundang dia ke sekolah."

"Datang dengan kakaknya Reski eh diterima di sekolah saya. Sekolah gratis," ucap Sukiati kepada Tribun Jakarta, Selasa (29/8/2023).

Baca juga: Curhat Guru Ngaku Pusing Gegara Tingkah Murid saat Ujian Tulis, Remeh Jawab Soal Karena Boleh

Tak minder, bocah kelahiran tahun 2016 ini malah paling semangat tiap kali mau ke sekolah.

Ia selalu saja menyuruh kakaknya untuk mengantarkan ke sekolah sejak pagi.

Padahal jam pelajaran baru di mulai pukul 07.30 WIB.

"Kakak, ayah cepat toh mandi, saya mau pergi ke sekolah," ucap Reski kala bercerita kepada wali kelasnya.

Setiap hari Reski memang diantar bergantian dengan ayah maupun kakaknya.

Tak jarang mereka ikut menunggu di sekolah sampai jam pelajaran usai.

Pasalnya kegiatan belajar mengajar untuk siswa kelas satu berlangsung mulai pukul 07.30-10.00, waktu yang singkat memang.

Namun Sukiati tak pernah memaksakan Reski untuk menulis seperti rekan sekelas lainnya.

Ia pun tak menampik jika Reski mampu mengikuti pelajaran seperti siswa lainnya.

"Dia semangat, dia percaya diri. Menulis juga, tapi tidak dipaksakan."

"Sekolah diantar orang tuanya, ditungguin. Sekolah dari pukul 07.30-10.00 WIB."

"Kemarin itu bapaknya yang antar tapi ditelepon suruh pulang, nanti kalau sudah pulang ditelepon," tuturnya.

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved