Jelajah Purba Jember Kenalkan Wisata Lereng Argopuro, Nikmati Durian sampai Can Macanan Kadduk

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Sri Wahyunik

TRIBUNJATIM.COM, JEMBER - Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) DPC Jember menggelar kegiatan Jelajah Purba, Minggu (10/12/2023).

Kegiatan tersebut merupakan kerja bareng dengan Pokdarwis Kamal Kecamatan Arjasa, dan Pokdarwis Panduman Kecamatan Jelbuk, Jember.

Ketua DPC HPI Jember, Hasti Utami mengatakan, kegiatan Jelajah Purba merupakan upaya turut mengembangkan pariwisata di Kabupaten Jember, khususnya di kawasan Pegunungan Argopuro-Raung.

"Jelajah Purba merupakan kegiatan wisata menyusuri keindahan desa-desa di lereng Argopuro, menjelajahi situs-situs megalitikum, sambil mencicipi aneka kuliner lokal dan kesenian masyarakat," ujar Hasti.

Menariknya, Jelajah Purba kali pertama ini, dilakukan dengan mengendarai sepeda motor, berangkat pada Minggu (10/12/2023) pagi. Sambil menikmati pemandangan Jember, mulai dari kawasan perkotaan, jalur lingkar, hingga pedesaan, dan bentang alam Gunung Argopuro. 

Peserta diajak berhenti di beberapa tempat tujuan penjelajahan, yakni di Kafe Purba Panduman, kemudian ke petani durian dan manggis Panduman, berlanjut ke Situs Calok dan Situs Duplang Desa Kamal, Kecamatan Arjasa.

Di Kafe Purba Panduman, peserta disuguhi kuliner jadul, seperti gethuk yang bahan baku singkongnya hasil produksi warga setempat.

Sambil menikmati kuliner lokal, peserta disuguhi kesenian tradisional Can Macanan Kadduk.

Can Macanan Kadduk merupakan kesenian yang memakai replika harimau alias macan, yang memakai kostum dari karung.

Selepasnya, peserta diajak menikmati komoditas kebun warga lereng Pegunungan Argopuro di Panduman, yakni durian lokal sumbercandik, Desa Panduman, Jelbuk.

Setelah puas dengan durian, peserta Jelajah Purba diajak merasakan sensasi jalur yang turun, menuju Situs Calok di Desa Kamal, Kecamatan Arjasa.

Kedua desa ini bertetangga, dan sama-sama berada di lereng Gunung Argopuro.

Dari Situs Calok, peserta diajak kembali menjelajah Situs Duplang, masih di desa yang sama. Di pemberhentian terakhir ini, peserta diajak berwisata edukasi tentang situs megalitikum Jember, juga menikmati kesenian tradisional yakni tak butak'an alias raksasa.

Tak lupa, kuliner khas Duplang menjadi teman makan siang dalam penjelajahan tersebut.