Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Bidan Muntah Cek Perut Gadis Usia 21 Tahun Keluarkan Bau, Keluarga Kaget Tahu Fakta: Hijau Lumut

Bidan muntah cek perut gadis usia 21 tahun keluarkan bau, keluarga kaget tahu faktanya.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
Unnsplash/Towfiqu Barbhuiya
Bidan muntah cek perut gadis usia 21 tahun keluarkan bau 

TRIBUNJATIM.COM - Seorang bidan sampai muntah saat menangani remaja yang datang IGD.

Ternyata remaja berusia 21 tahun tersebut sembunyikan kehamilan hingga bau menyengat.

Ya, janin di perut remaja tersebut sudah membusuk dalam kandungan.

Ia sembunyikan kehamilan karena malu sudah hubungan di luar nikah.

Baca juga: Nasib Ibu Hamil 7 Bulan Ngidam ke Tempat Aneh, Kini Ustaz Tak Sanggup Rukiyah: Serahkan Allah Saja

Melansir Tribun Jateng, peristiwa tersebut terjadi di Sampit, Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah.

Melalui akun resmi TikTok @holosus.care yang menangani kasus tersebut, salah seorang tim medis menceritakan kronologinya.

Saat mengeluarkan mayat bayi, tim medis bahkan sampai muntah-muntah.

Peristiwa tersebut bermula saat B (21) mengalami sesak nafas dan bau tak sedap di tubuhnya.

Oleh keluarganya, B lalu dibawa ke IGD.

"Kejadian awal pasien datang ke IGD diantar ramai-ramai oleh keluarga

menurut pengakuan keluarga pasien tidak dapat diajak berkomunikasi sesak nafas sejak sore.

Nafas cepat tampak sesak tapi saat di cek saturasi oksigen bagus.

Karena dari fisik pasien tampak seperti ibu hamil, dokter menanyakan pada keluarga usia kehamilan pasien

sambil kami tangani agar tidak terjadi kesalahan diagnosis atau tindakan lanjutan," tulisnya, Senin (4/12/2023).

Keluarga pun bersikeras bahwa pasien tidak sedang hamil lantaran setiap bulan pasien membeli pembalut untuk haid-nya.

"bahkan saat itu pasien mengaku sedang haid pada keluarga.

Saat kita cek memang pasien sedang memakai pembalut tapi warna pembalut nya bukan merah darah, melainkan berwarna hijau lumut dan berbau busuk," lanjut keterangan unggahan.

Saat keluarga diminta keluar ruangan, akhirnya pasien mengaku jika dirinya hamil.

"Kaka pasien mengatakan sempat curiga dan mengajak pasien untuk periksa kehamilan tapi pasien menolak selalu berkilah kalau sudah haid bulan itu.

Bibi pasien juga mulai curiga karena sejak beberapa hari lalu pasien mengeluarkan bau yang aneh namun keluarga masih tetap tidak ada yang tau tentang kehamilan pasien.

Kami berusaha menanyai pasien tapi pasien menolak berbicara saat ada keluarganya.

Baru setelah keluarga kami suruh tunggu diluar pasien memberi pengakuan kalo dia tau sedang dalam kondisi hamil"

Baca juga: Terbongkar Siasat Jahat Pelakor Rebut Suami, Susun Rencana saat Istri Sah Hamil, Gagal Jadi Nyonya

Setelah diperiksa oleh bidan, bayi ditemukan dalam keadaan meninggal dan tidak ada detak jantung.

Bayi diduga sudah meninggal beberapa minggu dalam kandungan.

"Proses mengeluarkan mayat bayi dilakukan secara normal karna ibu merasakan mulas dan masih bisa mengedan.

Namun proses persalinan harus dibantu dengan mendorong perut bagian atas ke bawah supaya bayi keluar.

Proses itu cukup lama dan menyiksa. Ibu tdk kooperatif mengikuti arahan bidan selalu mengapitkan kaki, enggan mengeluarkan bayi"

Tim medis mengaku muntah berkali-kali lantaran tak tahan dengan bau mayat bayi.

"Sedangkan kami disana sudah benar-benar mabuk dan muntah berkali-kali karna saat bayi keluar bau busuk nya semakin menyengat," tandasnya.

Hingga akhirnya bayi pun berhasil dikeluarkan dan sang ibu selamat.

Sementara itu insiden siswi Sekolah Menengah Atas (SMA) melahirkan di dalam kelas saat ujian di Kabupaten Sampang, Madura, membuat guru setempat tercengang. 

Mengapa tidak, sebelum proses lahirnya bayi berjenis kelamin perempuan dari janin salah satu siswi tersebut terpantau oleh guru, tidak ada tanda-tanda mencurigakan.

Bahkan siswa kelas X tersebut tidak terlihat panik sedikit pun di saat pertama kali masuk ke dalam ruangan, Kamis (30/11/2023) sore.

"Saya mengawasi di jam ke 2, saat masuk ke ruangan suasana dan kondisi biasa saja tak ada tanda-tanda," kata guru yang menjaga ujian, Muhammad Nurchalid, Jumat (1/12/2023).

Ia menambahkan, begitu pun saat token ujian mulai dibagikan kepada para siswa, suasanannya juga biasa saja.

Namun berselang beberapa menit saat para siswa mulai mengerjakan ujian, tiba-tiba suasana ramai. 

Dirinya mencoba untuk mengkondusifkan dengan menyuruh siswa agar fokus mengerjakan ujiannya.

Akan tetapi terdengar suara tangisan bayi, sehingga ia mengecek dan ternyata siswi tersebut sudah melahirkan dan siswa lainnya berhamburan keluar ruangan.

"Kondisi yang bersangkutan saat itu duduk dan menggendong bayinya," terangnya.

Setelah mengetahui hal tersebut, Nurchalid mencoba memanggil guru perempuan agar segera dilakukan pertolongan.

Sebab dirinya merasa tidak tega, apalagi melihat darah bercucuran di lantai.

"Kebetulan salah satu guru mengenal baik petugas di Puskesmas Komuning. Jadi seketika dibawa ke Puskesmas dengan menggunakan mobil ambulans," tuturnya. 

Saat berada di Puskesmas dan mendapatkan perawatan, kondisi bayi sehat, sehingga dibawa langsung oleh pihak keluarga siswi.

Sedangkan siswi masih dirawat, bahkan di rujuk ke RSUD dr Mohammad Zyn, mengingat kondisinya memprihatinkan. 

"Kami mendampingi siswi yang bersangkutan. Kondisi terakhir pukul 22.00 wib, alhamdulillah siswi membaik," pungkasnya.

Suasana sekolah pasca terjadi insiden salah satu siswa melahirkan di dalam kelas saat ujian, Jumat (1/12/2023).
Suasana sekolah pasca terjadi insiden salah satu siswa melahirkan di dalam kelas saat ujian, Jumat (1/12/2023). (TribunJatim.com/Hanggara Pratama)

Wakasek Humas di lembaga sekolah SMA Negeri tersebut, Hamid, membenarkan atas insiden tersebut.

Namun dirinya tidak mengetahui secara pasti detik-detik siswa melahirkan.

Berdasarkan informasi dari guru yang menjaga ujian di kelas siswa tersebut, soalnya terdengar suara tangisan.

"Jadi guru penjaga ujian menegur para siswa untuk tetap tenang," ujarnya.

Akan tetapi, suara tangisan tak berhenti, sehingga diperiksa.

Ternyata siswa tersebut bersimbah darah dan melahirkan sesosok bayi. 

"Saya masih gemeteran mas, jadi tidak bisa bercerita banyak," tandasnya.

Hamid mengaku merasa kaget atas insiden tersebut, sebab sebelumnya pihak guru tidak mengetahui kalau ada siswa yang hamil.

"Yang bersangkutan kelas X dan dia baru masuk ke SMAN 1 Sampang, pada bulan Juli 2023 lalu," terangnya. 

Di samping itu, berdasarkan kabar dari pihak Puskesmas, kata Hamid siswanya tersebut saat ini dalam keadaan kritis, karena ari-ari bayi tidak keluar. 

"Bayinya perempuan, namun untuk siswinya dirujuk ke RSUD Sampang, karena kondisinya mengkhawatirkan, keluarganya juga sudah tanda tangan," pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved