Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Mojokerto

Pemkab Mojokerto Antisipasi Puso dan Gagal Panen di Lahan Pertanian Terdampak Kekeringan

Dampak kekeringan itu berpotensi menyebabkan puso dan gagal panen sehingga mempengaruhi ketahanan pangan.

Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: Samsul Arifin
TribunJatim.com/Mohammad Romadoni
Dinas Pertanian (Diperta) Kabupaten Mojokerto berupaya mengantisipasi dampak fenomena El Nino yang memicu kemarau panjang dan kekeringan terutama di lahan pertanian. 

TRIBUNJATIM.COM, MOJOKERTO - Dinas Pertanian (Diperta) Kabupaten Mojokerto berupaya mengantisipasi dampak fenomena El Nino yang memicu kemarau panjang dan kekeringan terutama di lahan pertanian.

Dampak kekeringan itu berpotensi menyebabkan puso dan gagal panen sehingga mempengaruhi ketahanan pangan.

Berdasarkan data yang dihimpun, lahan pertanian tanaman padi varietas
Inpari 32 terdampak kekeringan berada di dua dusun, Desa Ngimbangan, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto.

Adapun luas lahan pertanian terdampak kekeringan yaitu delapan hektare di Dusun Ngingas dan lima hektare di Dusun Ngemplak.

"Untuk kondisi saat ini dampak kekeringan yang masuk laporan masih hanya Kecamatan Mojosari saja," ucap Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Mojokerto, Nurul Istiqomah, Rabu (15/11/2023).

Baca juga: Inovasi Jempol Mempesona DPMPTSPNaker Tingkatkan Iklim Investasi di Kota Mojokerto

Ia mengatakan lahan pertanian yang dilanda kekeringan tidak sampai menyebabkan gagal panen.

"Iya dampak kekeringan tapi tidak sampai gagal panen," ucap Nurul.

Nurul mengungkapkan petani di sana berharap ada perbaikan saluran irigasi untuk memaksimalkan pengairan sawah menuju lahan terdampak kekeringan

Terlebih ketika kemarau panjang yang diperparah adanya fenomena El Nino tersebut 

"Keinginan petani dari koordinator bahwa petani berharap ada perbaikan di saluran irigasi di Dusun Sememi, Desa kedunggempol. Sehingga debit air bisa menjangkau ke areal persawahan yang sekarang mengalami kekeringan," bebernya.

Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian Kabupaten Mojokerto, Achmad 
Faisol menjelaskan pihaknya secara masif melakukan pemantauan di sejumlah areal persawahan yang rawan kekeringan, termasuk di wilayah Mojosari dan Kecamatan Dawarblandong.

"Kalau dari bidang saya, karena dampak El Nino ini kaitannya dengan tanaman pangan. Kami antisipasinya merekomendasikan petani menggunakan benih yang tahan kekeringan dan sudah terlaksana," pungkasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved