Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Perang Hamas Lawan Israel

Permintaan Maaf Satpam Copot Paksa Bendera Palestina di Kendaraan Kurir, Tetap Dinonaktifkan

Permintaan maaf satpam paksa copot bendera Palestina di kendaraan kurir, tetap dinonaktifkan.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
Instagram/memomedsos - TribunJakarta.com
Satpam apartemen paksa kurir copot bendera Palestina di kendaraan 

Di gudang, Tentara kembali memasang bendera Palestina.

Kali ini dia menggunakan kabel ties untuk mengikat bendera agar tidak mudah dicopot. 

"Nah, pas saya masuk lagi ke apartemen, sekuriti yang tadi datang, 'Bang lepas benderanya'. Saya enggak mau," ungkapnya. 

Tentara waktu itu bersikukuh tak mau menuruti permintaan sekuriti.

Perdebatan pun terjadi sampai petugas keamanan tersebut mengusir sang kurir keluar. 

"Terus dia bilang, 'Keluar kamu', abis itu saya ambil HP, saya rekam."

"Udah kelanjutannya begitu, saya dikejar terus sampai dalem, seperti yang di video," jelasnya.

Baca juga: Tewas Dibom Israel di Gaza Palestina, Dokter Mueen Lulusan UNS Solo Kini Banjir Doa, Pemberani

Video cekcok Tentara dengan oknum sekuriti Apartemen Spring Lake Summarecon Bekasi tersebut viral di media sosial.

Sejumlah akun Instagram mengunggah dan direspons masyarakat. 

Selanjutnya, sejumlah massa dari berbagai organisasi mendatangi kawasan Apartemen Spring Lake Summarecon Bekasi

Mereka meminta klarifikasi atas insiden pencopotan paksa bendera Palestina di kendaraan milik kurir paket. 

Massa berkumpul di Jalan Boulevard Selatan, Bekasi Utara, mengawal jalannya mediasi yang mempertemukan oknum satpam dan kurir bernama Tentara. 

Tentara Juantoro (28), kurir paket yang memasang bendera Palestina di kendaraannya, oknum satpam Apartemen Spring Lake Bekasi sempat meminta dia mencopot bendara tersebut
Tentara Juantoro (28), kurir paket yang memasang bendera Palestina di kendaraannya, oknum satpam Apartemen Spring Lake Bekasi sempat meminta dia mencopot bendara tersebut (TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar)

Mediasi digelar di sebuah cafe.

Selama proses mediasi, ratusan massa dikawal personel kepolisian, Satpol PP, serta petugas keamanan kawasan.

Kasus ini berujung damai, pihak manajemen satpam dan oknum yang memaksa mencopot bendera Palestina telah meminta maaf.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved