Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Terpopuler

JATIM TERPOPULER: Gadis Madiun Dirudapaksa Ayah Kandung, Paman & Kakek - Pria di Surabaya Curi Motor

4 berita terpopuler Jatim Minggu, 29 Oktober 2023: Gadis Madiun dirudapksa ayah kandung, paman dan kakek hingga pria di Surabaya mencuri motor.

Editor: Elma Gloria Stevani
Shutterstock dan TribunJatim.com/Luhur Pambudi
4 berita terpopuler Jatim Minggu, 29 Oktober 2023 di TribunJatim.com. 

TRIBUNJATIM.COM - Selamat pagi pembaca setia TribunJatim.com.

Bagaimana kabar kalian di hari Minggu pagi yang cerah ini?

Semoga selalu sehat dan bahagia ya.

Sebelum memulai aktivitas , simak dulu yuk berbagai kabar terbaru dan berita terpopuler Jatim paling menyita perhatian yang datang dari wilayah Jawa Timur.

Media sosial kembali dihebohkan dengan kasus pemerkosaan gadis usia 17 tahun yang dilakukan oleh keluarganya sendiri.

Gadis berinisial AP merupakan warga dari Kecamatan Geger Kabupaten Madiun.

Pilunya AP diperkosa oleh ayah, paman, hingga kakeknya sendiri.

Tentu saja kasus ini langsung mendapat perhatian dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Kabupaten Madiun.

Pada Rabu (25/10/2023) korban bersama LSM WKR dan psikiater dari Dinas PPPA Kabupaten Madiun mendatangi Polres Madiun guna melakukan pendampingan terhadap korban, selama proses pemeriksaan dan penyedikan oleh Unit PPA Satreskim Polres setempat.

Pendalaman pemeriksaan korban ini dilakukan oleh polisi untuk memastikan kembali keterangan korban, karena korban sudah dua kali melaporkan kasus yang sama di tahun 2021.

Di mana pelaku pemerkosaan telah dihukum dan dipenjara.

Selain itu, Maulida Faredella, Mahasiswi Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik dinobatkan sebagai sebagai wisudawan terbaik oleh Kampus Tegalboto dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sempurna 4,00 di Universitas Jember.

Pelajar asal Desa/Kecamatan Ajung Jember ini, resmi menyandang gelar Magister dari Unej. Bahkan berhasil menyelesaikan kuliahnya selama 1 tahun 5 bulan.

Maulida Faradella mengaku bangga bisa mendapatkan anugrah tersebut. Sebab, kuliah S-2 di Unej ini hasil jerih payah dan biaya sendiri.

Hingga kabar terakhir soal Badri, 50, pria yang tinggal di Jalan Kalianak Barat, Krembangan, Surabaya nekat mencuri motor Honda Scoopy milik Eka Maharani, karyawan toko mebel di Jalan Tubanan Indah Gang Makam, Tandes Surabaya, Jumat (20/10).

Dia gelap mata karena butuh uang untuk membeli susu anaknya.

Aksi Badri tak berjalan mulus. Dia dipergoki korban dan diteriaki maling, Sehingga ditangkap warga dan anggota reskrim Polsek Tandes yang sedang patroli melintas sekitar lokasi.

Kapolsek Tandes Kompol Budi Waluyo menjelaskan, kasus pencurian bermula saat motor korban terparkir di depan toko mebel Jalan Tubanan Indah Gg Makam, Tandes, Surabaya sekitar pukul 14.00.

Motor terparkir dalam kondisi kunci masih menempel.

Saat itu korban yang merupakan karyawan toko mebel keluar untuk membeli makan.

Berikut selengkapnya berita terpopuler Jatim hari ini, Minggu 29 Oktober 2023 di TribunJatim.com.

1. Cucu Pendiri NU Yakin Anies-Muhaimin Menang, Tak Ambil Pusing Soal Rendahnya Elektabilitas di Survei

Cucu pendiri Nahdlatul Ulama (NU), KH Abdussalam Shohib, atau yang akrab disapa Gus Salam mengaku, dirinya begitu yakin pasangan Bakal Calon Presiden (Bacapres) dan Bakal Calon Wakil Presiden (Bacawapres) Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) bisa menangkan Pilpres 2024 mendatang, Sabtu (28/10/2023).
Cucu pendiri Nahdlatul Ulama (NU), KH Abdussalam Shohib, atau yang akrab disapa Gus Salam mengaku, dirinya begitu yakin pasangan Bakal Calon Presiden (Bacapres) dan Bakal Calon Wakil Presiden (Bacawapres) Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) bisa menangkan Pilpres 2024 mendatang, Sabtu (28/10/2023). (Istimewa/TribunJatim.com)

Cucu pendiri Nahdlatul Ulama (NU), KH Abdussalam Shohib, atau yang akrab disapa Gus Salam mengaku, dirinya begitu yakin pasangan Bakal Calon Presiden (Bacapres) dan Bakal Calon Wakil Presiden (Bacawapres) Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) bisa menangkan Pilpres 2024 mendatang.

Terkait rendahnya elektabilitas AMIN di sejumlah survei, Gus Salam yang merupakan cucu KH Bisri Syansuri itu merasa kondisi tersebut tak perlu diambil pusing.

"Yakin bisa menang. Kalau terkait survei yang merilis bahwa elektabilitas pasangan ini (AMIN) rendah, maka jadikan saja sebagai cambuk untuk semakin giat bekerja melayani masyarakat," ujar Gus Salam, kepada TribunJatim.com, Sabtu (28/10/2023).

Dia menegaskan, segala survei mengenai hasil elektabilitas tentang AMIN bukanlah menjadi suatu masalah, dan harus tetap dihormati.

"Ya kita hormati segala survei yang ada, karena mungkin metodenya berbeda-beda, targetnya berbeda-beda, bahkan yang bayar juga berbeda. Jadi bahwa apakah itu bagus atau kurang bagus, tergantung kita meresponsnya bagaimana," ujarnya.

"Kalau kurang bagus ya ini menjadi cambuk bagi kita untuk bekerja meyakinkan masyarakat, apalagi ini masih ada waktu yang cukup, masih sekitar 3 bulan. Jadi tidak ada masalah terkait hasil sejumlah survei," ungkapnya.

Namun demikian, Gus Salam menilai banyak survei yang kadang-kadang tidak sama dengan realita di lapangan.

Gus Salam mencontohkan terkait narasi yang beredar bahwa AMIN tidak mungkin sampai di KPU dan terkait kemenangan Anies Baswedan saat di Pilgub DKI Jakarta pada 2017 lalu.

"Saat ini kan AMIN kan sudah beres di KPU, tapi sebelumnya kan ada narasi pesimistis yang digelorakan oleh orang-orang yang kurang respek dengan pasangan AMIN, terbangun sebuah opini sulit bahwa pasangan ini sulit mendaftar di KPU. Namun, faktanya ya alhamdulliah AMIN bisa sampai di KPU dan semua berkas beres," kata Gus Salam.

Baca juga: Thoriqul Haq Optimistis Suara Warga NU Bersatu Dukung Anies-Cak Imin: PKB dan Nahdliyin Menyatu

Pun demikian saat Anies Baswedan menang Pilgub DKI Jakarta.

"Salah satu bukti nyata bahwa terkadang tidak sama dengan realita di lapangan ya contohnya Pilgub DKI Jakarta, saat survei merilis pak Anies rendah, tapi faktanya pak Anies menang," imbuhnya.

"Kasus-kasus seperti ini saya kira sudah merata sekali," sambung dia.

Gus Salam menambahkan, terkait dukungan para Nahdliyin, utamanya kiai dan ponpes di Jatim terhadap AMIN pun memang benar adanya.

Baca juga: Rekam Jejak Capres Cawapres 2024, Anies-Cak Imin, Ganjar-Mahfud dan Prabowo-Gibran, Disertai Profil

"Untuk ponpes yang mendukung AMIN ada kiai Zamzami dari Pondok Pesantren (Ponpes) Lirboyo Kediri, juga ada dari Ponpes Ploso. Jadi banyaklah ponpes yang mendukung AMIN ini," terang Gus Salam di akhir wawancara bersama TribunJatim.com.

Sementara itu, Bendahara DPW Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jatim, Fauzan Fuadi, menyatakan pihaknya optimistis AMIN bisa menang satu putaran.

"AMIN bisa menang mengungguli lawan-lawannya, meski dengan agregat yang tipis," ujar Fauzan kepada TribunJatim.com, di Kantor DPW PKB Jatim, Selasa (24/10/2023)

"AMIN bisa menang satu putaran," imbuhnya.

Baca juga: Ganjar-Mahfud MD Didukung Barikade Gus Dur, TPD Jatim Yakin Bakal Berpengaruh Besar

 

Simak berita selengkapnya

2. Mesin Motor Curian Ngadat, Bapak 4 Anak di Surabaya Kepergok Korban, Terungkap Rekam Jejak Pelaku

Tim Antibandit Polsek Tandes Polrestabes Surabaya menangkap maling motor kunci menempel alias 'kanthil' yang beraksi di kawasan pergudangan Jalan Tubanan Indah Gang Makam, Karangpoh, Tandes, Surabaya, Jumat (20/10/2023). 
Tim Antibandit Polsek Tandes Polrestabes Surabaya menangkap maling motor kunci menempel alias 'kanthil' yang beraksi di kawasan pergudangan Jalan Tubanan Indah Gang Makam, Karangpoh, Tandes, Surabaya, Jumat (20/10/2023).  (TribunJatim.com/Luhur Pambudi)

Tim Antibandit Polsek Tandes Polrestabes Surabaya menangkap maling motor kunci menempel alias 'kanthil' yang beraksi di kawasan pergudangan Jalan Tubanan Indah Gang Makam, Karangpoh, Tandes, Surabaya, Jumat (20/10/2023). 

Tersangka berinisial BA (50) warga Asemrowo, Surabaya, yang tak punya pekerjaan tetap.

Terkadang ngangur, terkadang juga mencarikan tiket perjalanan kapal untuk warga yang hendak bepergian menaiki tranportasi kapal laut. 

Kapolsek Tandes Polrestabes Surabaya, Kompol Budi Waluyo mengatakan, tersangka ditangkap setelah aksi pencurian motor gagal total karena kepergok korban. 

Motor Honda Scoopy milik korban yang diparkirkan di area gudang lupa dicabut kunci kontaknya. Sehingga menjadi sasaran tersangka BA. 

Tersangka yang melihat kesempatan emas tersebut, lantas menaiki motor lalu berupaya menyalahkan mesin motor dengan mengaktivasi kunci kontak yang menempel. 

Namun mesin motor ngadat di waktu yang tepat.

Upaya tersangka membawa kabur motor secepat kilat gagal total. 

Rencana cadangan, mulai dijalankan. Yakni membiarkan mesin motor mati, namun ia tetap berada di atasnya untuk didorong menggunakan satu kaki dengan mengayun-ayun beberapa kali. 

Baca juga: Maling Santai Jebol Kunci Kontak Motor Pengunjung Minimarket di Surabaya, Cuma Butuh 6 Detik

Namun belum juga tersangka kabur menjauh dengan mendorong motor menggunakan satu kaki yang mengayun-ayun, dari arah belakang, korban asal Kecamatan Sukomanunggal, Surabaya, memergoki aksi pria tak dikenal tersebut menggondol motornya. 

"Dia mau istirahat, dan melihat parkiran motor. Dia lihat tersangka sedang menaiki sambil diayun, kunci kontak menancap, mesin tidak menyala. Lalu ketahuan, minta tolong warga dan kami kebetulan patroli," ujar Kompol Budi Waluyo, Sabtu (28/10/2023). 

Setelah diperiksa, terungkap rekam jejak kasus tersangka BA, ternyata merupakan residivis. 

Pada tahun 2012 silam pernah ditangkap oleh Satresnarkoba Polres Malang Kota karena kasus kepemilikan dan penyalahgunaan narkotika jenis sabu. 

Baca juga: Hidup di Penjara Tak Bikin Jera, Baru Setahun Bebas Pria Probolinggo Berulah, Curi Motor Lagi

"Pernah ditahan 2 tahun 4 bulan kasus sabu di Polres Malang Kota," pungkasnya. 

Sementara itu, tersangka BA mengaku, dirinya sejak awal tidak berniat mencuri pada sore hari itu. Karena, ia sedang berjalan menuju ke rumah temannya guna meminjam uang. 

Namun, di tengah perjalanan, ia melihat kesempatan berharga tersebut. Yakni, motor teronggok di area parkir sepi, tanpa pengawasan, dan kuncinya masih menempel. 

"Saya mau ke rumah teman untuk pinjam uang. Sebelum sampai ke rumah teman ternyata saya lihat motor kunci menempel, saya ambil. Spontan," ujar tersangka BA. 

Tersangka BA mengaku tidak mengetahui bakal dijual ke mana motor curian tersebut. 

Baca juga: Pria Surabaya Keliling Kampung Cari Mangsa di Gresik, Gondol Laptop Warga Menganti yang Sedang Tidur

Namun, jikalau pada akhirnya berhasil diuangkan, ia berencana membelikan susu formula untuk anak bungsunya yang baru berusia sembilan bulan. 

"Rencananya, kalau berhasil, uang jual motor mau belikan susu. Karena anak saya sudah 2 hari tidak nyusu. Saya enggak kerja. Anak saya umur 9 bulan. Anak saya 4. Baru sekali. Saya belum tahu mau jual ke mana," pungkasnya. 

 

Simak berita selengkapnya

3. Kisah Perjuangan Anak Pegawai Puskesmas Jadi Wisudawan Terbaik Universitas Jember dengan IPK 4,00

Maulida Faradella, Mahasiswi Lulusan Terbaik Universitas Jember dari Program Studi Teknik Sipil. (
Maulida Faradella, Mahasiswi Lulusan Terbaik Universitas Jember dari Program Studi Teknik Sipil. ( (tribunjatim.com/Imam Nawawi)

Maulida Faredella, sepertinya mahasiswi paling sumringah di wisuda Universitas Jember (Unej), Jawa Timur, Sabtu (28/10/2023) pagi.

Bagaimana tidak, Mahasiswi Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik dinobatkan sebagai sebagai wisudawan terbaik oleh Kampus Tegalboto dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sempurna 4,00.

Pelajar asal Desa/Kecamatan Ajung Jember ini, resmi menyandang gelar Magister dari Unej. Bahkan berhasil menyelesaikan kuliahnya selama 1 tahun 5 bulan.

Maulida Faradella, mengaku bangga bisa mendapatkan anugrah tersebut. Sebab, kuliah S-2 di Unej ini hasil jerih payah dan biaya sendiri.

"Sebenarnya orangtua mau membiayai, tetapi saya tidak mau. Dan mencoba untuk membiayai sendiri," ujarnya.

Menurutnya, ayahnya adalah pensiunan pegawai di PT. Perkebunan Bandealit Jember. Sementara ibu, hanya seorang pegawai Tata Usaha (TU) Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Ajung .

"Sempat memang mengalami kesulitan dalam pembiayaan. Diakhir semester itu, saya sempat mencicil untuk biaya kuliah," kata Maulida.

Baca juga: Gantikan Wisuda Ponakan, Paman di Lamongan Naik Panggung Sembunyikan Kesedihan: Panggil Saya Ayah

Mengingat, Maulida mengaku kuliah S-2 Prodi Teknik Sipil Unej ini lewat jalur reguler, sehingga harus membayar Uang Kuliah Tunggal (UKT) sebesar Rp 8 juta, selama satu semester.

"Dan pembayaran itu ada yang dibayar total selama satu semester. Ada yang dibayar dengan cara dicicil, setiap dua bulan, dua bulan, dua bulan," tuturnya.

Maulida mengatakan, untuk bisa lulus cepat saat kuliah meskipun sambil bekerja. Dia mengaku perlu membagi waktu dan menempatkan skala prioritas belajar.

"Kebetulan saya kerjanya, kadang satu minggu tiga kali. Jadi kadang saya kerjakan tugas kuliah itu malam, pagi sampai sore saya fokus untuk kerja," paparnya.

Maulida mengaku selama kuliah berusaha mengerjakan seluruh tugas dari dosen, secepat mungkin. Sehingga ini mungkin jadi pertimbangan dalam penilaian.

Baca juga: Sosok Eric Kurniawan Branch Manager BSI Jadi Wisudawan Terbaik S3 UINSA, Aktif di Lembaga Sosial

 

"Jadi tugas dari dosen itu saya kerjakan. Dan apa yang mereka sampaikan juga saya lakukan. Jadi ya tidak menyangka juga bisa diberikan nilai yang bagus," ucapnya.

Dia mengakui tugas terberat mahasiswa itu, ketika tugas akhir untuk membuat karya tulis ilmiah. Bahkan, Dia mengaku harus merevisi tesis sebanyak 30 kali lebih.

"Kalau dihitung total, ada lebih dari 30 kali revisi ya. Khususnya di Bab Hasil Penelitian dan tata bahasanya," ungkap Maulida sambil tersenyum.

Apalagi tugas akhirnya yang diangkat, kata Maulida, mengenai Mitigasi Tsunami di Pantai Paseban Jember. Sehingga analisisnya harus kuat.

Baca juga: Sosok Polwan asal Pasuruan Lulusan Terbaik Akademi Kepolisian Turki, Dulu Kerja Bank Kini Tim Siber

"Seperti skenario Tsunaminya dan parameternya.mungkin ada yang keliru dan yang sering tata bahasanya," jlentrehnya.

Maulida mengatakan meskipun analisisnya sudah kuat, terkadang penulisan bahasanya kurang baku. Jadi hal itu yang sering direvisi oleh dosen.

"Karang kan tulisan saya masih rancu, sehingga dosen mengarahkan agar kalimatnya dibuat seperti ini. Supaya orang mudah paham saat membaca artikel saya," ulasnya

 

Simak berita selengkapnya

4. Dirudapaksa Ayah Kandung, Paman dan Kakek, Gadis Madiun Sampai Tidur di Masjid, Mensos Risma Tegas

 

Ilustrasi pemerkosaan istri oleh suaminya sendiri
Ilustrasi pemerkosaan istri oleh suaminya sendiri (Tribun Lampung)

Dirudapaksa oleh ayah kandung, paman dan kakek, seorang gadis Madiun begitu mengalami trauma.

Saking traumanya, remaja gadis ini tidur di Masjid.

Keputusan tidur di Masjid itu tentu bukant anpa alasan.

Mengetahui kondisi ini, Menteri Sosial Tri Rismaharini langsung menindak tegas.

Para pelaku dihimbau agar mendapatkan hukuman yang sesuai dengan yang telah dilakukannya.

Sungguh bejat, para pelaku adalah orang terdekat dari remaja gadis tersebut.

Seorang remaja di Madiun bernasib pilu karena menjadi korban pelecehan.

Pelaku yakni ayah, paman, hingga kakek korban.

Akibat dari kejadian itu, korban takut dan memutuskan kabur dari rumah.

Korban sampai terpaksa tidur di Masjid karena ketakutan dilecehkan oleh keluarga terdekatnya itu.

Baca juga: Nasib Anak di Probolinggo Bunuh Pria yang Rudapaksa Ibu, Tragedi Berdarah Sepulang Maulidan, Geram

Menteri Sosial Mensos Risma tak tinggal diam melihat kondisi satu ini.

Nasib pilu menimpa remaja perempuan berinisial AP (17) yang mengaku diperkosa ayah kandung, paman dan kakeknya di Kabupaten Madiun, Jawa Timur.

Korban didampingi Koordinator LSM WKR Budi Santoso melaporkan kejadian yang menimpanya ke Satreskrim Polres Madiun, Senin (23/10/2023).

Budi menceritakan awal mula korban diperkosa oleh kakeknya pada tanggal 1 Agustus saat korban tengah tidur siang.

ILUSTRASI Bocah perempuan 9 tahun ingin jadi laki-laki setelah dirudapaksa lansia.
ILUSTRASI Bocah perempuan 9 tahun ingin jadi laki-laki setelah dirudapaksa lansia. (Shutterstock)

"Malam hari dilakukan pamannya sekitar jam 09.00 WIB sampai 09.30 WIB. Kemudian ayahnya pada waktu shubuh, itu dilakukan terus sampai 5 hari mulai tanggal 1 sampai dengan 5 Agustus," ujar Budi, Selasa (24/10/2023).

Menurutnya, tindak kejahatan itu dilakukan secara bergantian. Baik ayah kandung, paman, dan kakek, mereka tidak mengetahui satu sama lain.

"Selama ini korban tinggal serumah sama mereka, ketika kejadian kondisi rumah sepi. Karena tidak kuat, akhirnya korban kabur dari rumahnya di Desa Kertobanyon, Kecamatan Geger," paparnya.

Baca juga: Terkuak Kronologi Bupati Rudapaksa Pegawai Kafe hingga Nikahi dengan Mahar Rp 1 M, Istri Sah Disorot

Korban kabur dari rumah pada 6 Agustus dan ditemukan di sebuah masjid.

"Jadi kabur pindah dari masjid satu ke masjid lain. Pernah lapor ke Polres tapi tidak diproses karena minim saksi dan tidak membawa identitas," sambungnya.

Sedangkan nasib Ibu Kandung AP, Budi menyebut sudah bercerai dengan Ayah Kandung AP. Serta telah berkeluarga di Tulungagung.

"Ibu korban sejak melahirkan, sudah tidak mengurusi. Korban ini lulusan SMP dan tidak disekolahkan ke jenjang berikutnya sama keluarga kandung," pungkasnya.

Baca juga: Sosok dan Biodata Arawinda Kirana, Artis Cantik Dituduh Pelakor, Ungkap Fakta Jadi Korban Rudapaksa

Satreskrim Polres Madiun melakukan pemeriksaan lanjutan terhadap korban AP, Kamis (26/10/2023).

Ibu korban, W (44) juga dihadirkan untuk dimintai keterangan awal di hari yang sama.

Hari ini kami masih pendalaman, dan penyelidikan mengenai kasus tersebut," ujar Kasatreskrim Polres Madiun, AKP Magribi Agung Saputra, Jumat (27/10/2023).

Ia mengungkapkan, agendanya yakni pemeriksaan saksi saksi. Untuk pemeriksaan terduga terlapor, lanjut dia, bakal dilakukan setelah gelar perkara.

"Masih kami jadwalkan sambil menunggu hasil penyelidikan dan pemeriksaan saksi saksi terkait," tandasnya.

Ilustrasi rudapaksa yang dilakukan ke gadis di Madiun
Ilustrasi rudapaksa yang dilakukan ke gadis di Madiun (hoy.com/Colombiareports.com)

Kasus dugaan pencabulan yang dilakukan oleh ayah kandung, kakek, dan paman, terhadap gadis di bawah umur berinisial AP(17), Desa Kertobanyon, Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun, sampai ke telinga Menteri Sosial Tri Rismaharini.

Mantan Wali Kota Surabaya tersebut, mengaku sudah berkoordinasi dengan aparat penegak hukum setempat. Menurutnya, terduga pelaku masih ada hubungan keluarga dengan AP.

"Sesuai Undang Undang Perlindungan Anak, kalau orang terdekat yang seharusnya melindungi tapi malah menjadi pelaku, meskipun masih dalam penyelidikan, maka harus dihukum maksimal ditambah sepertiga," ujar Risma ketika ditemui di Kota Madiun, Jumat (27/10/2023).

Risma menuturkan, secara fisik kondisi AP masih sehat. Hanya saja, pihaknya akan mendalami psikisnya. Karena ada trauma yang dialami, khususnya ketika orang tuanya bercerai.

"Anak pasti mempunyai trauma, terhadap peristiwa yang tidak sama dengan teman temannya. Nanti akan kami tangani di balai. Anak ini harus dilindungi. Terutama masa depannya. Harus ada pendampingan," tegas Risma.

Baca juga: Nasib Pilu Gadis di Madiun Dilecehkan Ayah Kandung, Paman dan Kakek Secara Bergiliran saat Tidur

"Tadi kami sempat tanya tanya anaknya. Alhamdulillah mau, dan tidak keberatan langsung dibawa ke balai. Saya minta ibunya juga ikut," sambung Risma.

Dirinya berpesan kepada para orang tua, supaya tidak menyia-nyiakan buah hatinya. Peran orang tua sangat penting dalam tumbuh kembang anak.

"Jaga anaknya. Harus memberikan perhatian, nafkah, pendidikan, merawat. Itu semua konsekuensi punya anak. Saat memutuskan menikah, maka ada konsekuensi yang harus ditanggung orang tua," pungkas Risma.

Simak berita selengkapnya

---

Berita Jatim dan Berita Viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com

 

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved