Berita Viral
Pasien Kritis Tak Dilayani hingga Meninggal, Perawat Diduga Tak Mau Hilang Jam Istirahat, Kini Karma
Kasus pasien kritis tak dilayani hingga meninggal dunia itu akhirnya menjadi sorotan, diduga karena perawat tak mau kehilangan jam istirahat.
Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
Terlihat sejumlah perawat saat memberikan penanganan medis terlihat cengengesan terkesan mengejek.
"Bangun dek, bangun dek, kamu mabuk ya," ucap salah seorang perawat sembari tertawa.
"Hei, kamu sudah minum ya, hei, sudah minum ya," kata perawat.
"Bangun ki dek, bangun ki," kata perawat lainnya.
Baca juga: Curhat Ibu Bayinya Kritis Diduga Ulah Perawat, Ganti Susu Tanpa Bilang ke Ortu, Leher Kuning: Hancur
Tampak dalam video tersebut, di hidung remaja tersebut terpasang selang oksigen untuk membantunya bernafas.
Terlihat remaja laki-laki tersebut tampak tidak berdaya dan hanya bisa terdiam.
"Bangun ki dek, bangun ki dek," kata salah seorang perawat sembari memberikan sesuatu di dekat hidung pasien.
"Hei jangan goyang," kata perawat lainnya sembari tertawa.
"Siapa nama ta, tidak kulepas ki kalau begini," ucapnya.
"Apa ta sakit," kata perawat.
"Hm apa ta sakit," kata perawat sembari tertawa.
"Ngapana (kenapa) ditenangkan nah lagi diperiksa," ucapnya
Tetiba pasien tersebut bergerak dan mengagetkan sejumlah perawat yang menanganinya
"Sadar mi ehh, woi anjir," kata salah seorang perawat.
Baca juga: Suami Curiga Istri Selalu Dandan Menor saat Kerja Padahal Perawat, Syok saat Buntuti, Lelah Miskin

Dari informasi dihimpun, kejadian tersebut berlangsung di Puskesmas Kampili, Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Kepala Puskesmas Kampili, Imran mengatakan kejadian tersebut terjadi pada Minggu (15/10/2022) sekira pukul 18 40 magrib.
"Kejadianya saat magrib dibawa oleh orang lewat, pasien dalam keadaan pingsaan pada saat itu," ujarnya, saat ditemui, di Puskesmas Kampili, Rabu (8/11/2023)
Dia menerangkan pada saat itu perawat menanyakan terkait pasien tersebut.
"Petugas bertanya kenapa ini pak, ini pasien di jalan pingsan, kecelakaan dan saya bawa ke sini," katanya
"Kemudian ditanya lagi oleh petugas, kenapa ini pak, (dijawab) barangkali mabuk," sambungnya.
Sesudah itu, pria yang mengantar pasien tersebut pergi.
Menurut Imran, seusai dengan standar dan SOP maka pasien tersebut diberikan penanganan medis sesuai standar SOP.
"Petugas lainnya mempersiapkan mobil untuk rujukan, pada saat mau dirujuk petugas kebingungan dan mencari pihak keluarga pasien, dan mereka (petugas) tidak tahu siapa yang mau dihubungi," katanya
Sehingga lanjutnya, salah seorang perawat berinisiatif mencari nomor kontak keluarga korban lewat handphone milik korban.
"Didapat hp korban, setelah dibuka ternyata yang terbuka adalah camera, sehingga dia (perawat) berinisiatif mungkin bagus direkam baru dikirim ke kontak yang ada. Setelah selesai dia mau kirim ke kontak ternyata hp itu terkunci, pada saat itu petugas juga masih kebingungan. Sementara kondisi pasien belum sadar," jelasnya
"Maka mereka (perwat) ini merangsang pasien dengan alkohol dengan kapas di hidung pasien. Pada saat dirangsang ada kata-kata mabuk ya, itu barangkali pada saat pasien ini masuk dalam kondisi tidak sadar, perawat bertanya ke pengantar kenapa ini?, dan dijawab barangkali mabuk, sehingga itulah yang muncul kata mabuk yaa (divideo)," sambungnya
Lebih lanjut dijelaskan, saat dirangsang dengan alkohol, ada reaksi dari pasien. Pasien disebut menendang.
"Dia (pasien) menendang petugas kaget, (spontan petugas) bilang njir, bukan anjing, biasa bahasa gaul itu (njir) kalau orang baru dengar mungkin dikira anjing padahal njir, atau kalau kita biasa bilang astaga," ucapnya.
Tak lama setelah itu, keluarga pasien pun tiba. Dan pasiennya langsung dirujuk ke RSUD Syekh Yusuf.
Menurut informasi, pasien tersebut kemudian dirujuk lagi ke RS Bhayangkara Makassar
"Di RS Bhayangkara dirawat kurang lebih 18 hari baru sadar tapi masih belum pulih, pada saat itulah mungkin hp (milik pasien) baru dibuka oleh keluarganya dan kelihatanlah rekaman itu dan diviralkan," jelasnya
Padahal kata Imran, menurut petugas tidak ada niat untuk melakukan hal tersebut.
"Kalau niat pasti pakai hp sendiri, tetapi ini hanya semata-mata pasien ini mau dirujuk karena tidak ada keluarga sehingga petugas inisiatif merekam dan hendak dikirim ke kontak yang ada di pasien," jelasnya.
Berita viral lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
pasien kritis
Perawat Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Padang
Sumatera Barat
pergantian jam kerja (shift)
Direktur Utama RSUP Dr M Djamil Padang
perawatan tracheostomy
berita viral
Tribun Jatim
TribunJatim.com
jatim.tribunnews.com
Warga Terdampak Debu Tambang Cuma Diberi Ganti Rugi Sembako Rp200 Ribu, DPRD Tegur Perusahaan |
![]() |
---|
Presiden Prabowo Kasihan Immanuel Ebenezer Diborgol Pakai Baju Oranye: Mungkin Dia Khilaf |
![]() |
---|
Menu MBG Nasi Tutug Oncom untuk Siswa Viral, Camat Jelaskan Sudah Diperiksa Ahli Gizi |
![]() |
---|
Kronologi Mbah Endang Didenda Rp115 Juta Atas Hak Siar Pertandingan Bola, 2 Pria Datang Foto Kafenya |
![]() |
---|
Pertemuan Dwi Hartono dan Ken Otak Pembunuhan Kacab Bank BUMN, Bahas Bantu Palsu Rekening |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.