Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Kecelakaan Elf vs Kereta di Lumajang

Pesan Terakhir Maria Anna Sebelum Insiden Nahas Kecelakaan Elf vs Kereta di Lumajang: Mama Capek

Pesan terakhir Maria Anna sebelum insiden nahas kecelakaan Elf vs kereta di Lumajang. Mengeluh capek tapi bersemangat siapkan acara reuni.

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Dwi Prastika
TribunJatim.com/Luhur Pambudi
Jenazah Maria Anna disemayamkan di Rumah Duka Jalan Banyu Urip, Sawahan, Surabaya, Senin (20/11/2023). Maria Anna (58) menjadi satu di antara 11 korban tewas dalam insiden minibus Elf tertabrak kereta api (KA) jurusan Banyuwangi-Surabaya di ruas jalur Randuagung-Klakah, Lumajang, Jawa Timur, Minggu (19/11/2023) malam.  

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Maria Anna (58) menjadi satu di antara 11 korban tewas dalam insiden minibus Elf tertabrak kereta api (KA) jurusan Banyuwangi-Surabaya di ruas jalur Randuagung-Klakah, Jalur Perlintasan (JPL) 63, KM 139, Dusun Prayuana, Desa Ranu Pakis, Klakah, Lumajang, Jawa Timur, Minggu (19/11/2023) malam. 

Anak pertama korban, Risal Fikra (33) mengaku sempat kesulitan memperoleh informasi mengenai kondisi sang ibu yang menjadi korban kecelakaan tersebut. 

Mulanya, ia memperoleh kabar mengagetkan tersebut pada Minggu (19/11/2023) sekitar pukul 21.00 WIB.

Kabar tersebut diperoleh dari telepon anak teman ibunya. 

Lantaran sambungan telepon mengenai kabar tersebut tak dapat terkonfirmasi kebenarannya secara jelas, ia bersama keluarganya yang lain berupaya mencari tayangan televisi swasta nasional. 

Ternyata dua stasiun televisi nasional menayangkannya secara langsung (live report). Kabar mengenai kecelakaan hebat tersebut benar adanya. 

Tak pelak Risal meminta sang adik dan dua pamannya berangkat ke Lumajang sesuai dengan petunjuk lokasi rumah sakit perawatan para korban, untuk memeriksa langsung kondisi sang ibu. 

"Kalau saya tahu dari adik saya, jam 21.09 WIB. Saya ditelepon oleh tetangga korban yang anaknya. Lalu kami nyari informasi mengenai kecelakaan ini, di TV yang paling tahu. Disiarkan langsung," katanya saat ditemui TribunJatim.com di rumah duka, Jalan Banyu Urip Wetan, Putat, Sawahan, Surabaya, Senin (20/11/2023). 

Mengenai firasat yang samar, pria berkaus oblong warna hitam itu, mengaku tak memperolehnya. 

Namun, sang ibu pernah memberikan pesan atau wejangan yang maknanya kini dapat dipahami sebagai wasiat atau petanda sebelum berpulang untuk selama-lamanya. 

Wejangan tersebut, lanjut Risal, disampaikan sang ibu saat ngobrol santai di rumah bersama dirinya dan sang adik, pada Kamis (16/11/2023). 

Korban meminta agar usaha dagangan perkakas alat memasak rumah tangga yang telah dirintis olehnya tetap dilanjutkan. 

"Kalau firasat gak ada. Cuma pesan dari ibu, agar melanjutkan usahanya yang sudah berjalan ini. Mama bilang 'tolong nanti teruskan usaha, mama capek.' Kami enggak kepikiran kalau beliau pamitan. Iya (bentuk pamit). Itu 2 hari sebelumnya, hari Kamis," ungkapnya. 

Rencana bepergian secara rombongan ke Kabupaten Banyuwangi dalam momen reunian, telah direncanakan oleh sang ibu sejak sebulan sebelum kejadian. 

Halaman
123
Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved