Kontribusi Nyata Sampoerna Mendorong Produk Komoditas Melalui Buku Eastern Indonesia For The World
Buku Eastern Indonesia For The World, The Story of Eastern Indonesian Food Commodities setebal 140 halaman terbagi dalam dua bagian besar
"Sampoerna yakin melalui kolaborasi multipihak dapat membantu UMKM semakin maju dan ambil bagian dalam rantai pasok global," ujar Ishak.
Adapun, SETC adalah program pelatihan dan pendampingan kewirausahaan terintegrasi yang hadir sejak 2007. Tujuannya ialah mengembangkan UMKM Indonesia agar dapat lebih berdaya saing dan mandiri.
Dengan fasilitas pelatihan sebagai sarana pendukung yang berdiri di lahan seluas 27 hektar di Pasuruan, Jawa Timur, SETC aktif memberikan pelatihan terpadu kewirausahaan mulai dari soft skill hingga hard skill guna meningkatkan kapasitas dan membantu UMKM semakin maju. Salah satu kegiatan yang dijalankan SETC ialah pelatihan serta pendampingan bagi UMKM yang akan mengekspor produknya.
Hingga sejauh ini, SETC telah memberikan pelatihan kewirausahaan kepada lebih 67.000 peserta dari seluruh Indonesia. Selain pelatihan, SETC juga memfasilitasi riset terapan, pendampingan dan jejaring pasar, konsultasi usaha, serta jejaring UMKM.
Ketua Yayasan BEDO Jeff Kristianto mengatakan bahwa buku Eastern Indonesia For The World, The Story of Eastern Indonesian Food Commodities lahir dari kepedulian SETC dan BEDO untuk melahirkan UMKM yang mampu ekspor dari wilayah Indonesia Timur.
SETC dan BEDO punya semangat yang sama yakni ingin mendorong anak muda untuk menjadi eksportir-eksportir baru, wirausaha muda baru sekaligus mendukung program pemerintah untuk peningkatan ekspor.
“Pemerintah sudah menggalakkan Spice Up To The World dan komoditas dari Indonesia Timur sebenarnya sangat banyak dan terkenal, cuma tidak banyak eksportir dari sana,” ujarnya.
Jeff menuturkan buku ini diharapkan menjadi living document dan akan dikirimkan kepada atase perdagangan dan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC); kedutaan negara sahabat di Tanah Air sehingga dapat memberikan informasi sekaligus membuka peluang akses pasar ke luar negeri.
“Harapan besarnya adalah ekspor Indonesia bisa meningkat. Selain itu, buku ini bisa dikenal dan menjadi panduan bagi buyer yang mencari komoditas dari Indonesia Timur,” jelasnya.
Dalam proses penyusunan buku, SETC dan BEDO bekerja sama dengan Kemendag, para UMKM menjadi Duta Ekspor Indonesia Timur untuk mengumpulkan data-data relevan terkait komoditas ekspor.
Program Duta Ekspor Indonesia Timur merupakan kolaborasi SETC dan BEDO untuk mendorong pelaku UMKM melakukan ekspor. Pada ajang TEI 2023, SETC dan BEDO juga membawa 4 Duta Ekspor Indonesia Timur untuk bisa berinteraksi langsung dengan calon buyer.
“Kendati banyak tantangan seperti kendala transportasi untuk ekspor, belum banyak industri pengolahan di Indonesia Timur, tetapi potensinya sangat besar khususnya untuk komoditas,” imbuh Jeff.
Berburu Diskon 90 Persen di Semesta Buku Malang, Ada 9.000 Judul Hingga Kegiatan Membaca Bersama |
![]() |
---|
Kata Pakar soal Buku yang Disita Polisi dari Para Pendemo: Sebaiknya Lebih Bijak |
![]() |
---|
Pedagang Toko Buku di Trenggalek Semringah atas Kebijakan Pembebasan Retribusi, Operasional Ringan |
![]() |
---|
Kisah Luqman Kuli Bangunan sempat Dicibir Buka Lapak Baca Buku Gratis: Wawasanmu Kan Kurang? |
![]() |
---|
Live TikTok Hilang, Kemendag Klaim Tak Pengaruhi Transaksi Jual Beli Online |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.