Breaking News
Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Siswi SD di Gresik Buta Dicolok Tusuk

Akhirnya Siswi Gresik Ungkap Sosok Pencolok Matanya, Anak Orang Kaya? Komnas Heran ke Polisi: Aneh

Akhirnya siswi SD yang matanya dicolok tusuk pentol membuat pengakuan. Siswi kelas 2 SD berinisial SA itu mengungkap sosok yang colok matanya.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM/WILLY ABRAHAM
Akhirnya Siswi Gresik Ungkap Sosok Pencolok Matanya, Anak Orang Kaya? Komnas Heran ke Polisi: Aneh 

Dikatakannya, saat bertemu dengan SA, sempat berdialog mengajak menyanyi.

Menurutnya SA adalah anak yang cukup cerdas, ceria, komunikatif.

"Responnya positif, akrab, komunikatif sekali mau foto bersama, nyanyi spontan, ceria ini yang harus dijaga mengedepankan kepentingan dan perlindungan untuk anak," terangnya.

Kak Seto bersama SA menyanyikan tiga lagu, balonku ada lima, di sini senang, dan bintang kecil. Kepada kak Seto, SA mengaku memiliki cita-cita sebagai Polwan.

Hasil MRI

Polres Gresik menggelar press release kasus siswi SD di Gresik dicolok tusuk pentol.

Hasil dari pemeriksaan MRI (Magnetic Resonance Imaging) di RS PHC Surabaya, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di mata SA (8).

Dokter Spesialis Mata dari RSUD Ibnu Sina Gresik, dr Bambang Tuharianto menyampaikan hasil MRI SA, siswi kelas 2 SD yang mengalami kebutaan.

Hasil menunjukkan, SA mengalami penurunan penglihatan di mata kanan.

"Jadi penglihatan yang dikeluhkan, betul, terjadi penurunan penglihatan di mata kanan. Mata kiri batas normal untuk melihatnya. Pemeriksaan fisik di alat-alat Ibnu Sina tidak ditemui kelainan apapun. Pemeriksaan MRI tidak didapatkan kelainan apapun, kelainan-kelainan saraf tidak ada secara anatomi komponen-komponen melihat ini bekas terjadi kekerasan, itu saja," beber dr Bambang, Kamis (21/9/2023).

Dikatakannya, seluruh yang berhubungan dengan penyebab gangguaan sudah dilakukan pemeriksaan.

"Tidak ada satupun yang menyebabkan, ini tidak ketemu apa-apa," katanya.

Terkait dengan penyembuhan mata korban, dr Bambang Tuharianto tidak bisa memastikan. Karena kesembuhan bagian dari reaksi obat.

Sementara itu, Kapolres Gresik, AKBP Adhitya Panji Anom menuturkan, dalam ungkap kasus kejadian ini, pihaknya telah memeriksa sebanyak 47 saksi.

"Dari semua keterangan yang dikumpulkan, belum ada yang melihat langsung kejadian terkait peristiwa tersebut (kekerasan di sekolah). Kami akan terus menambah jumlah saksi untuk menambah keterangan," ungkapnya.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved