Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Nasib Bocah 12 Tahun Dijual Rp 140 Ribu ke Pria Dewasa, Dijajakan Nenek Demi Jagung, Kini Hamil Muda

Beginilah nasib bocah 12 tahun yang dijual anggota keluarganya sendiri yakni sang nenek untuk diganti dengan jagung, kini tengah hamil muda.

|
Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
Suryamalang
Ilustrasi gadis 12 tahun yang dijual neneknya ke pria dewasa 

Ia mendengar bahwa lembaga kesejahteraan sosial datang untuk menyelamatkan Tamara dari pernikahan ilegal mereka dan kabur sebelum mereka tiba, sehingga Tamara pergi ke desa bibinya.

Banyak perubahan yang terjadi pada kehidupan Tamara dalam beberapa tahun terakhir.

Ia lahir dalam masyarakat desa petani di Distrik Neno, Malawi Selatan.

Baca juga: Artis Cantik Batal Nikah karena Ogah Dimadu, Tunangan Ingin Punya 3 Istri dan 4 Selir, Aib Dibongkar

Keluarganya hidup di bawah garis kemiskinan pemerintah Malawi, seperti 65 persen warga lainnya di wilayah tersebut.

Perang di Ukraina, rekan dagang Malawi, menambah tekanan karena terhambatnya pasokan gandum dan pupuk dan mendorong kenaikan harga.

Ketika orang tua Tamara jatuh sakit dan meninggal dalam waktu singkat, anak tunggal mereka diasuh oleh neneknya.

Tapi setelah sebulan tinggal bersama neneknya, suatu hari Tamara pulang dari sekolah dan mendapatkan kabar dari nenek.

"Dia bilang saya harus menikah," kata Tamara, seperti dikutip TribunJatim.com dari Kompas.com

"Dia sudah menerima uang dari seorang pria," tambahnya.

Baca juga: Dulu Haru Nikah di ICU, Kini Suami Selingkuh Sama Pegawai, Istri Sah yang Malah Dilaporkan ke Polisi

Pria yang belum pernah ditemui Tamara telah membayar 15.000 Kwacha Malawi (sekitar Rp 140.000) untuknya.

Nenek Tamara sudah menghabiskan uang itu untuk membeli jagung bagi keluarganya, dan pria itu sudah tidak sabar.

Ia ingin perempuan yang dia bayar menjadi "istrinya" meninggalkan sekolah dan tinggal bersamanya.

Pernikahan anak dinyatakan ilegal di Malawi sejak 2017, tetapi sudah lama dianggap lumrah secara budaya di negara Afrika Timur itu, terutama di daerah pedesaan seperti tempat tinggal Tamara, di mana 85 persen populasi Malawi tinggal.

Menurut LSM Girls Not Brides (Anak Perempuan Bukan Pengantin), lebih dari 40 persen anak perempuan di Malawi menikah di bawah usia 18 tahun.

"Hidupku menjadi sulit karena pria itu lebih tua," kata Tamara.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved