Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Madura

Akhirnya Guru SD Diancam karena Lapor Dilecehkan Kepsek, Penelepon Sebut Nama Pejabat: Saya Tak Mau

Terungkap nasib guru SD yang lapor dilecehkan kepsek atau Kepala Sekolah di Kabupaten Sampang, Madura. Kini ia mendapat ancaman.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
TribunJatim.com/Hanggara Pratama - Freepik
Akhirnya Guru SD Diancam karena Lapor Dilecehkan Kepsek, Penelepon Sebut Nama Pejabat: Saya Tak Mau 

TRIBUNJATIM.COM - Terungkap nasib guru SD yang lapor dilecehkan kepsek atau Kepala Sekolah di Kabupaten Sampang, Madura.

Setelah melaporkan Kepsek berinisial MF (57), seorang pelapor malah mendapat ancaman.

Namun belum diketahui siapa yang melakukan hal itu.

H, satu guru yang melaporkan MF ke polisi mengungkap pengakuannya.

H  diduga diintimidasi, bahkan hendak dimutasi pasca malaporkan kepsek kepada pihak kepolisian atas kasus dugaan pelecehan seksual, Senin (11/12/2023).

Dugaan intimidasi maupun bujukan itu, disampaikan oleh seseorang yang menghubungi tengah malam melalui telepon, agar pelapor segera mencabut laporannya ke pihak kepolisian.

Akan tetapi, pelapor bersama keluarganya enggan mencabut laporan ke polisi, dengan alasan menyangkut harga diri.

Begitupun agar menjadi efek jera.

"Seseorang yang menelepon sempat membawa-bawa nama pejabat, agar saya mencabut laporan. Saya tidak bisa menyampaikan namanya, namun akan saya sampaikan nanti ke penyidik polres," kata pelapor, H, Senin (11/12/2023).

Baca juga: Dalih Kepsek SD Dituduh Lecehkan Guru dan Murid, Anggap Ucapan Vulgar Candaan, Berani Datangi Polisi

Di samping itu, pelapor juga sempat disuruh menandatangani surat pernyataan untuk dimutasi dari lembaga sekolah yang menjadi tempat mengajarnya saat ini.

"Saya tidak menandatangani, di sini saya korban, tapi kenapa saya yang malah mau dimutasi," terangnya.

Dengan begitu, dirinya sangat berharap kepada pihak kepolisian agar segera memproses laporan dugaan pelecehan verbal maupun fisik yang dilayangkan pada Rabu (6/12/2023) lalu.

"Saya tidak mau perlakuan terlapor ini menjadi kekhawatiran para guru perempuan di sekolah, semoga laporan ini menjadi efek jera," pungkasnya. 

Baca juga: Sosok Kepsek di Sampang Bermata Keranjang, Selalu Goda Guru dan Lecehkan Wali Murid, Dilaporkan

Diberitakan sebelumnya, MF dilaporkan melakukan pelecehan seksual kepada guru, murid hingga wali murid.

Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Sampang, Aipda Sukardono membenarkan terkait laporan korban tersebut.

Laporan disampaikan ke Polres Sampang pada Rabu (6/12/2023).

"Laporannya sudah kami terima. Ada 4 korban," ujar Sukardono saat dihubungi melalui telepon seluler, Jumat (8/12/2023), melansir dari Kompas.com.

Sukardono menambahkan, berdasarkan hasil pemeriksaan pelapor, tindakan pelecehan itu terjadi di sekolah.

Ada pelecehan yang disampaikan dengan kata-kata vulgar, ada pula pelecehan fisik.

"Terlapor sering mencari kesempatan di sekolah dengan meraba-raba anggota tubuh sensitif wali murid perempuan. Sedangkan untuk guru, dilakukan dengan kata-kata," kata Sukardono.

Bahkan, ujar Sukardono, ada murid perempuan yang diajak ke ruang kerjanya untuk dilecehkan.

Modusnya, korban disuruh mengambil baju seragam anaknya.

Namun setelah tiba di dalam ruangan, korban dipepet ke tembok hingga menyebabkan korban ketakutan.

Hingga saat ini, Kepsek selaku terlapor belum diperiksa di Polres Sampang. 

Baca juga: Suka Sama Ibunya Tapi Ditolak, Tukang Pijat Lecehkan Bayi 4 Bulan di Kebun, Paman Korban: Hukum

MF saat dikonfirmasi mengaku bahwa tindakannya itu bukan untuk melecehkan.

MF berdalih itu candaan dan guyonan saat jam istirahat sekolah.

"Kami hanya bercanda saat jam istirahat. Jika disalahpahami, itu karena komunikasi saja," ungkap MF.

MF bersedia jika polisi ingin meminta keterangan pada dirinya atas laporan yang disampaikan pelapor.

Laporan yang disampaikan ke polisi, menurut MF ada upaya untuk menyingkirkan dirinya dari jabatan sebagai kepala sekolah.

"Kedua guru yang melapor itu, pernah saya tegur karena tidak disiplin," kilahnya. 

Baca juga: Iming-iming Beri Es Cincau Gratis, Pria di Malang Lecehkan Bocah, Histori Browser Pelaku Terungkap

Salah satu pelapor, HL atau H, menjelaskan, pelecehan yang dilakukan MF.

Sang kepala sekolah menyentuh beberapa wilayah sensitif tubuh HL dan ucapan-ucapan yang dianggap tidak senonoh.

"Pernah saya dipanggil ke ruang kerjanya mengambil seragam sekolah. Di dalam ruangan itu saya dipepet ke tembok sampai saya ketakutan," ujar HL melalui sambungan telepon seluler, Kamis (7/12/2023).

HL menambahkan, pada kesempatan lain, MF sering melontarkan kata-kata tidak senonoh.

Awalnya, kata-kata itu dianggap guyonan tetapi itu dilakukan setiap waktu.

"Akhirnya saya risih dan tidak nyaman. Bahkan membuat saya trauma," ungkapnya.

SH, pelapor lainnya mengatakan, kata-kata yang mengarah kepada seksual dan merendahkan sering dikatakan MF di ruang guru.

Terutama saat jam istirahat.

"Kalau jam istirahat itu guru kumpul di ruang guru. Pelecehan sering dilakukan di hadapan guru lain," ujar SH. 

Para guru sudah muak dengan tingkah MF sehingga dilaporkan ke polisi.

Sebelum dilaporkan ke polisi, para guru sudah melaporkan ke dinas pendidikan.

"Oleh Disdik sudah dapat teguran, tapi tidak jera. Makanya kami laporkan ke polisi biar dapat efek jera," ungkapnya.

Baca juga: Mahasiswa FMIPA UNY Bantah Lecehkan Adik Tingkat, Tempuh Jalur Hukum, Ngaku sempat Dapat Ancaman

MF mengaku perbuatannya itu bukan pelecehan seksual.

Sebab dirinya tidak memiliki niat melecehkan siapa pun.

Pelaporan dirinya ke polisi dianggap persoalan pribadi guru di sekolah karena tidak senang kepada dirinya.

"Pelapor itu punya niat ingin menyingkirkan saya dari jabatan kepala sekolah. Pelapor sebelumnya pernah dapat teguran karena di sekolah tidak disiplin," kata MF melalui telepon seluler.

Ucapan yang disampaikan kepada para guru dan salah wali murid perempuan itu, menurut MF, hanya guyonan agar situasi sekolah tidak kaku dan tegang.

Namun jika hal itu dianggap pelecehan, pihaknya minta maaf.

"Ada salah persepsi sehingga ada pelaporan," katanya.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved