Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Kisah Bocah Garut Rawat Ibu ODGJ, Entis Sutisna Rela Putus Sekolah, Kakaknya Kerja Pengantar Sayuran

Entis merupakan seorang anak yatim sejak dua tahun yang lalu, ibunya yang mengalami gangguan jiwa kemudian ia urus bersama kakaknya, Mahdar (25).

TribunJabar.id/Sidqi Al Ghifari
Anggota Komisi V DPRD Jawa Barat, Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Enjang Tedi mengunjungi rumah Entis Sutisna remaja Garut yang viral karena merawat ibunya yang ODGJ. 

TRIBUNJATIM.COM - Cerita haru datang dari bocah Garut yang rawat ibu ODGJ.

Bocah tersebut sampai rela putus sekolah.

Aksi mulianya ini viral di media sosial dan akhirnya anggota DPRD Jabar mendatangi bocah Garut itu.

Namanya adalah Entis Sutisna, bocah Garut yang rawat ibu ODGJ.

Entis Sutisna (15) seorang anak di Garut, Jawa Barat viral setelah videonya sedang menyuapi sang ibu yang mengalami gangguan jiwa viral di media sosial.

Entis merupakan seorang anak yatim sejak dua tahun yang lalu, ibunya yang mengalami gangguan jiwa kemudian ia urus bersama kakaknya, Mahdar (25).

Anggota Komisi V DPRD Jawa Barat, Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Enjang Tedi mengatakan, kondisi Entis saat ini tengah putus sekolah.

Baca juga: Detik-detik Dua Bocah Tenggelam di Pantai Mayangan Probolinggo, Sempat Tunjukkan Kerang

Kondisi tersebut menurutnya harus diselamatkan, sesuai dengan Perda Perlindungan Anak Daerah (PERDA) DPRD Provinsi Jawa Barat Nomor 3 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan Anak. 

"Ini harus diselamatkan ya, hak pendidikan anak ini harus didapatkan, ini anak soleh mengurus ibunya dan berani berkorban putus sekolah," ujarnya kepada Tribunjabar.id, saat mengunjungi Entis di Kampung Cipenta, Desa Mekarjaya, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin (30/10/2023).

Ia menuturkan, saat ini orang tua Entis, Siti Salamah (49) tengah menjalani perawatan di Rumah Sakit jiwa Cisarua.

Enjang menyebut pihaknya bersama pemerintah desa Mekarjaya tengah mengupayakan agar Entis bisa kembali bersekolah.

"Entis nya juga mau lanjut lagi sekolahnya, sekolah sebelumnya jauh sehingga diupayakan untuk pindah ke yang dekat," ungkapnya.

Baca juga: Ingat Sosok Enuh ODGJ Lulusan ITB? Penampilan Masa Lalunya Diungkap, Teman Kuliah: Suka Membantu

Entis mengatakan dirinya sudah tidak sekolah dari beberapa bulan yang lalu, ia terpaksa putus sekolah demi mengurus ibunya.

Sedangkan, Mahdar, kakak Entis bertugas sebagai tulang punggung keluarganya, ia bekerja sebagai pengantar sayuran.

Entis menyebut dirinya ingin kembali bersekolah seperti teman-temannya.

"Iya mau sekolah lagi," ujar Entis.

Bocah SD di Tasikmalaya Jualan Keliling Demi Rawat Ibu yang Rutin Cuci Darah

Aria (12) siswa SDN di Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, usai pulang sekolah di rumah petak keluarganya di Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya, Rabu (26/7/2023).
Aria (12) siswa SDN di Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, usai pulang sekolah di rumah petak keluarganya di Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya, Rabu (26/7/2023). (KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA)

Dikutip dari Kompas.com, video Aria Naizar Syaputra (12), siswa kelas 6 SDN di Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, yang setiap hari berjualan makanan demi membiayai ibunya yang sakit ginjal, viral di media sosial.  

Dalam video yang diunggah di TikTok itu tampak Aria sedang menawarkan jualannya di sebuah puskesmas.

Bocah asal kampung Mekarsari, Desa Manggungjawa, itu pun menceritakan, ibunya harus cuci darah dua kali dalam seminggu. 

Menurut Aria, ibunya sering sakit usai bercerai dengan ayahnya beberapa bulan lalu. 

Sementara itu, kata Aria, selain untuk biaya hidup sehari-hari, hasil jualannya itu juga untuk membiayai biaya obat-obatan yang tak ditanggung BPJS. Biaya itu selalu dibutuhkan setiap pekan untuk perawatan ibunya. 

"Awalnya saya malu sekali harus berjualan dan menawarkan makanan olahan rumahan seperti sukro, kacang mede, pisang goreng dan lainnya. Tapi, karena saya sayang ibu yang bsedang sakit, saya beranikan saja supaya bisa dapat uang untuk kehidupan sehari-hari keluarga," jelas Aria kepada Kompas.com di rumahnya, Rabu (26/7/2023). 

Baca juga: Dulu Rela Digundul Demi Perankan Ronaldowati, Nona Berlian Kini Sudah Beda Drastis, Jadi BA Game

Bantuan dermawan

Aria pun mengaku sempat sekolahnya terganggu karena fokus berjualan keliling dengan berjalan kaki hingga belasan kilometer. 

Bahkan, dirinya pun selalu pergi ke wilayah Kota Tasikmalaya yang jaraknya sampai 25 kilometer dengan menggunakan angkutan umum jika dagangannya tak habis. 

Namun, setelah viral di Tiktok dirinya pun bisa bersekolah lagi karena mendapatkan bekal dari para dermawan yang membantu keluarganya. 

"Sekarang bisa sekolah lagi. Kemarin saat viral di Tiktok, saya banyak yang bantu jadi ada bekal. Saya pun bisa beli seragam dan buku saat masuk sekolah lagi," kata Aria. 

Selama ini, kata Aria, dirinya harus membiayai ibu dan adik kandungnya yang masih bersekolah kelas 3 SD. 

Meski demikian, dirinya menilai berjualan seperti ini sebagai latihan mandiri sejak kecil supaya bisa sukses saat dewasa. 

Baca juga: Pelukan Terakhir Mahasiswi Unair ke Adik sebelum Tewas di Mobil, Ayah Pilu, Anak Yang Saya Sayangi

Ingin jadi tentara

Selama ini dirinya sangat mendambakan cita-citanya tercapai menjadi seorang anggota TNI jika sekolahnya sudah lulus nantinya. 

"Kalau sudah lulus sekolah, saya mau jadi tentara Pak. Itu cita-cita saya," ujarnya. 

Bahkan, Aria pun mengaku sampai dijenguk oleh Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum ke rumahnya dan diberikan bantuan. 

Dirinya tak menyangka saat direkam di Puskesmas dan viral di Tiktok menjadi hikmah tersendiri dan membantu kehidupan keluarganya. 

"Kalau jualan saya bisa dapat kotor hasil jualan Rp 100.000 sampai Rp 150.000 dan untungnya Rp 60.000 sampai 70.000. Alhamdulillah setiap harinya dagangan saya selalu habis. Barang dagangan saya ngambil dari teman ibu," ujar dia. 

Sementara itu sang ibu, Susan (31), tak menyangka kalau anak sulungnya akan menjadi pekerja keras dan berpikiran dewasa. 

Padahal saat masih ada ayahnya, tambah Susan, anaknya itu sangat cengeng dan manja tidak seperti saat ini yang membela ibu kandungnya. 

"Saya tak menyangka kalau dia akan seperti ini membela saya dan adiknya. Dulunya dia manja dan cengeng. Saya tak menyangka akan berpikiran dewasa sekarang ini," kata Susan. 

Meski demikian, Susan selalu mengingatkan dan meminta anaknya supaya tak melupakan sekolah walaupun berjualan keliling. 

Sehingga, saat sekolah anaknya sempat terganggu karena berjualan dirinya merasa sedih dan tak bisa berbuat apa-apa karena kondisinya sakit. 

"Katanya ibu istirahat saja, sehat lagi saja. Terus anak saya katanya akan membela dan membiayai saya dan adik kandungnya supaya bisa tetap terus sekolah," ujar dia. 

Susan pun berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantunya sehingga anaknya bisa normal bersekolah lagi. 

Adapun saat ini dirinya menyerahkan semuanya kepada anak sulungnya apakah masih akan berjualan lagi atau tidak. 

"Kalau itu bagaimana nanti pak, saya hanya ingin anak saya layak mendapatkan pendidikan saja supaya dia bisa menggapai cita-citanya," ujar dia.

Artikel ini telah tayang di TribunPriangan.com

Berita Viral dan Berita Jatim lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved