Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Terdesak Kondisi, Driver Ojol Nekat Gondol 2 iPhone Pelanggan, Rela Sewa Akun Ojek di Medsos

Dua iPhone dikirim lewat driver ojol, namun dua barang tersebut tak kunjung sampai ke tujuan.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
ISTIMEWA
Ilustrasi curi ponsel 

TRIBUNJATIM.COM - Dipercaya untuk mengirimkan dua iPhone milik pelanggan, seorang driver ojek online (ojol) di Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta, malah nekat membawa kabur.

Sebenarnya dua iPhone tersebut hendak dikirim oleh pemilik konter kepada pembelinya yang ada di Kota Yogyakarta.

Melalui driver ojol itulah, dua iPhone tersebut dikirim, namun dua barang tersebut tak kunjung sampai ke tujuan.

Dari situlah kemudian diketahui bahwa driver ojol telah membawa kabur kedua barang tersebut.

Baca juga: Kisah Driver Ojol Sering Antar Wanita Panggilan, sampai Akrab Bak Teman, Akui Kasihan saat Dicurhati

Kasi Humas Polres Bantul, Iptu I Nengah Jeffry Prana Widnyana menyampaikan, pelaku adalah AAD (31) warga Kapanewon Kretek, Bantul.

Ia awalnya menerima order dari seorang pelanggan AT untuk mengirimkan dua iPhone seharga Rp24 juta pada 10 September 2023.

AT ingin mengirimkan telepon genggam pada pembelinya di Kota Yogyakarta.

"Kejadian pada Minggu 10 September 2023, pukul 12.10. Pelapor bermaksud kirim barang melalui jasa ojek online," ungkap Iptu Jeffry.

Driver ojol tersebut kemudian datang ke konter milik korban di wilayah Sewon, Bantul, dan mengambil dua iPhone yakni iPhone 11 dan 13 Pro.

Namun sampai pukul 15.00 WIB, barang tersebut belum sampai ke alamat tujuan.

"Saat dikonfirmasi pembelinya juga belum diantarkan," kata dia.

Petugas kemudian menangkap AAD, berikut barang bukti berupa 1 iPhone seri 11.

Salah satunya bahkan sudah sempat dijual dengan harga Rp3,9 juta.

Yakni untuk iPhone 13 Pro dilakukan pencarian dan sudah dijual kepada saksi seharga Rp3.900.000.

Nekat membawa lari iPhone di Sewon, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta, ternyata driver ojol tersebut terlilit utang judi slot.

Karena memiliki banyak utang akibat kecanduan judi slot, pria ojol di Bantul Yogyakarta ini nekad membawa kabur dua iPhone.

"Untuk motif, AAD (sebelumnya ditulis AA) ini punya niat jahat berawal dari judi online slot dan utangnya banyak."

"Karena itu, saat dapat orderan, menggelapkan iPhone itu," kata Kapolsek Sewon, AKP Hanung Tri Widayanto, di Polres Bantul, seperti dilansir dari Kompas.com, Selasa (19/9/2023).

Baca juga: Padahal Cuma Antar Pesanan, Driver Ojol Dianiaya Pacar Konsumen Dikira Selingkuh, Mata Bengkak

Dikatakannya, peristiwa ini bermula korban berinisial FDW (23), warga Kalurahan Patalan, Kapanewon Jetis, Kabupaten Bantul, menggunakan driver ojek online untuk mengirimkan paket ke pelanggannya pada Minggu (10/9/2023) sekira pukul 12.00.

"Ternyata 2 iPhone itu tidak sampai ke tangan penerima," kata dia.

Korban lalu melaporkan kejadian ini ke ke Polsek Sewon pada Senin (11/9/2023).

Polisi yang bergerak cepat langsung menangkap AAD di dekat rumahnya, Kalurahan Donotirto, Kapanewon Kretek, Kabupaten Bantul, pada Selasa (12/9/2023).

AKP Hanung mengatakan, atas perbuatannya, AAD disangkakan Pasal 372 KUHP tentang Penggelapan dengan ancaman hukuman maksimal empat tahun penjara.

Tangkapan layar oknum ojol saat mencuri ponsel di sebuah kafe Apartemen Taman Beverly, Ruko Jalan Mayjen HR. Muhammad No 49-55, Pradah kalikendal, Dukuh Pakis, Surabaya, Rabu (5/7/2023).
Driver ojol saat mencuri ponsel di sebuah kafe Apartemen Taman Beverly, Ruko Jalan Mayjen HR Muhammad No 49-55, Pradah kalikendal, Dukuh Pakis, Surabaya, Rabu (5/7/2023). (TRIBUNJATIM/istimewa)

AAD mengatakan, sebenarnya ia tidak ingin melakukan hal tersebut.

Namun dia tiba-tiba teringat utangnya yang banyak akibat bermain judi slot.

Sehingga dirinya pun nekat mencuri dua iPhone milik pelanggannya.

"Saya terlilit utang judi online. Ada sekira empat orang yang saya utangi dan paling besar Rp8 juta."

"Karena sekali main slot saya habis Rp300.000," kata dia.

Dikatakannya, dirinya menyewa akun ojol dari media sosial.

Hasil penjualan iPhone sebesar Rp3,9 juta pun digunakan untuk membayar sebagian utang.

"Sewa akun ojol itu secara online, tarifnya Rp60.000 per minggu. Terus dapat order itu, muncul pikiran itu," kata AAD.

Baca juga: Bule Nangis Ada Driver Ojol Tanpa Tangan Antar Makanannya, Merasa Tersentuh hingga Beri Rp 500 Ribu

Sementara itu driver ojek online (ojol) bernama Iky (23) harus kehilangan pendapatan harian karena ulasan negatif dari penumpang yang tidak mau menggunakan helm.

Iky kini jadi kesulitan mendapatkan penumpang lain meski akun driver ojolnya masih tetap berfungsi.

Semua gara-gara ulasan negatif dari penumpang yang tidak mau pakai helm gegara rambut basah.

Kejadian ini sempat viral di media sosial, di antaranya diunggah akun Instagram @terangmedia.

Dalam video yang beredar, tampak seorang penumpang wanita mengenakan kemeja biru lengan panjang.

Dilansir dari Tribun Jateng, Jumat (15/9/2023), ia juga menenteng tas pink.

Wanita tersebut turun dan sempat adu mulut dengan driver ojol.

"Kakak ini enggak mau bayar, udah enggak mau pakai helm," ucap driver ojol.

"Saya suruh pakai helm. Kakak mau pakai helm enggak? Saya sudah lewatin lampu merah."

Namun wanita tersebut tak terima saat direkam oleh si driver dan mengambil handphone-nya gantian merekam si driver.

"Kakak enggak mau pakai helm, enggak mau bayar," lanjut si driver lagi.

"Bodo amat," ucap si wanita.

"Woy pakai helm, pakai helm, meningen rambut basah," imbuh penumpang tersebut.

Video ini pun mendapat banyak komentar dari netizen.

@nugrohohohogk "be to the go, kalau basah mah naek gocar, jangan pake motor kalau gamau pake helem"

@pganwari "Klo customer gak pake helm langsung di cancel aja daripada rugi banyak"

@aka_qi "Klo ada penumpang gitu kasih keresek buat bungkus kepalanya.."

@edward_anfield "Gausah di sensor aturan, biar malu"

Video viral penumpang ogah pakai helm ojol karena rambut basah, ia bahkan tak mau bayar ongkos (Instagram/terangmedia)
Video viral penumpang ogah pakai helm ojol karena rambut basah, ia bahkan tak mau bayar ongkos (Instagram/terangmedia)

Dari keterangan pengunggah, insiden ini terjadi di flyover Klender, Duren Sawit, Jakarta Timur.

Tepatnya pada Kamis (14/9/2023), sekitar pukul 07.00 WIB.

Penumpang ini naik ojol dari Jalan Taruna, Pulo Gadung, dengan tujuan Pondok Kelapa, Jakarta Timur.

Namun wanita ini menolak memakai helm dengan alasan rambut masih basah.

Kemudian driver ojol melihat ada petugas polisi di flyover Klender.

Sehingga sang driver ojol meminta penumpang untuk memakai helm.

Namun penumpang tersebut tak mau memakai helm dan memilih turun.

Wanita tersebut lalu diturunkan di tepi flyover Klender lantaran tidak mau menggunakan helm.

Penumpang wanita tersebut memilih pergi dan berusaha tak mau membayar ongkos.

Saat ditemui Kompas.com di Pulogadung, Jakarta Timur, Jumat (15/9/2023), Iky mengaku baru saja memulai hari untuk mencari nafkah.

Sekitar pukul 08.00 WIB, ia mendapat pesanan dari perempuan tersebut.

Iky langsung menerima orderan bertarif sekitar Rp26.000 itu sebagai 'penglaris'.

Penumpang tersebut memesan ojol dari Jalan Taruna, Pulogadung, menuju Pondok Kelapa, Duren Sawit.

Ia menuturkan, sejak awal, perempuan tersebut menolak menggunakan helm.

Namun Iky terpaksa tetap mengambil orderan tersebut.

"Namanya orderan Maxim, enggak bisa dibatalkan kalau sudah mulai jalan. Akhirnya saya okein," tutur Iky.

Sepanjang perjalanan, Iky terus bertanya dan mengingatkan penumpang tersebut untuk memakai helm.

Iky menuturkan, mulanya ia tidak mengkhawatirkan razia.

Namun ia khawatir jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan sepanjang perjalanan.

Iky (23), pengemudi ojek online (ojol) yang terpaksa menurunkan penumpang di flyover Klender, Duren Sawit, Jakarta Timur, karena tidak menggunakan helm pada Kamis (14/9/2023) pagi. (Kompas.com/Nabilla Ramadhian)
Iky (23), pengemudi ojek online (ojol) yang terpaksa menurunkan penumpang di flyover Klender, Duren Sawit, Jakarta Timur, karena tidak menggunakan helm pada Kamis (14/9/2023) pagi. (Kompas.com/Nabilla Ramadhian)

Lagi-lagi, perempuan tersebut menolak dengan alasan bahwa rambutnya masih basah.

Melihat ada razia di flyover Klender arah Pulogadung menuju Duren Sawit, tepatnya beberapa meter sebelum lampu merah dekat Mal Ciplaz Klender, Iky terpaksa menurunkan penumpang tersebut.

"Akhirnya saya turunin di situ, cekcok terjadi. Saya tanya, 'Kak enggak mau pakai helm juga?'."

"Namanya (sama-sama pakai) nadanya tinggi, saya juga kepancing, turunlah (penumpang) di jalanan situ di Flyover Klender. Sampai kejadian cekcok itu," ucap dia.

Imbas kejadian tersebut, akun Iky mendapatkan ulasan negatif yang memengaruhi pendapatannya.

Sebab, meski akunnya tidak ditangguhkan, ulasan negatif tersebut membuat akunnya tidak muncul di akun calon penumpang.

"Dampaknya jadi anyep banget. Enggak dapat orderan dari jam 08.00 WIB kemarin sampai sekarang," ujar dia.

"Untuk driver lain, lebih baik cancel di awal. Kalau saya sudah kepalang tanggung, enggak bisa di-cancel," kata dia.

Sampai saat ini, Iky belum berkomunikasi lagi dengan penumpang wanita tersebut.

Bahkan permintaan maaf juga tidak ia dapatkan.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved