Perang Hamas Lawan Israel
Permintaan Maaf Satpam Copot Paksa Bendera Palestina di Kendaraan Kurir, Tetap Dinonaktifkan
Permintaan maaf satpam paksa copot bendera Palestina di kendaraan kurir, tetap dinonaktifkan.
Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Copot paksa bendera Palestina di motor kurir paket, seorang satpam apartemen di Bekasi, kini minta maaf.
Satpam yang larang pengendara pasang bendera Palestina tersebut kena sanksi tegas.
Kini satpam tersebut telah dinonaktifkan imbas aksinya.
Lantas seperti apa kronologi selengkapnya?
Baca juga: Bella Hadid Dipecat Dior Gegara Bela Palestina? Santai Kehilangan Job, Sosoknya Diganti Model Israel
Pengalaman tak mengenakkan ini dialami kurir Tentara Juantoro (28).
Ia dipaksa melepas bendera Palestina di kendaraannya saat mengantar paket di Apartemen Spring Lake Summarecon, Bekasi.
Peristiwa terjadi pada Rabu (8/11/2023), sekitar pukul 15.00 WIB, Tentara mengendarai boks motor roda tiga yang biasa digunakan kurir untuk mengantar paket.
Di bagian kabin dekat kemudi, Tentara memasang bendera Palestina sebagai bentuk dukungan atas krisis kemanusiaan yang terjadi di negara tersebut.
Setibanya di Apartemen Spring Lake Summarecon Bekasi, Tentara seperti biasa, memarkirkan kendaraan lalu masuk ke dalam mengantar paket.
"Saya masuk ke dalam (apartemen), selesai itu saya keluar mau ke bentor (kendaraan boks roda tiga) saya," ucapnya.
"Terus tiba-tiba saya lihat bendera (Palestina) enggak ada, enggak lama sekuriti (pelaku) datang," kata Tentara, Kamis (9/11/2023), melansir Tribun Jakarta.
Oknum satpam Apartemen Spring Lake lalu menghampiri Tentara, mengaku telah mencopot bendera Palestina di kendaraannya.
Di momen ini, Tentara bertanya alasan oknum satpam tersebut melepas bendera Palestina yang dipasang di kendaraannya.
"Dicopot, ditaruh jok, terus saya tanya kenapa dicopot, dia bilang ada penghuni yang enggak suka saya pasang bendera Palestina," jelas Tentara.
Setelah pencopotan paksa bendera Palestina, Tentara keluar kawasan Apartemen Spring Lake menuju gudang.
Di gudang, Tentara kembali memasang bendera Palestina.
Kali ini dia menggunakan kabel ties untuk mengikat bendera agar tidak mudah dicopot.
"Nah, pas saya masuk lagi ke apartemen, sekuriti yang tadi datang, 'Bang lepas benderanya'. Saya enggak mau," ungkapnya.
Tentara waktu itu bersikukuh tak mau menuruti permintaan sekuriti.
Perdebatan pun terjadi sampai petugas keamanan tersebut mengusir sang kurir keluar.
"Terus dia bilang, 'Keluar kamu', abis itu saya ambil HP, saya rekam."
"Udah kelanjutannya begitu, saya dikejar terus sampai dalem, seperti yang di video," jelasnya.
Baca juga: Tewas Dibom Israel di Gaza Palestina, Dokter Mueen Lulusan UNS Solo Kini Banjir Doa, Pemberani
Video cekcok Tentara dengan oknum sekuriti Apartemen Spring Lake Summarecon Bekasi tersebut viral di media sosial.
Sejumlah akun Instagram mengunggah dan direspons masyarakat.
Selanjutnya, sejumlah massa dari berbagai organisasi mendatangi kawasan Apartemen Spring Lake Summarecon Bekasi.
Mereka meminta klarifikasi atas insiden pencopotan paksa bendera Palestina di kendaraan milik kurir paket.
Massa berkumpul di Jalan Boulevard Selatan, Bekasi Utara, mengawal jalannya mediasi yang mempertemukan oknum satpam dan kurir bernama Tentara.

Mediasi digelar di sebuah cafe.
Selama proses mediasi, ratusan massa dikawal personel kepolisian, Satpol PP, serta petugas keamanan kawasan.
Kasus ini berujung damai, pihak manajemen satpam dan oknum yang memaksa mencopot bendera Palestina telah meminta maaf.
Security Apartemen Spring Lake Summarecon Bekasi tersebut kemudian meminta maaf karena sudah mencabut paksa bendera Palestina dari sepeda motor Tentara Juantoro.
"Kepada bapak-bapak semua saya kejadian kemarin spontanitas dari apa yang saya lakukan," ucapnya.
"Dengan kejadian yang viral tersebut saya meminta maaf sebesar-besarnya," imbuhnya.
Summarecon Bekasi pun menindak tegas petugas keamanan tersebut.
Head of Corporate Communications PT Summarecon, Agung Rulli Lazuardi mengatakan, pihaknya telah mengambil sikap atas insiden yang terjadi.
"Saat ini anggota security tersebut telah dinon-aktifkan," kata Rulli dalam keterangan tertulisnya, Kamis (9/11/2023).
Anggota sekuriti tersebut, lanjut dia, telah bertemu dengan kurir paket dan mengutarakan permintaan maaf secara langsung.
"Sudah menyampaikan permohonan maaf langsung kepada kurir tersebut."
"Dengan didampingi pihak kepolisian dan disaksikan oleh beberapa organisasi kemasyarakatan," ucapnya.
Rulli menegaskan, Summarecon dalam insiden ini tidak pernah membuat kebijakan terkait larangan pemasangan atribut bendera Palestina.
"Perlu kami klarifikasi bahwa tindakan tersebut adalah inisiatif spontan dari security yang bersangkutan, dan bukan menjadi kebijakan Summarecon," tegas dia.
Summarecon, kata Rulli, menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan termasuk mendukung penuh sikap pemerintah dalam isu Palestina.
"Kami dari Summarecon senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan mendukung penuh sikap pemerintah," tegas dia.
Palestina
kurir
satpam
Bekasi
Tentara Juantoro
Apartemen Spring Lake Summarecon
berita viral
TribunJatim.com
Tribun Jatim
Sosok Haji Her Sultan Madura yang Sumbang Rp350 Juta ke Palestina, Sumber Kekayaan Terungkap |
![]() |
---|
Israel Resah Meski Yahya Sinwar sudah Meninggal, Takut Berikan Jenazah Pimpinan Hamas ke Palestina |
![]() |
---|
Warga Palestina Kehabisan Kain Kafan Imbas Serangan Israel, Terpaksa Kuburkan Kerabat Seadanya |
![]() |
---|
AS Lepas Tangan saat Yahya Sinwar Dikabarkan Meninggal setelah Diserang Israel, Klaim Tak Ikut-ikut |
![]() |
---|
15 Tentara Israel Tewas dan Terluka Akibat Ledakan Ranjau yang Mereka Bawa di Perbatasan Lebanon |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.