Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Wanita Jadi Tukang Sapu Sampah Demi Adik Sekolah Perwira, Ditinggal usai Semua Sukses, Ustaz Kasihan

Inilah kisah wanita putus sekolah demi sekolahkan adik. Wanita itu juga jadi tukang sapu sampah demi membantu orangtuanya.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
mStar
Wanita Jadi Tukang Sapu Sampah Demi Adik Sekolah Perwira, Ditinggal usai Semua Sukses, Ustaz Kasihan 

TRIBUNJATIM.COM - Inilah kisah wanita putus sekolah demi sekolahkan adik.

Wanita itu juga jadi tukang sapu sampah demi membantu orangtuanya.

Namun setelah adik-adiknya sukses, wanita itu tetap menjadi tukang sapu sampah.

Kisahnya membuat seorang ustaz kasihan.

Ustaz yang dimaksud bernama Ustaz Afiq Syazwan.

Ia mengungkap kisah seorang kakak wanita yang rela putus sekolah demi membantu orangtuanya bekerja.

Wanita tersebut rela memberi jalan agar adik-adiknya bisa bersekolah tinggi.

Namun setelah sukses dengan karier dan memiliki gaji banyak, adiknya malah melupakan jasa kakaknya.

Baca juga: Dulu Pemulung Tak Sadar Selamatkan Jodoh Putranya, Besan Berlutut saat Pernikahan, Nyawa Anak Saya

“Suatu hari saya bertemu dengan wanita ini di supermarket, ia sedang bekerja menyapu sampah. Dengan sopan, dia bilang memiliki banyak adik. Dia adalah anak tertua. Tapi Tuhan mengujinya".

“Waktu wanita itu sekolah, orang tuanya kesulitan keuangan, tidak ada uang. Wanita tersebut memutuskan tidak melanjutkan sekolah, dia bekerja untuk memberikan uang kepada orang tuanya untuk menyekolahkan adik-adik yang lain".

“Alhamdulillah, adik-adiknya berhasil semua, kecuali dia. Yang lain semua perwira, hebat,” cerita Ustaz Afiq, dikutip TribunJatim.com dari TribunStyle.

Meski tak diceritakan secara detail, namun kisahnya mampu membuat haru banyak netizen, videonya pun telah ditonton lebih dari setengah juta di aplikasi TikTok.

Baca juga: Tiap Hari Jadi Pemulung, Ibu Malu Datang ke Pernikahan Anak, Besan Kaget Berlutut Beri Hormat

Dalam kesempatan yang sama, Ustaz Afiq yang juga seorang penulis buku sempat berpesan kepada netizen agar menjadikan cerita ini sebagai pembelajaran dan jangan pernah mengasingkan saudara-saudaramu sendiri walaupun hidup sukses.

“Inilah yang ingin saya tegur teman-teman semua. Bagi yang punya banyak saudara, kalau kita punya rezeki yang Allah berikan kepada kita, silahkan bantu saudara kita".

“Tolong lihat apakah saudara-saudara kita punya uang di kantongnya, tolong lihat apakah anak-anaknya punya uang ketika mau pergi ke sekolah, jika ingin melanjutkan ke universitas Apa yang bisa kami bantu?" katanya.

Menurut Ustaz Shafiq, sekarang ini banyak yang lebih memprioritaskan orang luar sebelum membantu anggota keluarganya sendiri yang memiliki masalah keuangan.

“Kita zaman sekarang sibuk berusaha menolong (orang) di luar keluarga. Enggak ada salahnya, tapi lebih baik lihat keluarga dulu. Pertama orang yang harus di bantu adalah sanak saudara sendiri".

“Dulu kami hidup bersama, tumbuh sebagai anak-anak, hingga saat ini, ketika kami menikah, masing-masing dari kami menempuh jalannya sendiri-sendiri,” ujarnya.

Ustaz Afiq menambahkan, ada oknum yang lalai dan membiarkan saudaranya yang kurang sukses tetap tinggal di desa dan bertugas merawat orang tuanya yang sudah lanjut usia.

“Ada yang bilang, adikku malas belajar, makanya dia bekerja di desa. Aku menjawab, untunglah dia ditakdirkan Allah untuk bekerja di desa, kalau tidak, siapa yang akan menjaga ibu di rumah? Kalian semua yang berada di luar negeri, semoga tidak lulus Surat Keterangan Pendidikan (SPM) Malaysia. Aku menjagamu siang dan malam".

Baca juga: Kisah Bocah Garut Rawat Ibu ODGJ, Entis Sutisna Rela Putus Sekolah, Kakaknya Kerja Pengantar Sayuran

“Mereka yang dianggap tidak berguna justru bisa membawa ibu ke rumah sakit. Sekalipun dia nakal, kita bisa menjaga ibu dan ayah kita. Kita punya pekerjaan bagus tapi tidak punya peluang seperti dia".

“Makanya kalau kita berhasil, jangan bangga. Mungkin kesuksesan itu kita nikmati atas pengorbanan saudara-saudara kita. Makanya kita harus lihat saudara-saudara kita, bantu kalau perlu,” ujarnya lagi.

Ustaz Afiq juga menyarankan adanya dana keluarga yang ditujukan untuk membantu saudara yang sedang menghadapi masalah keuangan.

“Kalau bisa buat dana keluarga. Kalau ada yang sulit, ambil saja, jangan dihitung. Kita lakukan karena Allah. Kalau semuanya
setuju, Insya Allah saudara-saudara yang sedang kesusahan tercukupi kebutuhannya,” ujarnya lagi.

Baca juga: Dulu Remaja Putus Sekolah hingga Jadi ART, Kini Terkenal dan Dibayar Sampai Rp 50 Juta, Nggak Malu

Sebelumnya viral kisah Ismail Wolinga (25) adalah seorang pria muda yang bekerja sebagai penjaga lapak crepes di Kota Gorontalo.

Ia rela meninggalkan kuliahnya demi membiayai sekolah adik-adiknya.

Ismail bekerja di lapak crepes ini sejak 2021. Ia awalnya menjalani tahap training selama lebih kurang satu minggu.

Setelah dinyatakan mampu, ia mulai menjalankan tugas sebagai penjaga lapak.

Ismail menceritakan bahwa ia bisa bekerja di lapak crepes ini, bermula dari informasi lowongan yang ia baca di media sosial.

"Waktu itu, saya dapat informasi lowongan kerja di media sosial, lalu saya coba daftar," ujar Ismail.

Saat ia mendaftar kerja, Ismail masih berstatus mahasiswa aktif Jurusan Bahasa Arab di Universitas Muhammadiyah Gorontalo.

Ia ingin fokus kuliah, tetapi keterbatasan ekonomi memotivasi Ismail untuk mencoba kuliah sambil bekerja.

Di awal-awal masa percobaannya, Ismail mengaku mampu melakonu dua peran itu dalam satu waktu. Namun, lama-kelamaan, ia mulai kewalahan.

"Saya coba jalani habis kuliah, langsung kerja, ternyata saya kewalahan," curhatnya.

Belum lagi, saat Ismail sudah mulai ditugaskan menjaga lapak, ia ditempatkan di cabang Kalimadu. Sedangkan ia tinggal di Kecamatan Limboto, Gorontalo.

Jarak tempuh rumah dan lokasi lapak yang cukup jauh, juga menjadi alasan ia berhenti kuliah, lalu fokus bekerja.

"Selain capek, ongkos transportasinya juga kalau saya hitung lumayan banyak, jadi saya pilih berhenti kuliah," tambah Ismail.

Baca juga: Nasib Gadis Putus Sekolah Dinikahi Pria Konglomerat, Ibu Mertua Janji Beri Hotel Jika Ia Melahirkan

Ismail mengatakan, ia tidak menyesali pilihannya itu. Justru, ia merasa telah belajar banyak hal selama berproses menjaga lapak crepes.

"Saya belajar bagaimana cara mengelola keuangan, bagaimana cara melayani pelanggan, dan bagaimana cara bekerja keras," ujar Ismail.

Ismail juga memiliki impian untuk kelak bisa membuka usaha sendiri, saat sudah punya modal yang cukup.

"Selain untuk adik, hasil kerja ini juga saya kasih untuk orang tua. Dan, semoga bisa jadi tabungan modal untuk merintis usaha sendiri," tutup pria yang hobi sepak bola itu.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved