Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Magetan

Siasati Tingginya Harga Beras, Pengrajin Krupuk Lempeng di Magetan Perkecil Ukuran

Pengrajin Kerupuk Lempeng, Kelurahan Sukowinangun Kecamatan/Kabupaten Magetan, berputar otak ditengah harga beras merangkak naik.

Penulis: Febrianto Ramadani | Editor: Ndaru Wijayanto
TRIBUNJATIM.COM/FEBRIANTO RAMADANI
Aktivitas Produksi Pengrajin Kelompok Usaha Kerupuk Lempeng Banjarmelati Kelurahan Sukowinangun Kecamatan/Kabupaten Magetan 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Febrianto Ramadani

TRIBUNJATIM.COM, MAGETAN - Pengrajin Kerupuk Lempeng, Kelurahan Sukowinangun Kecamatan/Kabupaten Magetan, berputar otak ditengah harga beras merangkak naik.

Berbagai macam cara dilakukan oleh para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) itu. Dengan harapan agar tidak merugi dan mengakibatkan gulung tikar.

Salah Satu Pengrajin Kelompok Usaha Lempeng Banjarmelati Anto menuturkan, kenaikan harga beras jelas sangat berdampak. Menurutnya, harga beras sebelumnya Rp 9 ribu kini berubah menjadi Rp 13 ribu per kilogram.

Konsekuensinya, para pengrajin kerupuk lempeng mematok harga yang semula Rp 24 ribu naik menjadi Rp 25 ribu per 150 biji. Ditambah ukurannya juga diperkecil hingga 1 centimeter.

"Supaya tetap bisa produksi, kami terpaksa naikkan harganya Rp 1.000, dan ukuran kami perkecil," ujar Anto Minggu (17/9/2023).

Baca juga: Biar Tetap Untung, Begini Cara Pedagang Makanan di Ponorogo Ini Siasati Tingginya Harga Beras

Anto juga menambahkan, kelompok tersebut mempunyai sekitar 19 perajin. Setiap hari membutuhkan bahan baku antara 1 sampai 1,5 kuintal beras. 

"Dampak kenaikan harga jual, serta ukuran lempeng diperkecil mengakibatkan penjualan juga jadi sepi. Tidak seperti biasanya," keluh Anto.

Apalagi, lanjut Anto, selain harga beras, bahan baku lempeng seperti garam juga ikut naik, dari Rp 3.500 menjadi Rp 7.500 per kilogramnya.

"Kami pasrah atas kenaikan harga beras dan bahan bahan baku lempeng lainnya.  Semoga harga kebutuhan stabil, segera ada bantuan beras murah dari pemerintah," ucapnya.

"Kalau terus terusan seperti ini mungkin lambat laun akan gulung tikar. Semoga ada bantuan beras murah," tuntas Anto.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved