Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Tulungagung

BK Simpulkan Tak Ada Pelecehan yang Dilakukan Anggota DPRD Tulungagung, Ungkap Pemicu Kemarahan

Badan Kehormatan simpulkan tak ada pelecehan yang dilakukan anggota DPRD Tulungagung, ungkap masalah baru yang memicu kemarahan.

Penulis: David Yohanes | Editor: Dwi Prastika
Tribun Jatim Network/David Yohanes
Ketua BK DPRD Tulungagung, Mashud menjelaskan tentang kasus dugaan anggota DPRD Tulungagung lecehkan wanita, Rabu (27/9/2023). 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, David Yohanes

TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Badan Kehormatan (BK) DPRD Tulungagung telah meminta klarifikasi W (54), warga Desa Joho, Kecamatan Kalidawir, Tulungagung, pada Rabu (27/9/2023).

W sebelumnya mengadu ke pimpinan DPRD Tulungagung karena merasa dilecehkan oleh Misbah, anggota DPRD Tulungagung dari Partai Amanat Nasional (PAN).

Setelah sekitar 1,5 jam menjalani klarifikasi, W keluar dari Ruang Aspirasi DPRD Tulungagung.

Selang beberapa menit kemudian, Ketua BK DPRD Tulungagung, Mashud keluar memberi keterangan kepada wartawan.

Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menegaskan, tidak ada sentuhan fisik yang dilakukan Misbah kepada W.

“Hasil klarifikasi, W menyatakan tidak ada sentuhan fisik. Kalau ada kami minta bukti,” ujar Mashud

Namun Mashud mengakui jika ada sentuhan pada dagu W.

Sentuhan ini bukan termasuk pelecehan, apalagi W masih terhitung keponakan Misbah.

Selain itu, Misbah juga menggedor pintu kamar W selepas single parent itu mandi dan hanya mengenakan handuk.

Baca juga: Nasib Anggota DPRD Tulungagung Lecehkan Wanita, Maaf Ditolak Keluarga, Sekretaris DPRD Buka Suara

“Sebenarnya bukan digedor, pintunya diketuk saja. Itu juga bukan pelecehan,” sambung Mashud.

Menggedor pintu kamar orang yang baru mandi juga dinilai bukan perbuatan yang merendahkan martabat.

Mashud pun kembali menegaskan, tidak ada pelecehan dalam kejadian ini.

Masalah ini sebenarnya juga dianggap selesai oleh W, namun ada masalah baru yang memicu kemarahannya.

W menerima laporan dari tetangga sekitar jika istri Misbah mengunggah status WhatsApp (WA) yang menyinggung W.

Baca juga: Setengah Anggota DPRD Tulungagung Tak Hadiri Rapat Paripurna Penyampaian Rancangan KUA PPAS 2024

“W mau meluruskan saja. Kami akan segera agendakan untuk klarifikasi kepada pak Misbah,” janji Mashud.

BK DPRD Tulungagung akan menjembatani tuntutan W kepada Misbah.

Sebelumnya W yang tinggal satu lingkungan dengan Misbah, menuntut anggota Komisi B ini dan istrinya minta maaf kepada warga sekitar.

Jumlahnya sekitar 20 keluarga, dengan rincian 5 rumah ke arah depan, 5 rumah ke arah belakang, 5 rumah ke arah kanan dan 5 rumah ke arah kiri.

“Kami akan agendakan segera, karena saya tidak bisa putuskan sendiri. Ada anggota BK lainnya,” tandas Mashud.

Baca juga: Sikapi Kabar Pengganti Walikota Sutiaji, Ketua DPRD Kota Malang Sebut Belum Dapat Surat Kemendagri

Dugaan pelecehan yang diadukan W terjadi pada 24 Agustus 2023 saat subuh.

W mengaku dicolek dagunya oleh Misbah saat dirinya memundurkan mobil.

Selepas kejadian itu, W mandi kemudian segera masuk ke kamar dan mengunci pintu kamar.

Saat itu Misbah datang lagi dengan alasan mau minta es.

Dari kamar, W menyuruh Misbah mengambil sendiri di lemari es yang ada di ruang tengah dan menjelaskan jika dirinya hanya mengenakan handuk karena baru mandi.

Baca juga: Akhirnya Terungkap Penyebab Kebakaran di Wahana Kora-kora di Tuban, Bermula dari Handuk

Misbah berulang kali berteriak ingin melihat W yang baru mandi.

Misbah juga menggedor dan berusaha membuka pintu kamar hingga membuat W ketakutan.

Keributan yang dibuat Misbah berhenti setelah anak W bangun dan keluar kamar.

Sementara itu, W mengaku mengadu karena meminta keadilan.

"Tujuan saya bukan mau mencari sensasi, atau apapun. Saya minta keadilan. Saya menjaga harga diri sebagai perempuan," ujar W setelah proses klarifikasi di Ruang Aspirasi DPRD Tulungagung.

W mengaku sebenarnya sudah menganggap masalah ini selesai dengan kekeluargaan.

Namun suasana memanas lagi karen ada ancaman dirinya akan dilaporkan ke penegak hukum.

W menanggapi ancaman itu secara serius, sehingga dirinya memenuhi panggilan BK.

"Kalau saya tidak dilecehkan, maka mungkin saya melapor ke sini. Saya minta pak Misbah dan istrinya minta maaf ke lingkungan," ujarnya.

Pemilik toko pakaian ini juga merasa difitnah karena dituduh dengan sengaja menyerang Misbah.

Apalagi saat ini menjelang tahun politik, sementara Misbah maju kembali menjadi Caleg DPRD Tulungagung dari PAN.

Ia menegaskan tidak mempunyai tendensi apapun selain membela harga dirinya sebagai seorang perempuan.

"Katanya malah saya memfitnah, gak ada kepentingan saya memfitnah pak Misbah. Jangan anggap remeh perempuan, lalu dipikir mau dilecehkan," ucap W.

Kepada BK DPRD Tulungagung, W menuntut permintaan terbuka dari Misbah.

Anggota Komisi B itu beserta istrinya diminta minta maaf ke tetangga di lingkungan sekitar.

Lima rumah ke arah kanan, 5 rumah ke arah kiri, lima rumah ke arah depan dan lima rumah ke arah belakang.

"Kami kan tinggal di lingkungan yang sama. Jadi tetangga kami juga sama," paparnya.

Sebelumnya, W juga menerima intimidasi lewat nomor telepon asing.

Nomor itu menudingnya sengaja ditunggangi untuk kepentingan politik.

W juga dituding sengaja menggerakkan media massa untuk mengangkat masalahnya.

"Saya tidak tahu itu nomor laki-laki atau perempuan. Sebab saya telepon dia tidak berani," katanya.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved