Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pilpres 2024

Gibran Rakabuming Bagi Susu di CFD Akan Diselidiki Bawaslu, Bantah Kampanye: Sosialisasi Program

Gibran Rakabuming bagi-bagi susu di CFD akan diselidiki Bawaslu, bantah kampanye.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
YouTube/KOMPASTV - KOMPAS.com/XENA OLIVIA
Aksi Gibran Rakabuming bagi-bagi susu di CFD akan diselidiki Bawaslu 

Lantaran dirinya tak mengajak masyarakat untuk mencoblosnya dan tak ada alat peraga kampanye (APK) yang dibawanya.

"Kan tanpa APK. Kami kan enggak melakukan pengajakan untuk mencoblos," terang Gibran Rakabuming.

Baca juga: Viral Video Pendek Puluhan Orang Berkaos Merah Dukung Prabowo-Gibran, PDIP Jatim: Masih Ditelusuri

Di sisi lain, calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo, ungkap pandangannya tentang kampanye 'gemoy' ala Prabowo.

Ganjar Pranowo menghormati jika ada kandidat pasangan capres dan wapres yang memakai gimmick sebagai gaya kampanye.

Akan tetapi Ganjar Pranowo mengaku tidak ingin meniru gaya kampanye seperti itu.

Apa alasan Ganjar Pranowo?

Hal itu disampaikan Ganjar Pranowo ketika ditanya soal gaya kampanye gemoy ala pendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut dua, Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka.

"Saya menghormati gimik orang, tapi hari ini anak-anak muda mesti diedukasi," kata Ganjar.

Yakni selepas menghadiri acara dialog santai bersama Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) di Kantor Dewan Pers, Kebon Sirih, Jakarta, Kamis (30/11/2023).

Ganjar kemudian menceritakan bahwa ada anak muda yang berkeluh kesah karena dihadapkan dengan gimik politik.

"Saya baca siapa, Mbak Okky Madasari, dia menyampaikan, 'Kami anak muda tersinggung kalau sekadar dikasih gimik'," ujarnya, dikutip dari Tribun Jabar.

"Maka perlu pencerdasan edukasi politik berdasarkan apa programnya untuk anak muda," ujar Ganjar.

Inilah arti kata gemoy, istilah yang melekat pada Prabowo Subianto.
Gemoy, istilah yang kini melekat pada Prabowo Subianto (Istimewa)

Mantan Gubernur Jawa Tengah ini mengaku telah berkali-kali bertemu anak muda.

Menurut dia, tidak semua anak muda menyukai gimik politik.

Sebaliknya, mereka berharap pusat kreatif bisa difasilitasi oleh pemerintah.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved