Berita Viral
Wanita Bantul Kaget Rumahnya Digeruduk Polisi, Tak Sadar Jadi Pabrik Narkoba, Kuak Penyewanya: Takut
Seorang wanita di Bantul kaget rumahnya digeruduk polisi. Wanita itu tak tahu rumahnya jadi pabrik keripik pisang narkoba.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Seorang wanita Bantul kaget rumahnya digeruduk polisi.
Wanita itu tak tahu rumahnya jadi pabrik keripik pisang narkoba.
Pasalnya rumah itu disewakan, dan ia mengira orang itu pengangguran.
Siapa sangka, orang yang menyewa rumah wanita di Bantul itu melakukan bisnis haram tersebut.
Diketahui, sebuah rumah di Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta ternyata menjadi pabrik yang memproduksi narkoba dalam bentuk keripik pisang.
Tim Bareskrim Polri turun langsung menggerebek rumah itu pada Kamis (2/11/2023) malam dengan melibatkan beberapa personel gabungan Bareskrim Polri dan Polda DIY.
Kabareskrim Polri Komjen Wahyu Widada dalam konferensi pers di lokasi mengatakan tempat produksi narkotika di Baturetno itu bertempat di sebuah rumah kontrakan.
Menurut Wahyu, harga keripik pisang narkoba tersebut berbeda-beda, sesuai dengan besar atau beratnya kemasan.
Harganya bervariasi antara Rp 1,5 juta hingga Rp 6 juta. Sementara kemasan narkoba keripik pisang mulai dari 50 gram, 75 gram, 100 gram hingga 500 gram.
Baca juga: Kurir Narkoba di Madura Tertipu Tukang Ojek Palsu yang Ternyata Polisi, Dibekuk di Pinggir Jalan
Selain menjual keripik pisang narkoba, kata Wahyu, pabrik rumahan tersebut juga menjual Happy Water yang mengandung narkoba dengan harga Rp1,2 juta.
Untuk memasarkan keripik pisang dan cairan Happy Water mengandung narkoba itu, para pelaku memanfaatkan media sosial.
Menurut Wahyu, pabrik narkoba pisang narkoba dan cairan Happy Water baru berjalan sebulan sebelum akhirnya terbongkar polisi.
Wahyuni (66), pemilik kontrakan yang menjadi rumah produksi narkotika di Padukuhan Pelem Kidul, Kalurahan Baturetno, Kapanewon Banguntapan, Kabupaten Bantul terkejut dengan pengungkapan kasus tersebut.
Baca juga: Mantan Narapidana Kasus Narkoba Lolos Daftar Caleg di Pamekasan, Ini Jawaban KPU
Produksi narkotika itu dilakukan oleh tersangka R, pendatang dari DKI Jakarta dan tinggal di Padukuhan Pelem Kidul sejak kurang lebih sebulan yang lalu.
"Karena selama ini saya kira yang ngontrak itu cuma tidur saja," kata dia di kediamannya yang tak jauh dari tempat kontrakan tersangka R, Jumat (3/11/2023), melansir dari Kompas.com.
Menurut Wahyuni, hampir setiap hari, pintu rumah di kediaman tersangka R selalu ditutup dan R hanya keluar rumah saat mencari makan saja.
Karena itu, Wahyuni mengira tersangka R adalah pengangguran atau tidak memiliki kesibukan selain tidur.
"Kalau ketemu pasti dia mau cari makan. Pernah kemarin-kamarin gitu juga. Saya ketemu dia di depan rumah saya, terus saya tanya, mau ke mana, dia jawab mau cari makan," tutur Wahyuni.
"Terus dia kan juga sering beli makanan di angkringan sama pempek dekat sini (Padukuhan Pelem Kidul), pemilik angkringan dan pempeknya itu malah bilang makasih ke saya. Katanya bisa nularin rezeki karena yang ngontrak di tempat saya kalau makan di tempat angkringan atau di tempat penjual pempek itu," imbuhnya.
Wahyuni pun tidak menaruh rasa curiga kepada tersangka R. Sebab, tersangka R tidak memperlihatkan gerak gerik yang mencurigakan.
"Saya juga tahu penggerebekan itu dari warga sini. Karena semalam ada yang bilang ke saya, kalau orang yang ngontrak di tempat saya di datangi preman bannyak. Ternyata itu pak polisi," urainya.
"Malam itu, waktu pengamanan (tersangka R) ada pak polisi yang jambak rambut dia (tersangka R). Pak polisi itu jambak rambutnya ke atas, terus saya takut. Pas dia (tersangka R) keluar, kok tiba-tiba tangannya sudah diborgol. Saya langsung cari tahu, ternyata dia bikin narkoba di kontrakan saya," tutup dia.
Baca juga: Dikira Nganggur karena Sehari-hari Cuma Tidur, Pria di Bantul Ternyata Koki Narkoba Keripik Pisang
Kabareskrim Polri Komjen Wahyu Widada mengatakan penjualan keripik pisang mengandung narkoba dan Happy Water ini berawal dari pengungkapan di Cimanggis.
"Hasil operasi siber ada penjualan narkoba dalam bentuk happy water dan keripik pisang, harganya juga cukup tinggi tidak masuk akal. Dengan itu kita curiga, kita lakukan tracing dan pemantauan terhadap akun yang menjual tersebut," ucap Wahyu, ditemui di Baturetno, Banguntapan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jumat (3/11/2023).
Pihaknya telah menyelidiki selama 1 bulan, kemudian pada tanggal 2 November dilakukan penangkapan di Cimanggis, Depok.
Setelah dilakukan pengembangan, Bareskrim, Polda DYI dan TKP lainnya akhirnya mengamankan 3 orang tersangka di Depok.
Lalu di Kaliangkrik Magelang, polisi menangkap 2 orang yang memproduksi kripik pisang.
Sementara 2 orang lainnya yang ditangkap di Potorono juga memproduksi kripik pisang dan Happy Water.
Sementara satu orang lainnya ditangkap di Banguntapan.
"8 orang total yang kita tangkap, ada yang berperan pemilik rekening, pengambil hasil produksi, pemasaran, produksi, dan juga distributor," jelas dia.
Baca juga: Aktor 2 Kali Narkoba, Rugi Ratusan Juta Imbas Mendekam di Bui, Kontrak Iklan Batal Tak Ada Pemasukan
Saat ini Kabareskrim masih mengejar beberapa orang yang saat ini sudah dimasukkan pada daftar pencarian orang (DPO).
"Para pelaku sudah mendirikan pembuatan narkoba ini sekitar 1 bulan, dan dipasarkan melalui media sosial. Dalam produksi tidak langsung dijual tetapi ada proses percobaan ada yang berhasil dan ada yang gagal," jelas dia.
Dari hasil penyelidikan, Happy Water dijual dengan harga Rp 1,2 juta.
Sementara keripik pisang mengandung narkoba dijual dengan berbagai kemasan.
"Keripik pisang ini dijual dengan berbagai kemasan ada 500 gram, 100 gram, 200 gram, 50 gram harga bervariasi dari Rp 1,5 juta sampai Rp 6 juta," ujarnya.
Wahyu mengatakan total barang bukti yang berhasil diamankan dari beberapa lokasi sebanyak 426 bungkus kripik pisang dengan berbagai ukuran, dan 2.022 botol happy water dan 10 kilogram bahan baku narkoba.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
wanita Bantul kaget rumahnya digeruduk polisi
pabrik keripik pisang narkoba
Happy Water
Kabareskrim Polri Komjen Wahyu Widada
Wahyuni
berita viral
keripik pisang narkoba
TribunJatim.com
Tribun Jatim
Imbas Video Joget, Rumah Anggota DPR RI Uya Kuya dan Eko Patrio Dijarah Warga |
![]() |
---|
Rumah Menkeu Sri Mulyani Dijarah Massa, Guci Hingga Lukisan Digondol Warga |
![]() |
---|
Harta Ahmad Sahroni yang Dijarah Warga Imbas Ucapan 'Tolol', ada Jam Richard Mille Rp 11,7 Miliar |
![]() |
---|
Ahmad Sahroni Diduga Kabur ke Singapura saat Demo, Ferry Irwandi: Pengecut Bermental Culun |
![]() |
---|
Puan Maharani Minta Maaf, Janji DPR Berbenah usai Tragedi Affan Driver Ojol Dilindas Rantis |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.