Harga Tebu Melonjak, Gula di Pasaran Ikut Naik, Konsumen Pilih Beli Eceran

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luthfi Husnika

TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI - Harga Gula di pasaran ikut naik seiring dengan naiknya harga tebu di musim panen ini. Gula yang semula di harga Rp 12 ribu per kilogram kini naik menjadi Rp 14 ribu per kilogram.

Kenaikan harga gula ini dipicu oleh naiknya harga tebu dari petani ke tengkulak. Biasanya satu kuintal tebu dihargai Rp 65 ribu, kini naik menjadi Rp 92 ribu.

Naiknya harga gula ini berpengaruh pada daya beli masyarakat yang dampaknya langsung dirasakan oleh pedagang sembako di pasar.

Jika dulu kebanyakan masyarakat membeli gula dalam bentuk bal (15 kilogram), sekarang lebih memilih membeli ecer.

"Konsumen sebelum harga gula naik, belinya bal-balan. Satu bal isi 15 kilogram gula pasir. Sekarang jarang yang beli langsung banyak. Belinya ecer paling-paling 5 kilogram. Katanya menyesuaikan dengan uang yang ada," kata Samsul (54) pedagang sembako di Pasar Pamenang Pare, Rabu (11/10/2023).

Baca juga: Harga Gula Pasir di Pasar Basah Trenggalek Masih Tinggi, Permintaan Tunggu Musim Hajatan

Baca juga: Petani Tebu di Kediri Sumringah, Harga Jual Tebu Naik Signifikan, Tapi Hasil Panen Kurang Memuaskan

Pria yang sudah berjualan selama 30 tahun ini mengaku, naiknya harga kebutuhan pokok termasuk gula membuat daya beli masyarakat menurun.

Apalagi, hasil panen tidak para petani banyak yang tidak sesuai dengan permintaan pasar. 

"Hasil panen jepluk. Imbasnya ke daya beli masyarakat menurun. Apalagi beberapa kebutuhan seperti beras dan gula naik. Jadi makin susah. Masyarakat mau beli, tapi ekonomi sedang sulit," ujarnya.

Menurutnya harga gula mulai mengalami peningkatan sejak satu bulan terakhir. Hal tersebut seiring dengan peningkatan harga tebu yang tembus hampir 50 persen kenaikannya.