Berita Viral
Nasib Pengantin Baru usai Pernikahan Tewaskan 100 Orang, Pilih Tinggalkan Keluarga: Kami Mati Rasa
Inilah nasib pengantin baru dimana pernikahannya menewaskan 100 orang karena insiden kembang api, berakhir tinggalkan keluarga karena pilu.
Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Sungguh pilu nasib pengantin baru nikah langsung dihadapkan bencana luar biasa.
Nasib pengantin baru usai pernikahan menewaskan 100 orang dan 150 lainnya mengalami luka-luka itu sangat miris.
Keduanya tak menyangka bencana tersebut menjadi titik kepiluan mereka setelah pesta pernikahan.
Akhirnya menyadari semua hal tersebut, pengantin ini meninggalkan keluarga dan tempat mereka besar dan tinggal.
Hal itu karena bagi sang pengantin, dimanapun ia berada, selalu ada bencana yang mengiringi.
Pasangan pengantin yang baru saja menikah itu adalah Revan yang berusia 27 tahun, sementara Haneen berusia 18 tahun.
Pesta pernikahan itu diadakan di di Distrik Al-Hamdaniya, Provinsi Nineveh, Irak pada Selasa (26/9/2023) malam waktu setempat berujung kebakaran tewaskan 100 orang.
Pernikahan digelar secara meriah dan mewah di Al Haytham Wedding Hall.
Sekitar seribu tamu hadir pada malam itu.
Sebanyak 120 orang tewas dan 150 mengalami luka bakar.
Baca juga: PILU Pesta Pernikahan di Irak Berubah Jadi Duka, Lebih 110 Orang Tewas, Ratusan Lainnya Luka Bakar
Revan dan Haneen, meski selamat, mereka merasa jiwa mereka sudah mati.
Laporan awal menyebut kembang api yang mengiringi mereka saat berdansa, adalah penyebab kebakaran.
Adapun penyebab kebakaran terjadi akibat kembang api yang dinyalakan saat acara pernikahan.
Kembang api ini memicu kebakaran di aula acara.

Kebakaran menyebabkan beberapa bagian plafon aula runtuh.
Api mulai muncul sekitar jam 10.45 malam.
Seorang saksi mata Ghaly Nassim yang berusia 19 tahun menyebut api membesar dengan cepat.
Ghaly yang hanya berjarak beberapa meter dari ruang perjamuan bergegas menolong lima temannya yang terjebak di dalam.
"Satu pintu terkunci, jadi kami membukanya dengan paksa. Kobaran api nampak keluar dari aula. Rasanya seperti pintu neraka terbuka," katanya.
"Suhunya tak tertahankan. Saya tidak bisa menggambarkan panasny.," tambah Ghaly Nassim.
Baca juga: Permintaan Pengantin Wanita di Hari Pernikahan, Beri Makna Menyentuh Soal Tamu Menutup Mata
Tetapi Revan percaya api muncul di langit-langit.
"Mungkin hubungan arus pendek, entahlah."
"Tapi api mulai dari langit-langit, kami merasakan panas."
"Ketika saya mendengar ada suara retakan, saya melihat ke atas."
"Kemudian langit-langit itu, yang terbuat dari nilon, mulai melelah. Runtuh hanya dalam beberapa detik."
Baca juga: Atraksi Kembang Api Bakar Pesta Pernikahan, 113 Tamu Undangan Meninggal, Nasib Pengantin Terpukul
Rekaman video yang dibagikan tak lama setelah tragedi tersebut menunjukkan pasangan pengantin itu berdansa ketika potongan material yang terbakar jatuh dari atap.
Saat mereka menari, kata Revan, listrik padam.
Saat listrik kembali menyala, dia "melihat api" di langit-langit.
Saat itulah orang-orang mulai berteriak dan berlarian.
"Saya menarik istri saya dan menyeretnya."
"Saya terus menyeretnya dan mencoba mengeluarkannya dari pintu dapur."
"Saat orang-orang melarikan diri, orang-orang menginjak-injaknya. Kakinya terluka."
Revan berkata hanya ada satu alat pemadam kebakaran, itu pun tidak berfungsi.

Menjelaskan bagaimana peristiwa tersebut terjadi, Revan mengatakan dua kembang api kecil dinyalakan saat mereka mulai menari, diikuti empat kembang api lagi beberapa menit kemudian.
Sebelumnya, ayah Revan sudah mengutarakan kekhawatirannya terhadap kembang api itu, yang takut percikannya mengenai gaun pengantin dan benda-benda sekitarnya.
Namun pengelola aula pernikahan menyebut kembang api itu menggunakan listrik sehingga kita bisa meletakkan tangan di atasnya atau bahkan plastik dan tidak akan terbakar.
Pasangan itu kini hanya bisa berduka.
Baca juga: Nasib Pengantin Wanita Divonis Kanker Jelang Pernikahan, Berasa Sia Sia, Sikap Calon Suami Disorot
"Kerabat kami, teman-teman kami, orang-orang yang kami cintai semuanya telah tiada," kata Revan.
"Dua hari yang lalu kami menguburkan pamannya [Haneen] dan kedua putrinya."
"Kemarin kami menguburkan pamannya yang lain."
"Hari ini kami menguburkan putrinya dan kami menguburkan ibunya."
"Ayahnya Kondisinya kritis. Kita belum tahu kondisinya seperti apa."
"Bibiku meninggal. Adikku mengalami luka bakar. Suaminya mengalami luka bakar di sekujur tubuhnya. Pamanku kehilangan 7 anggota. Begitu banyak orang. Dan setiap hari kami mendengar lebih banyak berita menyedihkan."

Akibat kejadian ini, Revan langsung memberikan keputusan untuk tak lagi berada dekat dengan keluarganya.
Ia memilih untuk tinggal jauh dari mereka.
Bencana itu membuat mereka tidak bisa lagi tinggal di lingkungan mereka berasal.
"Kami tidak bisa tinggal di sini lagi," ujar Revan. Dilansir Tribun Jatim dari Youtube Kompas.com, Selasa (3/10/2023)
Api mulai muncul sekitar jam 10.45 malam.
Baca juga: Souvenir Pernikahan Anak Hotman Paris Dibongkar Melaney Ricardo, Ini Bisnis Terbaru Sang Pengacara
Menurutnya, bencana selalu datang setiap ia mencari kebahagiaan.
Kendati begitu, ia memutuskan untuk lebih baik pergi dari tempat tersebut.
"Setiap kali kami mencari kebahagiaan, sesuatu yang buruk terjadi pada kami. Jadi lebih baik kami pergi," ucapnya.
"Memang benar kami duduk di sini di depan kalian, hidup. Tapi jiwa kami mati. Kami mati rasa." sambungnya.
Menyusul kebakaran tersebut, Perdana Menteri Irak Mohammed Shia' al Sudani mengatakan di media sosial bahwa ia telah menghubungi gubernur provinsi Nineveh dan menteri dalam negeri dan kesehatan negaranya.
Ia mengarahkan mereka untuk memobilisasi semua upaya untuk memberikan bantuan kepada mereka yang terkena dampak insiden malang tersebut.
Sebelumnya, ayah Revan sudah mengutarakan kekhawatirannya terhadap kembang api itu, yang takut percikannya mengenai gaun pengantin dan benda-benda sekitarnya.
Namun pengelola aula pernikahan menyebut kembang api itu menggunakan listrik sehingga kita bisa meletakkan tangan di atasnya atau bahkan plastik dan tidak akan terbakar.
Pasangan itu kini hanya bisa berduka.
"Kerabat kami, teman-teman kami, orang-orang yang kami cintai semuanya telah tiada,” kata Revan.
"Dua hari yang lalu kami menguburkan pamannya (Haneen) dan kedua putrinya. Kemarin kami menguburkan pamannya yang lain," sambungnya.
"Hari ini kami menguburkan putrinya dan kami menguburkan ibunya," tambahnya.
"Ayahnya Kondisinya kritis. Kita belum tahu kondisinya seperti apa," sambungnya.
Tak hanya itu, Revan juga mengatakan bahwa bibinya turut meninggal akibat kebakaran tersebut. Sementara adiknya mengalami luka bakar.
"Bibiku meninggal. Adikku mengalami luka bakar. Suaminya mengalami luka bakar di sekujur tubuhnya. Pamanku kehilangan 7 anggota. Begitu banyak orang. Dan setiap hari kami mendengar lebih banyak berita menyedihkan," jelasnya.
Kendati demikian, Revan dan Haneen berencana untuk pindah dari tempat asal mereka.
"Setiap kali kami mencoba bahagia, sesuatu yang tragis terjadi pada kami dan menghancurkan kebahagiaan tersebut. Jadi, yang terbaik bagi kami adalah pergi," kata Ravem, dikutip Tribun Jatim dari Sky News pada Senin (2/10/2023), via TribunSumsel.com
"Jadi lebih baik kami pergi."
"Memang benar kami duduk di sini di depan kalian, hidup."
"Tapi jiwa kami mati. Kami mati rasa."
Berita viral lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
nasib pengantin baru nikah
pernikahan menewaskan 100 orang
Distrik Al-Hamdaniya
Provinsi Nineveh
Irak
Al Haytham Wedding Hall
Revan
Haneen
berita viral
berita internasional terkini
TribunJatim.com
Tribun Jatim
jatim.tribunnews.com
Masuk Rumah Orang Gendong Karung, Pemulung Palsu Keluar Bawa 3 Ponsel |
![]() |
---|
Sosok Pengantin Bercadar yang Ternyata Pria, Korban Rugi Rp 28 Juta Setelah Menyibak Kain di Wajah |
![]() |
---|
Janji Wali Kota Cirebon Effendi Edo Soal PBB, Bantah Naik 1.000 Persen: Sekarang Saya Evaluasi |
![]() |
---|
Subuh Hari Bobol Rumah, Pria Pura-pura Jadi Pemulung, CCTV Antar Polisi Tangkap Pelaku |
![]() |
---|
Sosok Wali Kota Cirebon Effendi Edo yang Bantah PBB Naik 1.000 Persen, Baru 5 Bulan Menjabat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.