Berita Viral
Bocah 7 Tahun Koma usai Operasi Amandel, Ayah Kuak Kejanggalan, Isi Rekam Medis Tak Diperlihatkan
Seorang bocah berusia 7 tahun koma usai menjalani operasi amandel. Ia didiagnosis mati batang otak.
TRIBUNJATIM.COM - Seorang bocah berusia 7 tahun koma usai menjalani operasi amandel.
Ia didiagnosis mati batang otak.
Sang ayah mengatakan ada yang janggal terutama soal rekam medis anaknya.
Pihaknya membutuhkan rekam medis, namun menurut ayah bocah tersebut rumah sakit seakan menutupi isinya.
Adapun bocah koma usai operasi amandel itu jalani perawatan di RS Kartika Husada Jati Asih.
Setelah operasi, kondisi bocah berinisial A terus menurun hingga sempat mengalami kejang dan henti jantung
Baca juga: Pemicu Sebenarnya Bocah Depok Tewas usai Alat Vital Diremas, Disaksikan Teman, Polisi Urai Kronologi
Berujung pada Jumat (22/9/2023), A didiagnosis mati batang otak.
Dikutip dari Kompas.com, Albert ayah bocah tersebut berusaha mencari second opinion karena anaknya kini masih dalam keadaan koma.
"Kami membutuhkan rekam medis. Akan tetapi pihak RS seakan-akan kembali menutupi isinya yang seharusnya menjadi hak kami juga," papar Albert.
Sampai detik ini, kata Albert, ia tidak pernah melihat fisik dari rekam medis anaknya karena perlu koordinasi dengan manajemen RS.
Pada akhirnya, Albert dipertemukan oleh tim dokter dan pihak RS.
Namun, rekam medis tidak diperlihatkan.

"Tetapi rekam medis tidak diberikan, hanya resume medis. Di resume medis tersebut pun ada kejanggalan karena ditulis anak saya suspek (diduga) mati batang otak," ujarnya.
Padahal, lanjut Albert, pihak keluarga sempat menandatangani form edukasi diagnosis dokter yang menyatakan A sudah mati batang otak.
"Bukan lagi suspek, tapi (saat itu) sudah diagnosis mati batang otak," imbuhnya.
Sebelumnya Albert mengatakan, pihak rumah sakit tiba-tiba membawa anaknya dari ruang rawat ke ruang operasi tanpa sepengetahuan istrinya.
"Pada saat istri masih mandi tiba-tiba perawat datang untuk membawa anak saya ke ruang operasi tapa istri saya ketahui," kata Albert.
Istri Albert juga langsung diminta tanda tangan dokumentasi yang isinya tidak dijelaskan secara rinci.
Baca juga: Nasib Ifan Bocah Penjual Cobek Setelah Viral, Bahunya yang Miring Jadi Perhatian Dhemyl: Anak Soleh
Penjelasan Rumah Sakit
RS Kartika Husada memberi penjelasan terkait A yang didiagnosis mati batang otak usai operasi amandel.
Pihak RS menuturkan, operasi amandel A sudah dilakukan sesuai prosedur.
Namun, terjadi hal yang tidak diinginkan usai operasi.
"Tindakan operasi sudah sesuai prosedur pelayanan dan operasi berjalan lancar. Tapi di ruang pemulihan terjadi keadaan yang tidak diinginkan," ujar Perwakilan Manajemen RS Kartika Husada Bekasi, Rahma Indah Permatasari, Jumat.
Rahma menuturkan, salah satu risiko pembiusan dari tindakan operasi adalah terjadinya henti napas seperti yang dialami A.
"Kami melakukan tindakan pertolongan pertama sampai akhirnya bernapas normal dan perawatan dilanjutkan di ruang intensif," ujarnya.
Kendati demikian, meski sudah berupaya memberikan perawatan semaksimal mungkin, kondisi A terus menurun.
"Kondisi pasien tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Pada perawatan hari keempat, tim dokter mendiagnosis pasien diduga mengalami mati batang otak secara klinis dengan melakukan beberapa pemeriksaan," jelasnya.
Usai operasi amandel sampai dengan saat ini, lanjut Rahma, mereka masih memberikan pelayanan kepada A dan dukungan psikologis untuk keluarga.
"Upaya terbaik terus dilakukan demi memberikan pelayanan bagi pasien," ucapnya.
Baca juga: Ngambek Ponselnya Disita, Bocah 11 Tahun Bawa Kabur Mobil Ibunya Bareng Adik, Tempuh Jalan 320 Km
Sejumlah upaya yang dilakukan RS adalah mencarikan rujukan rumah sakit lain dan berusaha mendatangkan dokter ahli yang berkompeten merawat A.
Ayah A, Albert mengatakan kepada Kompas.com, anaknya menjalani operasi di RS Kartika Husada setelah mendapat rujukan dari puskesmas pada Selasa (19/9/2023).
Keluhan awal, A mengalami penyakit amandel yang sudah membesar dan disarankan untuk diangkat.
Pihak rumah sakit juga menyarankan hal yang sama.
"Dijadwalkan tindakan operasi pukul 12.00, akan tetapi ditunggu pukul 12.00 belum datang, jadi istri saya berpikir bisa dia mandi sebentar, pada saat dia masih mandi tiba-tiba perawat datang untuk membawa anak saya ke ruang operasi tanpa istri saya ketahui," kata Albert.
Setelah selesai mandi, istrinya terkejut mengetahui anaknya tidak ada di kamar rawat dan sudah dipindahkan ke ruang operasi.
"Istri saya mendapatkan lokasi ruang operasi, akan tetapi anak saya sudah berada di dalam ruang operasi dan istri saya sudah tidak dijinkan masuk atau menemui anak saya," ujar
Albert. Setelah itu, istri Albert diberikan kertas untuk ditandatangani sebelum A menjalani operasi amandel.
"Istri disodorkan form untuk ditandatangani, dikarenakan sedang panik jadi dia hanya tanda tangan tanpa benar-benar paham apa isi form tersebut," imbuhnya.
Dari pukul 12.30 WIB, A menjalani operasi selama satu jam.
Baca juga: Bocah 4 Tahun Diikat Ibu di Pohon Akhirnya Diselamatkan Tetangga, Wajah Ketakutan, Punggung Membiru
Setelah itu, dokter THT memberikan informasi operasi berjalan lancar.
Selanjutnya, dari penuturan Albert, dokter anestesi yang mengambil alih untuk menyadarkan kembali anaknya.
"Tetapi di saat itu anak saya terlihat kesusahan dalam mengambil napas karena terlihat anak saya berusaha mengambil napas lewat mulutnya sekitar tiga kali seperti orang mendengkur keras," jelas Albert.
"Setelah itu anak saya mengalami henti napas dan henti jantung," sambung Albert. Dokter anestesi dan perawat langsung melakukan resusitasi jantung dan memasang ventilator.
"Kemudian anak saya mengalami kejang-kejang yang hebat sampai harus ditidurkan kembali agar tidak mempengaruhi post-operasinya," ujar dia.
Albert menuturkan, sampai dengan hari Kamis (28/9/2023) kondisi A mengalami penurunan tingkat kesadaran.
"Di hari Jumat malam pihak dokter mendiagnosis anak saya sudah mati batang otak berdasarkan nilai GCS (Glasgow Coma Scale) anak saya," ucapnya.
Penjelasan pihak RS berputar-putar Usai anaknya didiagnosis mata batang otak, Albert mempertanyakan hal itu ke pihak rumah sakit.
"Saya langsung ke RS dan menanyakan keadaan anak saya itu, saya bertemu dengan dokter anestesi, akan tetapi penjelasan dari dokter anestesi tidak jelas dan terkesan berputar-putar," jelas Albert.
Albert mengaku bahwa sampai saat ini dia belum mendapatkan kepastian penyebab sang anak bisa didiagnosis mati batang otak.
"Saya sampai saat ini tidak mendapatkan penyebab sebenarnya kenapa anak saya bisa henti napas dan henti jantung (usai operasi amandel)," ujar Albert.
"Kenapa supply oksigennya tidak sampai ke otaknya, ada bagian yang hilang disitu," sambung dia.
koma
operasi amandel
mati batang otak
rekam medis
bocah koma usai operasi amandel
Tribun Jatim
TribunJatim.com
jatim.tribunnews.com
berita viral
Pelanggan Restoran Tanggung Biaya Royalti Musik Rp29.140, Isi Struk Viral |
![]() |
---|
Ryaas Rasyid Soroti Hasil Uji Labfor Ijazah Jokowi Identik: Uang Palsu Juga Identik |
![]() |
---|
Penyebab 1000 Rekam Medis Pasien Jadi Bungkus Gorengan hingga Rumah Sakit Didenda Rp 610 Juta |
![]() |
---|
Tangis Ramisih Tinggal di Kandang Sapi Padahal Anaknya PNS, Setia Menunggu Dijemput: Rindu |
![]() |
---|
Pengendara Motor Ditarik Rp 2 Ribu Jika Ingin Lewat Trotoar di Dekat Gedung DPR RI, Dulu Viral |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.