Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Jatim

Pengurus Majelis Permusyawaratan Pengasuh Ponpes Jatim Dilantik, Ingatkan Khidmat untuk Masyarakat

Pengurus Majelis Permusyawaratan Pengasuh Ponpes Jatim masa khidmat 2023-2028 resmi dilantik, ingatkan berkhidmat untuk masyarakat.

Editor: Dwi Prastika
Istimewa/TribunJatim.com
Pengurus Majelis Permusyawaratan Pengasuh Pesantren Indonesia (MP3I) Jawa Timur masa khidmat 2023-2028 dilantik di Surabaya, Kamis (19/10/2023). 

Laporan wartawan TribunJatim.com, Januar

 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Pengurus Majelis Permusyawaratan Pengasuh Pesantren Indonesia (MP3I) Jawa Timur masa khidmat 2023-2028 dilantik.

Ketua Umum MP3I Pusat, KH Ahmad Zaim Maksum menyampaikan, pelantikan pengurus MP3I Jatim diharapkan bisa memberi manfaat ke masyarakat, karena para pengasuh ponpes menjadi jembatan komunikasi di masyarakat.

"Para pengasuh ponpes sejatinya sebagai stakeholder masyarakat, pimpinan komunitas harus berkhidmah untuk masyarakat, salah satunya di Jatim ini," kata Ahmad Zaim Maksum di Surabaya, Kamis (19/10/2023).

Zaim ingin adanya MP3I ini bisa memperluas wadah komunikasi antar pengasuh ponpes di Indonesia.

Pengasuh ponpes diminta terus berkomunikasi dengan masyarakat soal permasalahan yang ada di sekitar.

"Adanya organisasi ini diharapkan agar para pengasuh ponpes terus dan konsisten berinteraksi dengan masyarakat, yang insyaallah komunikasinya dalam konteks keislaman, kumpul-kumpul memberi hikmah," jelasnya.

Sementara Ketua MP3I MPW Jatim yang baru saja dilantik, KH Muhammad Bin Mu'afi Zaini menyampaikan, potensi pesantren di Jatim begitu luar biasa.

"Para kiai sepuh dan gus-gus mudanya juga luar biasa. Semoga organisasi ini bisa memberi tambahan energi untuk media komunikasi, sehingga potensi yang luar biasa ini bisa dijalani secara berjamaah, demi Islam Jawa Timur yang lebih luar biasa," ungkap Gus Mamak, sapaan akrabnya.

Baca juga: Detik-detik Asrama Ponpes di Sampang Terbakar, Santri Gunakan Alat Seadanya Padamkan Api

Gus Mamak menyampaikan, keberadaan pondok pesantren bukan untuk kepentingan politik, melainkan memberi manfaat ke masyarakat luas.

"Ponpes harus memberi manfaat ke masyarakat luas. Mengajarkan nilai-nilai Islam yang rahmatan lil alamin," ucapnya. 

Gus mamak menambahkan, Jatim menjadi salah satu provinsi dengan jumlah ponpes terbanyak se-Indonesia. Adanya MP3I disebut sangat penting untuk menjaga komunikasi dan silaturahmi antar pengasuh ponpes.

Baca juga: Ikut Turnamen di Vietnam, 12 Siswa SSB Pesantren Baru Dapat Sepatu Bola dan Uang Saku dari Mas Dhito

"Alhamdulillah berjalan baik, acara ini mengumpulkan pengasuh pesantren, mewadahi, dan menjadi opsi tambahan warna dalam diversifikasi. Jatim memiliki potensi luar biasa, bisa kita jembatani untuk kemudian keanekaragaman ini bukan untuk bahan perpecahan dan bisa kita lakukan menjadi dukungan di Jatim, mengingat perannya penting," tandas Gus Mamak.

Diketahui MP3I pertama kali diluncurkan pada tahun 2014. Keanggotaan MP3I meliputi pengasuh pondok pesantren, pengasuh majelis ta’lim, dan pengasuh madrasah.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved