Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Satpol PP Surabaya Dianiaya Pendemo

Kasus Satpol PP Surabaya Ditendang Pendemoi Masuk ke Kepolisian, Wali Kota Eri: Mohon Ada Atensi

Insiden penganiayaan dan pengeroyokan petugas Satpol PP oleh oknum buruh resmi masuk ke kepolisian.

TRIBUNJATIM.COM/BOBBY KOLOWAY
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dikonfirmasi di Surabaya usai shalat Jumat, Jumat (1/12/2023). 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Bobby Koloway

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Insiden penganiayaan dan pengeroyokan petugas Satpol PP oleh oknum buruh resmi masuk ke kepolisian.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi pun telah berkoordinasi dengan kepolisian untuk mempercepat pengusutan kasus Satpol PP ditendang pendemo ini.

"Laporan ke polisi sudah dilakukan. Kami juga sudah menyampaikan kepada Pak Kapolrestabes (Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Pasma Royce), saya meminta agar perkara ini menjadi atensi," kata Wali Kota Eri dikonfirmasi di Surabaya, Jumat (1/12/2023).

Wali Kota Eri lantas menjelaskan kronologi masalah Satpol PP dianiaya massa buruh tersebut. Ia mengatakan bahwa petugas Satpol-PP hanya ingin membantu masyarakat yang terjebak demo buruh. 

"Ini sudah perbuatan yang kebangetan (keterlaluan). Petugas kami hanya membantu masyarakat yang tidak bisa lewat. Saat itu masyarakat melewati pedestarian. Ada yang terlambat kerja, dan sebagainya," kata Wali Kota Eri.

Baca juga: Wali Kota Eri Cahyadi Bicara APBD Surabaya 2024: Anggarkan Rp 3 T Untuk Entaskan Kemiskinan 

"Sehingga, petugas hanya meminta izin agar membuka (barisan buruh) sebentar ruas jalan agar warga ini bisa lewat. Ketika itulah kemudian terjadi masalah ini (pengeroyokan dan penganiayaan)," tandasnya.

Wali Kota Eri menyayangkan kejadian penganiayaan Satpol PP tersebut. Seharusnya, pelaksanaan unjuk rasa tetap sesuai aturan yang berlaku. "Seharusnya bukan seperti ini. Surabaya ini dibangun dengan gotong royong," katanya.

"Saya selalu katakan, silakan demo. Tapi gunakan cara yang santun. Jangan seperti itulah. Wong podo-podo manungsane (sama-sama manusianya)," katanya.

Karenanya, pihaknya berharap pelaku segera mendapatkan hukuman yang setimpal. "Orangnya sudah ketahuan. Wajahnya sudah ketahuan. Kami minta, bagaimana caranya untuk ditangkap. Ini preseden buruk. Tidak boleh lagi terulang," tandas pria asli Surabaya ini.

Sebelumnya, dua petugas Satpol PP Surabaya mendapat tindakan penganiayaan dari massa buruh pada aksi yang berlangsung di Kota Pahlawan, Kamis (30/11/2023). Dua petugasnya tersebut saat ini mendapat perawatan medis.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, kejadian tersebut berlangsung di Pedestrian Jalan Ahmad Yani, Surabaya dekat dengan Bundaran Dolog - Taman Pelangi arah masuk Surabaya. Kedua personil berinisial TA dan AM yang tergabung dalam Tim Jolodoro tersebut tengah mengamankan pedestarian di titik 2, yakni ruas Bunderan Dolog hingga Royal Plaza.

Baca juga: Warga Antusias Ikuti Baksos Kesehatan RS Apung Laksamana Malahayati, Eri Cahyadi: Terima Kasih PDIP

Pada sekitar pukul 14.30 WIB, massa aksi lantas bergerak menuju pusat kota hingga tiba di titik Bundaran Dolog. Berdasarkan penjelasan Kasatpol PP Surabaya, M Fikser, di saat yang bersamaan ada warga yang meminta bantuan kepada personelnya untuk melintas di tengah massa.

"Saat itu, ada seorang warga meminta tolong untuk membuka akses jalan agar bisa berangkat kerja," kata Fikser dikonfirmasi seusai kejadian.

Mendapat permintaan bantuan tersebut, petugas lantas berinisiatif berbicara kepada salah satu pendemo. "Petugas meminta izin membuka sedikit akses jalan. Namun, petugas Satpol PP ini justru diserang oleh pendemo," kata Fikser.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved