Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Madura

Akhir Karir Guru di Madura yang Protes WC Sekolah Berbayar, Dipanggil Itjen Kemenag, Arif: Diam Saja

Beginilah akhir nasib karir guru di Madura yang sempat viral karena protes toilet sekolah berbayar, setelah disoroti kini dirinya dipanggil.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
TribunJatim.com
Akhir karir guru di Madura yang viral karena ternyata protes toilet berbayar tetapi kemudian dipecat. 

Salah satu pertanyaan yang ia ingat mengenai pernyataannya yang viral di berbagai media mengenai polemik dimutasi setelah protes masalah aturan masuk toilet dan kamar mandi siswa berbayar Rp 500 rupiah.

"Ya tanya alasan kenapa sampai viral, kemudian bapak keberatan tidak dimutasi. Rapat sejak jam 10.00 WIB, baru selesai setelah saya salat," tutupnya.

Baca juga: Dulu Tenar Jadi Guru Besar Kini Jadi Pesakitan di Balik Jeruji Besi, Terjerat Kasus Penggelapan Uang

Sebelumnya, Kepala Sekolah MAN 1 Pamekasan memberikan penjelasan dan pembelaan diri terkait aturan yang ia buat itu.

Inilah pembelaan Kepala Sekolah atau Kepsek MAN 1 Pamekasan, Madura soal guru dimutasi karena tolak toilet siswa berbayar.

Diketahui bahwa guru SMA di Madura yang dimutasi itu bernama Mohammad Arif.

Sebelumnya, Mohammad Arif, mantan guru Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Kabupaten Pamekasan, Madura mengaku dimutasi sepihak gegara protes masalah toilet sekolah berbayar.

Kata dia, peristiwa ini bermula saat Nokman Afandi baru masuk dan menjabat sebagai Kepala Sekolah MAN 1 Pamekasan.

Suatu waktu digelar rapat sekolah yang membahas mengenai aturan siswa masuk ke kamar mandi dan toilet sekolah yang harus membayar Rp 500.

Dalam rapat itu, pria yang akrab disapa Arif ini protes tidak setuju.

Alasannya karena MAN 1 Pamekasan adalah sekolah milik negara yang semua fasilitas di sekolah tersebut diperuntukkan gratis untuk siswa.

"Karena tidak ada sinkronisasi antara pendapat saya dengan pak Nokman sebagai Kepala Sekolah MAN 1 Pamekasan, saya mendapatkan tindakan yang tidak mengenakkan," kata Arif, Jumat (22/9/2023).

Baca juga: Tolak Aturan Kepsek soal Toilet Berbayar untuk Siswa, Guru di Madura Terima Perlakuan Memilukan

Mengenai hal ini, Kepsek MAN 1 Pamekasan, Nokman Afandi buka suara.

Pria yang akrab disapa Nokman ini menceritakan, aturan masuk kamar mandi dan toilet berbayar Rp 500 rupiah di MAN 1 Pamekasan ini hanya berjalan sekitar dua pekan di tahun 2018 lalu.

Alasan sekolah memberlakukan aturan tersebut karena toilet siswa terlihat jorok dan kotor. 

Sehingga MAN 1 Pamekasan memberikan alternatif memasang tarif masuk ke kamar mandi dan toilet bayar Rp 500 rupiah.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved