Susah Sinyal, 20 Siswa SD di Trenggalek Harus Mengerjakan ANBK di Hutan Pinus

TRIBUNJATIM.COM, TRENGGALEK - Sebanyak 20 siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Dompyong, Kecamatan Bendungan, Trenggalek harus mengerjakan ANBK (Assessment Nasional Berbasis Komputer) di bawah hutan pinus.

Hal tersebut harus dilakukan karena aliran listrik ke SDN 2 Dompyong mati dan yang diikuti sulitnya akses sinyal di sekitar sekolah.

Kepala SDN 2 Negeri Dompyong Lilik Ekowati mengatakan pemadaman listrik tersebut terjadi Minggu (29/10/2023) malam hingga Senin (30/10/2023).

SDN 2 Dompyong sebenarnya mempunyai genset, namun percuma saja karena sinyal untuk mengakses soal ANBK tidak bisa dijangkau.

Mau tidak mau ANBK yang dilaksanakan pada Senin (30/10/2023) harus digeser di area hutan pinus yang berjarak 1 Kilometer dari lingkungan sekolah.

Baca juga: Hukuman Disiplin Guru Pelaku Pencabulan Siswa di Trenggalek Tengah Diproses, Pemecatan di Depan Mata

"Kalau mau pindah ke kecamatan lumayan jauh jangkauan, akhirnya kami memutuskan cari tempat terdekat yang sinyalnya mudah, walaupun lokasinya di luar ruangan," ucap Lilik, Selasa (31/10/2023).

Sebelum melakukan pindah ruangan ia sempat menunggu lampu menyala, namun ketika pukul 07.15 Wib belum nyala dan akhirnya sepakat untuk memutuskan mencari tempat yang mudah sinyal meski di bawah hutan pinus. 

"Kami mendapatkan tempat di jalan arah Desa Botoputih sekitar pukul 07.35 WIB, di lokasi tersebut sinyalnya enak, kami bawa gensetnya serta perlengkapan untuk ANBK," tegasnya. 

ANBK siswa SD kelas 5 tersebut dijadwalkan pada 30 Oktober sampai dengan 31 Oktober yang dibagi menjadi dua sesi.

"Siswa yang ikut ANBK 20, sesi pertama sebanyak 10 anak dan sesi kedua juga 10," ucapnya.

Beruntung pada hari pertama pelaksanaan ANBK berlangsung lancar walaupun harus dilaksanakan di bawah pohon pinus.

Sedangkan untuk hari ini, ANBK sudah dikembalikan ke gedung sekolah karena aliran listrik sudah menyala.