Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Akhir Nasib Bocah di Bekasi Mati Batang Otak, Ayah Tak Tahu Jelas Penyebabnya, Kini Alvaro Meninggal

Alvaro (7) bocah koma usai operasi amandel kini dikabarkan meninggal dunia pada Senin (2/10/2023).

|
SHUTTERSTOCK via KOMPAS.com
Alvaro (7) bocah koma usai operasi amandel kini dikabarkan meninggal dunia pada Senin (2/10/2023). Saat koma, ia didiagnosa mati batang otak oleh dokter. 

TRIBUNJATIM.COMĀ - Alvaro (7) bocah koma usai operasi amandel kini dikabarkan meninggal dunia pada Senin (2/10/2023).

Saat koma, ia didiagnosa mati batang otak oleh dokter.

Alvaro menghembuskan nafas terakhirnya di RS Kartika Husada Jatiasih, Kota Bekasi.

Pihak keluarga hingga kini masih tidak tahu penyebab Alvaro mengalami mati batang otak usai operasi amandel.

Ayah Alvaro, Albert mengaku tak tau jelas penyebab anaknya alami mati batang otak hingga meninggal.

"Tidak ada jawaban yang jelas dan pasti, istilahnya penyebab anak saya bisa sampai mati batang otak," kata Albert di RS Kartika Husada, dikutip dari Tribun Sumsel.

Baca juga: Bocah 7 Tahun Koma usai Operasi Amandel, Ayah Kuak Kejanggalan, Isi Rekam Medis Tak Diperlihatkan

Menurut Albert, keluarganya dijelaskan secara rinci mengenai penyebab meninggalnya Alvaro.

"Tidak ada penjelasan medis secara pasti, yang ada hanya dijelaskan ini adalah risiko operasi," ucap Albert.

Sementara itu, diketahui jika Alvaro rencananya akan dibawa pihak keluarga ke rumah duka Rumah Sakit (RS) St. Elisabeth, Rawalumbu, Kota Bekasi.

Di rumah duka, keluarga akan menggelar kebaktian serta upacara adat untuk mengantar jenazah sebelum dikebumikan.

Albert menceritakan, kedua putranya Alvaro dan Vincent (9) belum lama ini mengeluh sakit pada telinga dan sekitar tenggorokan.

Dia lantas membawa kedua putranya ke puskesmas dekat kediaman, dari fasilitas kesehatan tingkat pertama ini Alvaro dan Vincent dirujuk ke RS Kartika Husada Jatiasih.

Baca juga: Nasib Pilu Bocah 7 Tahun Luka di Mata Kena Benang Layangan, Panitia Festival: Kami Tanggung Jawab

Rumah Sakit (RS) Kartika Husada Jatiasih, Kota Bekasi, Jumat (29/9/2023). Pihak RS menanggapi berkait adanya keluhan dari Albert, orangtua pasien A (7) yang didiagnosis mati batang otak usai operasi amandel.
Rumah Sakit (RS) Kartika Husada Jatiasih, Kota Bekasi, Jumat (29/9/2023). Pihak RS menanggapi berkait adanya keluhan dari Albert, orangtua pasien A (7) yang didiagnosis mati batang otak usai operasi amandel. (Kompas.com/FIRDA JANATI)

"Dokter THT bilang anak saya amandel sudah terlalu besar, jalan satu-satunya dengan operasi," jelas Albert.

Setelah melalui beberapa proses, keluarlah jadwal operasi amandel untuk kedua anak Albert pada Selasa 19 September 2023.

Alvaro dijadwalkan menjalani operasi lebih dulu sekira pukul 12.00 WIB, sementara sang kakak berinisial menyusul di hari yang sama.

Usai menjalani operasi amandel, kondisi kesehatan Alvaro justru memburuk.

Hal ini berbading terbalik dengan kakaknya.

Alvaro tidak lama setelah operasi mengalami gagal nafas dan jantung, dokter anestesi sempat memberikan tindakan berupa resusitasi jantung dan memasang ventilator.

Tak lama setelah itu, kondisi kesadaran Alvaro kian memburuk hingga koma.

Oleh dokter, dia didiagnosa menderita mati batang otak.

Orang tua Alvaro telah melakukan berbagai upaya, dia sempat mempertanyakan penyebab anaknya mengalami mati batang otak.

Tetapi dia tak pernah mendapatkan detail keterangan dari rumah sakit, kasus ini telah dilaporkan ke Polda Metro Jaya atas dugaan malpraktik.

Baca juga: Bayi 1 Bulan Tak Diangkat-angkat Ibunya di Ember saat Mandi, Ayah Pulang Syok Lihat Kondisi Anak

Di sisi lain pihak RS Kartika Husada memberikan klarifikasi soal bocah mati batang otak usai operasi amandel yang dijalani.

Menurut pihak RS, operasi amandel bocah A yang dilakukan sudah sesuai dengan prosedur.

Namun usai operasi, terjadi hal yang tidak diinginkan kepada A usai menjalani operasi amandel hingga membuat sang bocah mengalami mati batang otak.

"Tindakan operasi sudah sesuai prosedur pelayanan dan operasi berjalan lancar.

Tapi di ruang pemulihan terjadi keadaan yang tidak diinginkan," ujar Perwakilan Manajemen RS Kartika Husada Bekasi, Rahma Indah Permatasari, Jumat.

Sementara itu menurut pengakuan Rahma, salah satu risiko pembiusan dari tindakan operasi adalah terjadinya henti napas seperti yang dialami A.

"Kami melakukan tindakan pertolongan pertama sampai akhirnya bernapas normal dan perawatan dilanjutkan di ruang intensive," ujarnya.

Kendati demikian, meski sudah berupaya memberikan perawatan semaksimal mungkin, kondisi A terus menurun.

"Kondisi pasien tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Pada perawatan hari keempat, tim dokter mendiagnosis pasien diduga mengalami mati batang otak secara klinis dengan melakukan beberapa pemeriksaan," jelasnya.

Usai operasi amandel, lanjut Rahma, mereka masih memberikan pelayanan kepada A dan dukungan psikologis untuk keluarga.

"Upaya terbaik terus dilakukan demi memberikan pelayanan bagi pasien," ucapnya.

Sejumlah upaya yang dilakukan RS adalah mencarikan rujukan rumah sakit lain dan berusaha mendatangkan dokter ahli yang berkompeten merawat A.

Namun, pihak RS tidak menjelaskan secara rinci penyebab A bisa terkena mati batang otak usai operasi amandel.

Padahal, dari keterangan Albert, anaknya dalam keadaan yang sehat sebelum operasi.

Hanya mengeluhkan sakit amandel dan dirujuk ke RS untuk operasi.

Sumber: Tribun Sumsel
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved