Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Tulungagung

Warga Panggungrejo Protes Harga Ganti Untung Tol Kediri-Tulungagung: Kenyataannya Beda

Warga Kelurahan Panggungrejo memprotes harga ganti untung Tol Kediri-Tulungagung yang dianggap tidak sesuai harapan.

Penulis: David Yohanes | Editor: Dwi Prastika
Tribun Jatim Network/David Yohanes
Warga terdampak Tol Kediri-Tulungagung protes di Kantor Kelurahan Panggungrejo, Kecamatan Tulungagung, Selasa (24/10/2024). 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, David Yohanes

TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Warga yang tanahnya terkena proyek Tol Kediri-Tulungagung di Kelurahan Panggungrejo, Kecamatan Tulungagung mengajukan protes.

Mereka menilai harga tanah yang ditetapkan oleh tim appraisal terlalu rendah, tidak sesuai yang diperkirakan warga.

Ada 180 bidang tanah yang terdampak Tol Kediri-Tulungagung di Kelurahan Panggungrejo.

Sejauh ini, baru ada 16 warga yang tanda tangan, menyatakan setuju dengan harga yang ditetapkan appraisal.

Salah satu warga yang belum tanda tangan setuju dengan harga appraisal adalah Sutrimo, pengusaha SPBU dan kacang shanghai asal Kecamatan Ngunut, Tulungagung.

“Keberatannya itu mungkin karena dulu harapan masyarakat terlalu tinggi, bisa tiga kali lipat dari harga pasar. Tapi kenyataannya beda,” ujar Sutrimo, Selasa (24/10/2024).

Menurut Sutrimo, harga yang ditetapkan appraisal sedikit lebih tinggi dari pasaran, namun belum sesuai ekspektasi warga.

Ia menggambarkan, tanahnya yang kena proyek tol ini seluas 5 hektare dan menghadap Jalan Soekarno-Hatta Tulungagung.

Baca juga: Aset Terdampak Tol Kediri-Tulungagung Tak Dapat Ganti Rugi, Pemkab Tulungagung Ajukan Keberatan

Harga tanah yang di tepi jalan dihargai Rp 1.200.000 per meter persegi, sedangkan yang paling belakang dihargai Rp 420.000 per meter persegi.

“Kenapa dalam satu bidang, harganya sangat beda jauh? Saya juga berpikir, apakah ganti ruginya bisa dibelikan tanah yang sama strategisnya?” ucap Sutrimo.

Menurut Sutrimo, tanah yang terdampak bernilai ekonomis tinggi karena sangat subur, bisa 3 kali panen dalam satu tahun.

Selain itu lokasinya langsung berada di tepi jalan nasional, sehingga aksesnya sangat mudah.

Dia mengatakan, mencari tanah pengganti dengan luas dan lokasi strategis yang sama, sulit didapat di Tulungagung.

Baca juga: Dinas Pertanian Data Tanaman di Atas Sawah yang Dilewati Tol Kediri-Tulungagung, Begini Ketentuannya

“Tanah yang lebar jadi satu seperti tanah saya itu sulit didapat sekarang. Langsung menghadap jalan lagi,” katanya.

Protes warga juga dipicu karena mereka tidak dilibatkan dalam penentuan harga.

Sementara warga yang keberatan dengan harga yang ditetapkan appraisal, dipersilakan menggugat lewat pengadilan sendiri-sendiri.

Hal ini yang membuat warga apatis karena mereka yakin tidak akan menang melawan negara.

“Dulu diundangnya ramai-ramai, sekarang kok disuruh menggugat di pengadilan sendiri-sendiri. Mana ada yang bisa menang,” keluh Sutrimo.

Baca juga: Lahan Dibeli Lebih Mahal, Warga Terdampak Tol Kediri-Tulungagung Tak Sabar Proses Pelunasan

Ditanya soal ganti untung tanahnya, Sutrimo mengakui memang sudah di atas harga pasar.

Ia mencontohkan, 4 tahun lalu harga tanah di bagian dalam Rp 4.000.000 per ru (16 meter persegi).

Sekarang dengan harga Rp 420.000 per meter, maka harga per ru menjadi sekitar Rp 6.720.000.

“Harganya sudah lebih mahal, tapi tidak sampai 2 kali lipat,” tandasnya.

Seorang mantan pejabat di Pemkab Tulungagung yang tidak mau disebut namanya, juga mengaku belum tanda tangan persetujuan harga dari appraisal.

Baca juga: Daftar 8 Kelurahan di Kota Kediri yang Terdampak Proyek Tol Kediri-Tulungagung

Warga masih diberi waktu untuk menandatangani dokumen harga ganti untung.

Namun yang tidak setuju memang hanya diberi jalan lewat pengadilan.

“Kalau memang punya data pendukung dan yakin harganya tidak sesuai, bisa menggugat di pengadilan. Saya masih menunggu semuanya jelas dulu,” ucapnya.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved