Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Gus Miftah Bertemu Gubernur Khofifah

Pengakuan Gus Miftah usai Bertemu Gubernur Khofifah, Ada Tugas dari Prabowo, Musyawarah

Pada media, Gus Miftah menjelaskan bahwa pertemuannya dengan Khofifah hari ini adalah silaturahmi dan musyawarah

|
Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Samsul Arifin
TribunJatim.com/Fatimatuz Zahroh
Usai pertemuan tertutup selama satu jam, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan pendakwah Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah akhirnya mengakhiri diskusi, di Gedung Negara Grahadi, Senin (25/9/2023). 

Dalam beberapa momentum, Prabowo yang juga Ketua Umum Partai Gerindra sempat bertemu dengan Gubernur Khofifah. Di antaranya, saat Menteri Pertahanan tersebut berkunjung ke Jawa Timur.

Pertemuan ini berlangsung saat Prabowo bersilaturahmi dengan Khofifah, di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, sehari setelah Lebaran Idulfitri 1443 Hijriah pada 3 Mei 2022. Juga, di salah satu restoran di Surabaya pada Senin (13/2/2023) malam.

Tak hanya oleh Prabowo, Sekjen Gerindra Ahmad Muzani juga intens menemui Khofifah. Pertemuan keduanya sempat terjadi di Sriwijaya Room Hotel Sheraton, Surabaya, secara tertutup Senin (3/4/2023).

"Memang dari sejak kedatangan Pak Muzani tahun lalu, Pak Prabowo datang ke Grahadi riyayan (lebaran) dua lebaran yang lalu, memang arahnya menuju kesana [meminta Khofiah jadi Ketua Timses], tapi memang sampai hari ini kan belum ada kepastian," kata Sadad.

Bukan tanpa alasan Prabowo bersama Gerindra memperhitungkan nama besar Khofifah masuk dalam tim pemenangan. Selain kapabilitas dalam memimpin, Khofifah dinilai memiliki kekuatan elektoral yang besar.

Selain sukses memimpin Provinsi, Khofifah juga representasi tokoh Nahdliyyin yang kuat. Khofifah merupakan Ketua Umum PP Muslimat (sayap Nahdlatul Ulama) sekaligus salah satu Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

"Kalau memang kami tidak menghitung kekuatan Bu Khofiah secara elektoral, secara basis dukungan, enggak mungkin [enggak diperhitungkan]. Berapakali coba dihitung Pak Muzani [menemui Khofifah], Pak Prabowo dua kali," ujarnya.

Selain Khofifah, Sadad tak mengungkap tokoh lain yang berpotensi akan memimpin Tim Penengan Prabowo nantinya. Siapapun yang dipilih, ia akan patuh pada keputusan ketua umumnya.

"Tapi siapapun yang nanti akan dipilih Pak Prabowo, kami semua kader partai, struktur, DPD, DPC sampai akar rumput semuanya samina wa athona pada keputusan politik yang diambil oleh ketua umum," kata Anggota DPRD Jatim empat periode ini.

Menanggapi hal ini, Wakil Ketua Umum (Waketum) Gerindra, Habiburokhman mengakui bahwa usulan tersebut telah masuk ke meja perundingan bersama partai koalisi.

Menurut Habiburokhman, untuk usulan ketua Timses ini menjadi prioritas untuk dipertimbangkan oleh Ketua Umum sekaligus bakal calon presiden (Capres) Prabowo Subianto  .

Ia mengakui Khofifah juga merupakan salah satu pejabat publik yang memiliki prestasi cemerlang.

"Kita tahu bahwa ibu Khofifah merupakan kebanggaan warga Jawa timur. Prestasi beliau termasuk rekam jejaknya luar biasa kemilau," katanya.

Sehingga, nama Khofifah pun kini tengah dibahas bersama oleh partai pengusung Prabowo. "Usulan tersebut akan dipertimbangkan dan diputuskan oleh Pak Prabowo bersama ketua umum partai politik pengusung," tegasnya .

PAN Mendukung

Partai Amanat Nasional (PAN) Jawa Timur menilai kapasitas Khofifah Indar Parawansa sudah sangat mumpuni untuk menjadi Ketua Timses Pemenangan Prabowo Subianto di Pilpres 2024. Bahkan, disebut kapasitas Khofifah sebetulnya juga layak menjadi Cawapres.

Wakil Ketua DPW PAN Jatim Khulaim Junaidi mengatakan jika Khofifah nantinya benar menjadi Ketua Timses maka hal tersebut bakal berdampak luar biasa.

Untuk diketahui, PAN tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju sebagai pengusung dan pendukung Prabowo bersama Partai Gerindra, Golkar, Demokrat, PBB dan Partai Gelora.

"Tentu kami sangat setuju, karena beliau kelasnya sudah nasional," katanya saat ditemui di Gedung DPRD Jatim, Senin (25/9/2023).

Dia menyebut Khofifah bukan tokoh sembarangan. Apalagi selama ini, Khofifah sudah banyak dilirik sebagai cawapres oleh para kontestan.

"Namun kan nampaknya Bu Gubernur sayang Jawa Timur sehingga kayaknya tidak mau menjadi cawapres siapapun," ungkapnya.

Sehingga jika Khofifah mau menjadi Ketua Timses, menurut Khulaim, sudah tidak diragukan lagi.

Selain Gubernur Jawa Timur yang merupakan provinsi barometer, Khofifah diketahui juga menjadi Ketua Umum PP Muslimat NU. Disamping sejumlah rekam jejak mumpuni lainnya.

"Dampaknya bukan hanya Jawa Timur, tapi juga skala nasional. Yakin bisa diterima semua kalangan. Sosoknya juga pas untuk kondisi sekarang. Karena dibutuhkan figur yang menenangkan," tandas Khulaim yang juga merupakan anggota DPRD Jatim.

Usulan nama Khofifah sebagai kandidat Ketua Timses Prabowo saat ini tengah ramai jadi perbincangan.

Demokrat Nilai Layak

Hal yang sama juga disampaikan oleh Partai Demokrat. Partai Demokrat menilai Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, layak dipertimbangkan menjadi Ketua Tim Sukses (Timses) bakal calon presiden Prabowo Subianto di Pilpres 2024.

Hal itu disampaikan Kepala Badan Pembina Organisasi Kaderisasi dan Keanggotaan (BPOKK) Partai Demokrat Herman Khaeron, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (25/9/2023).

"Menurut saya layak. Semua tokoh-tokoh yang menjadi tokoh publik saya kira pasti memberikan dukungan kepada pemenangan pak Prabowo," kata Herman.

Herman memandang sosok Khofifah memiliki pengaruh cukup besar di Jawa Timur.

Selain itu, Khofifah dinilai bisa membawa gerbong atau basis massa dari Nahdlatul Ulama (NU).

Sehingga, Herman meyakini akan menambah elektoral bagi Prabowo.

"Bu Khofifah kan tokoh masyarakat ya, beliau juga gubernur Jawa Timur, beliau juga memiliki massa di NU, dan tentu pastinya memiliki gerbong yang cukup besar," ujarnya.

"Kalau kemudian juga terintegrasi dengan capresnya pak Prabowo ya insyaallah menambah elektoralnya," tegasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved