Berita Blitar
Nasib Pilu Ibu dan Anak Penyandang Disabalitas Tinggal di Rumah Tak Layak Huni , Tak Dapat Bantuan
Keluarga tersebut sempat tidak mendapat bantuan sosial dari pemerintah selama setahun terakhir ini
Penulis: Samsul Hadi | Editor: Samsul Arifin
Menurutnya, selama ini keluarga Sasmiati hidup dari bantuan tetangga. Selain itu, anak pertama Sasmiati, Guruh Rahayu ikut kerja di persewaan sound system milik tetangganya.
Karena tahu kondisi Guruh, pemilik persewaan sound system tidak memberikan semua gaji berapa uang kepada Guruh.
Biasanya, sebagian gaji diberikan berupa sembako dan langsung diserahkan kepada Sasmiati.
"Kalau gajian tidak dikasihkan ke anaknya uang full, sebagian dibelikan beras. Karena kalau diberikan uang full dihabiskan anaknya. Dari Lazisnu Desa Pagerwojo juga rutin memberikan bantuan ke keluarga Sasmiati tiap bulan," ujarnya.
Sedang dua anak perempuan Sasmiati, masih sekolah di SLB Kesamben. Tiap hari, kedua anak perempuan Sasmiati jalan kaki dari rumah ke sekolah.
"Dua anak perempuannya tiap hari jalan kaki dari rumah ke sekolah. Kami suruh naik ojek mereka juga tidak mau," katanya.
Menurutnya, Sasmiati sebenarnya punya saudara satu desa tapi beda RT di Desa Pagerwojo. Tetapi, saudara Sasmiati statusnya juga janda.
Tinggal di Rumah Tidak Layak Huni
Sasmiati bersama tiga anaknya tinggal di rumah tidak layak huni. Atap bangunan dapur rumah sudah hancur dan nyaris roboh.
Sedang lantai bangunan utama rumah kondisinya juga sudah rusak.
Terkait hal itu, Kepala Desa Pagerwojo, Mujiadi mengatakan pihak desa pernah mengusulkan program bedah rumah kepada Dinas Perumahan Rakyat dsn Kawasan Permukiman Kabupaten Blitar untuk perbaikan rumah Sasmiati.
Namun, usulan bedah rumah tidak mendapat respons dari Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kabupaten Blitar.
"Kami mengusulkan program bedah rumah sekitar dua atau tiga tahun lalu tapi dari Dinas Perkim tidak berani karena dindingnya tembok. Dinas Perkim juga tidak paham kalau pemiliknya disabilitas," kata Mujiadi.
Dikatakan Mujiadi, kondisi bangunan tembok bangunan utama rumah memang masih kuat, tapi lantainya sudah hancur. Sedang bangunan dapur sudah rusak parah.
Namun, kata Mujiadi, sekarang Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman sudah menyanggupi melakukan bedah rumah untuk memperbaiki rumah Sasmiati.
Pemkab Lumajang Siapkan Dana BTT untuk Jika Diminta Dukung Program Makan Siang Gratis |
![]() |
---|
Tebing Sungai di Perum Grand Family Kota Blitar Longsor Satu Rumah dan Musala Terancam |
![]() |
---|
Perumahan Pakunden Permai Kota Blitar Terendam Banjir, Diguyur Hujan Seharian |
![]() |
---|
Kapolda Jatim Luncurkan Benih Jagung Bhayangkara di Blitar, Bisa Hasilkan 10 Ton per Hektar |
![]() |
---|
Kapolda dan Pj Gubernur Jatim Kompak Tanam Jagung Serentak di Lahan 1 Juta Hektare di Blitar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.