Berita Gresik
PT Cargill Indonesia Bersama Jurnalis Gresik Bahas Teknologi AI Bagi Dunia Media
Maraknya teknologi Artificial Intelligence (AI) alias kecerdasan buatan menimbulkan tantangan dalam berbagai aspek profesi.
Laporan wartawan TribunJatim.com, Januar
TRIBUNJATIM.COM, GRESIK – Maraknya teknologi Artificial Intelligence (AI) alias kecerdasan buatan menimbulkan tantangan dalam berbagai aspek profesi.
Tak terkecuali dalam dunia jurnalisme, kini perusahaan media massa mau tidak mau harus siap dengan disrupsi yang terjadi dalam tradisi kerja mereka.
Hal ini dibedah dalam dialog terbatas tentang Teknologi Artificial Intelegence (AI) di kesempatan Gathering Media yang diselenggarakan PT Cargill Cocoa and Chocolate Gresik, di Salah satu hotel, Rabu (18/10/2023).
Salah satu narasumber, Irfan Wahyudi, ahli kajian komunikasi dan masyarakat Universitas Airlangga menyampaikan, praktik AI di dunia Jurnalisme ini sudah dimulai, seperti pembaca/pembawa berita, alias News Anchor.
Namun, tidak serta merta peran manusia bisa diganti dengan AI, tetapi lebih pada pembagian peran yang setara.
"AI adalah mesin bahasa, bukan mesin kebenaran, faktor manusia masih sentral dalam industri media. Konkritnya AI tidak mungkin bisa turun ke lapangan melakukan reportase dan memverifikasi peristiwa yang belum terekam di dunia digital," terang Irfan, yang sedang studi di Belanda.
Baca juga: PT Cargill Indonesia-Cocoa and Chocolate Gresik Juarai PMA dalam JILFA 2023 dari Gubernur Jatim
Sementara itu, narsumber lain, CEO Kapanlagi Younivers Wenseslaus Manggut menyebutkan, adanya AI bisa menjadi peluang bagi industri jurnalisme untuk mensuplai bahan data bagi perusahaan AI.
Wens mengetengahkan, memang AI bisa mensistematisasi data - data dan sangat cepat dalam membantu riset atau membuat produk jurnalistik, baik teks, foto, video atau Infografik. Tapi data-data yang dikumpulkan AI biasanya yang sudah ada di database digital.
"Kalau misalnya teman-teman wartawan melakukan reportase tentang informasi yang baru, seperti jujukan tempat makan enak di Gresik, tentu harus datang ke lokasi, melakukan reportase dan penulisan. Itu yang tidak dapat dilakukan AI," imbuh terang Wens.
Baca juga: Cara PT Cargill Indonesia-Cocoa and Chocolate Gresik Bertahan dan Hadapi Tantangan Saat Pandemi
Nah di sisi itu, lanjut Wens, peluang ada, bila perusahaan AI mau memakai data itu untuk keperluan database pelayanannya ya harus membayar ke media yang menerbitkan.
"Makanya setelah aturan Publisher Rights kita dorong aturan yang mengatur hubungan perusahaan AI dengan perusahaan pers ini," inbuh Wens.
Intinya, menurut Wens, AI tidak akan mungkin melakukan sepenuhnya tugas-tugas dan fungsi Jurnalis atau wartawan.
"Namun bisa dimanfaatkan untuk menunjang kerja Jurnalisme itu," tandasnya.
Baca juga: Konsen Pembinaan CSR, PT Cargill Indonesia Cocoa & Chocolate Gresik Raih Penghargaan dari PWI Gresik
6 Wisata Pantai di Gresik, Terbaru Pantai Hippo, Tawarkan Hamparan Pasir Putih hingga Hutan Mangrove |
![]() |
---|
3 Kecelakaan Besar di Gresik dalam Seminggu, Salah Satunya Tewaskan 7 Orang, Rombongan Jemaah Umrah |
![]() |
---|
BPJS Ketenagakerjaan Gresik Gelar Sosialisasi Program Perlindungan Pekerja |
![]() |
---|
Terungkap Motif Perampokan di Perum De Naila Gresik, Berawal Pelaku Gadaikan Perhiasan ke Korban |
![]() |
---|
Program Industri Mengajar Tahap 3, PT Smelting Bekali Siswa 5 SMK di Gresik Hadapi Dunia Kerja |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.