Berita Tulungagung
Gunung Budheg Tulungagung Dikepung Kebakaran, Api dari Utara dan Selatan Melanda Hampir Bersamaan
Gunung Budheg Tulungagung dikepung kebakaran, api dari arah utara dan selatan melanda hampir bersamaan. Warga lakukan pencegatan dan pemadaman.
Penulis: David Yohanes | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, David Yohanes
TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Kobaran api melalap hutan sisi utara Gunung Budheg di Dusun Kendit, Desa Tanggung, Kecamatan Campurdarat, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Rabu (20/9/2023) sore.
Kebakaran awalnya terjadi di kawasan hutan Desa Pucung Kidul, Kecamatan Boyolangu, yang ada di sebelah timurnya pada pukul 15.00 WIB.
Api kemudian merambat hingga memasuki kawasan hutan Gunung Budheg, menjalar ke arah situs Goa Tritis.
“Kami fokus melakukan pencegatan supaya api tidak merambat ke Goa Tritis. Karena di sana situs sejarah era Majapahit,” ujar Ketua Pokdarwis Gunung Budheg, Agus Utomo.
Selain itu, lanjut Agus, di sekitar Goa Tritis hutannya sangat terjaga dengan vegetasi yang beragam.
Di sana ada pohon walikukun maupun cendana yang cukup langka.
Jika terbakar, maka keragaman vegetasi di sana akan terganggu, bahkan pohon langka bisa mati.
“Dari sore kami fokus di sana, dan alhamdulillah bisa dicegat. Api tidak sampai merambat ke Goa Tritis,” tegas Agus.
Namun di saat Agus dan kawan-kawan fokus di utara, hutan di sisi selatan juga terbakar.
Baca juga: Kawasan Hutan di Tulungagung Terbakar, Diduga Berawal dari Pencari Rumput
Bahkan kobaran api lebih besar, karena tidak ada warga yang berusaha mengendalikan.
Aki berkobar dari atas wilayah permukiman di Padukuhan Sendang, merambat ke arah puncak.
Kobaran api di sisi selatan ini terlihat sangat besar hingga bisa menjadi tontonan warga dari kejauhan.
Agus dan kawan-kawan yang sudah kelelahan menyekat api di sisi utara hanya melihat kobaran api merembet ke puncak.
Agus meyakini kobaran api ini berasal dari pembakaran yang disengaja.
Baca juga: Musim Kering, Hulu Waduk Wonorejo Tulungagung Makin Eksotis, Layanan Suplai Air Tak Terganggu
“Kalau benar-benar diselidiki, saya bisa tunjukkan. Dari dulu orangnya itu-itu saja,” ungkap Agus.
Gunung berada di dataran rendah dan hanya sekitar 15 menit dari wilayah pusat Tulungagung.
Karena itu, keberadaan gunung ini menjadi salah satu destinasi wisata, utamanya para pesepeda.
Di sekitar gunung juga tumbuh warung-warung maupun kafe milik warga.
Selain itu, Gunung Budheg juga menawarkan pemandangan indah di puncak.
Tak heran setiap akhir pekan banyak anak muda yang berkemah di puncak Gunung Budheg.
Baca juga: Ternyata Ayah Bawa Balita Mendaki Gunung Kerinci Berlatar Belakang Tak Biasa, Terkuak Keturunannya
Dari puncak, wisatawan seolah berada di atas bentangan awan putih.
Karena kebakaran ini, jalur menuju puncak kemungkinan juga ikut dilanda kebakaran.
Namun yang tak lepas menjadi perhatian Agus adalah hewan-hewan yang ada di Gunung Budheg.
“Di sini ada elang juga. Bahaya kalau habitatnya rusak karena kebakaran, elangnya bisa kabur,” katanya.
Kebakaran di Gunung Budheg ini adalah yang kedua selama September 2023.
Baca juga: Kebakaran Hutan dan Lahan di Gunung Arjuno Sudah Padam, Wisata Air Panas Cangar Kembali Dibuka
Minggu lalu lereng selatan ke arah timur dari lokasi kebakaran saat ini juga ludes oleh api.
Kebakaran dikhawatirkan merembet ke bawah, karena di sana ada makam bersejarah Tumenggung Surontani.
Gunung Budheg
Desa Tanggung
Kecamatan Campurdarat
Tulungagung
Goa Tritis
kebakaran hutan
TribunJatim.com
berita Tulungagung terkini
Tribun Jatim
berita Jatim terkini
Menyusul Kades Suratman, Pemilik Apotek Jadi Tersangka Dugaan Korupsi di Desa Tambakrejo Tulungagung |
![]() |
---|
Gerakan Cabut Paku Warnai Peringatan HUT ke-57 SMA Katolik Tulungagung |
![]() |
---|
Damri Buka Suara Terkait Pengurangan Armada Trayek Tulungagung-Ponorogo dan Potensi Trayek Baru |
![]() |
---|
Pohon Kawasan Hutan di Selatan Tulungagung Sengaja Dimatikan untuk Pertanian, Lahan Diperjualbelikan |
![]() |
---|
Rencana Pembangunan TPST Tulungagung di Dekat Pasar Hewan Terkendala Anggaran |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.