Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Dapat Ganti Rugi Rp399 M, 22 Warga Terdampak Pembangunan Tol Kaya Mendadak, Ada yang Terima Rp16 M

22 warga mendadak jadi miliarder usai ganti untung pembangunan jalan tol cair, dapat Rp399 M.

|
Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
Dok Humas Pemkot Semarang
22 warga dapat ganti rugi Rp399 M imbas pembangunan tol Semarang-Demak 

TRIBUNJATIM.COM - Dapat ganti rugi Rp399 M, 22 warga terdampak pembangunan jalan Tol Semarang-Demak, Jawa Tengah (Jateng), langsung kaya mendadak.

Hal itu dialami 22 warga Kelurahan Trimulyo, Terboyo Wetan, dan Terboyo Kulon, Kecamatan Genuk, Kota Semarang.

Mereka mendadak jadi miliarder usai ganti untung pembangunan jalan Tol Semarang-Demak cair.

Bahkan ada seorang warga yang mendapat ganti rugi hingga Rp16 M.

Diketahui puluhan warga tersebut dapat dana kerohiman atas lahannya yang digunakan untuk program pembangunan jalan Tol Semarang-Demak seksi I.

Selain jalan tol, lahan juga digunakan untuk pembangunan kolam retensi penanggulangan rob banjir wilayah Genuk dan Pedurungan.

Melansir Kompas.com, Kota Semarang sendiri menerima total dana kerohiman senilai Rp399.380.820.650 (Rp399 miliar) untuk total 37 bidang tanah milik 22 orang warga.

Namun yang telah selesai prosesnya dan diserahkan adalah untuk 36 bidang tanah.

Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, pun berterima kasih kepada presiden dan warga sekitar yang telah membantu menyelesaikan pembangunan jalan tol.

"Tentunya saya menyampaikan terima kasih kepada pemerintah pusat terutama bapak Presiden," katanya kepada awak media pada Jumat (15/12/2023).

"Dan warga yang legawa dan ikhlas menjual tanahnya untuk menjadi bagian dari pembangunan jalan tol dan kolam retensi ini," imbuhnya.

Perempuan yang akrab disapa Mbak Ita tersebut mengingatkan warga untuk berhati-hati.

Terutama jika ada pihak yang memanfaatkan kesempatan ini untuk meminta tambahan dana atau cara-cara lain.

"Ini sudah final dan sudah diberikan langsung oleh Pak Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Semarang, Iswar Aminuddin, mewakili tim terpadu," tegas Mbak Ita lagi.

Baca juga: Dapat Ganti Rugi Rp10,7 M, Sentot Kaya Mendadak Imbas Proyek Underpass, Bingung Cari Rumah: Ndlongop

Lebih lanjut dirinya berharap, pembangunan jalan tol dan kolam retensi dapat berjalan lancar dan segera rampung.

"Penyelesaian program jalan tol diyakini mempermudah akses masyarakat Kota Semarang menuju wilayah Pantura," paparnya.

Selain itu, lanjutnya, kolam retensi yang dibangun seluas 250 hektar tersebut diharapkan menjadi salah satu tempat untuk penampungan atau pengendalian rob maupun banjir.

"Musim hujan pastinya deg-degan mulai dari kami sampai ke teman-teman dinas, sampai perangkat wilayah Genuk, Semarang Utara, maupun ke Semarang Timur," ungkap Mbak Ita.

Dirinya berharap, pembangunan yang sudah mulai dilakukan dari sisi Semarang (dekat makam Kubro) dan sisi Sayung segera selesai, kurang lebih dalam dua tahun ke depan.

"Dengan kolaborasi, berbagai program pembangunan dapat lebih cepat terselesaikan, utamanya penanganan rob dan banjir di wilayah Genuk dan Pedurungan," imbuh Mba Ita.

Dana kerohiman ini, lanjutnya, adalah nilai besar kontribusi dari warga yang patuh dan berkontribusi pada kebijakan pembangunan. 

"Jika menyingkirkan duri di jalan dapat pahala, ini panjenengan semua merelakan tanah untuk dibuat jalan mungkin bagi orang yang mau ziarah ke Kudus, Demak, mau insyaallah panen pahala terus."

"Dan insyaaallah jalan tol ini salah satu metode untuk menanggulangi masalah banjir dan rob di Genuk,” lanjutnya.   

Dana kerohiman yang diberikan kepada warga Kecamatan Genuk tersebut juga sempat viral di media sosial Instagram @infokejadian_genuk.

Dalam posting-annya, akun tersebut menjelaskan bahwa ada sultan-sultan baru setelah dana tersebut cair.

Caption posting-an tersebut juga menerangkan, ada warga yang menerima dana kerohiman hingga Rp16 miliar.

 

Baca juga: Pantas Pengemudi Alphard Nekat Lindas Jalan Baru Dicor? Bau Alkohol dan Bawa Wanita, Terjebak 3 Jam

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno, mengapresiasi warga penerima uang kerohiman yang turut berkontribusi dalam pelaksanaan pembangunan Tol Semarang-Demak.

Jalan tol tersebut tidak hanya bertujuan untuk memperlancar arus lalu lintas di jalur Pantai Utara Jawa.

Tetapi juga berfungsi sebagai penahan rob yang sering melanda wilayah bagian utara Semarang dan Demak.

"Kami sangat berterima kasih kepada warga yang tanahnya terdampak dan bersedia menerima kerohiman," ucapnya.

Ia berharap, uang kerohiman tersebut dapat dimanfaatkan untuk investasi produktif.

Pasalnya sebagian besar tanah milik warga penerima kerohiman sebelumnya berupa tambak ikan yang sekarang kondisinya sudah tidak dapat menghasilkan lagi akibat terkena rob.

Sekda Provinsi Jateng, Sumarno, menyerahkan uang kerohiman warga terdampak Jalan Tol Semarang-Demak, di Kantor Kecamatan Genuk, Kota Semarang, Kamis (14/12/2023).
Sekda Provinsi Jateng, Sumarno, menyerahkan uang kerohiman warga terdampak Jalan Tol Semarang-Demak, di Kantor Kecamatan Genuk, Kota Semarang, Kamis (14/12/2023). (Istimewa)

Sedangkan Sekda Kota Semarang, Iswar Aminuddin yang hadir dalam kesempatan tersebut juga berpesan agar berhati-hati dari pihak yang ingin mengambil keuntungan dari prosesi ini, seperti minta ijazah, tambahan, dan lain-lain.

"Karena pada dasarnya tidak ada yang seperti itu, bahwa apa yang diserahkan hari ini sudah 100 persen hak penerima," ungkap Iswar.

Jika akan diinvestasikan, Iswar meminta warga berhati-hati dari investasi bodong.

Dirinya berharap, warga dapat berinvestasi di Kota Semarang, sehingga bisa ikut mendongkrak perekonomian kota.

Baca juga: Dapat Ganti Rugi Rp19,5 M, Mbah Taryo Kaya Mendadak Imbas Proyek Jalan Tol, Bangun Rumah Mewah

Diketahui pembebasan lahan di Kota Semarang untuk pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak, Jawa Tengah (Jateng) seksi satu masih belum selesai.

Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Semarang, Sigit Rahmawan Adhi mengatakan, sampai saat ini pembebasan lahan masih berlangsung.

"Ini masih proses sampai akhir tahun," jelasnya saat dikonfirmasi, Jumat (3/11/2023).

Dia menjelaskan, pembebasan lahan untuk Jalan Tol Semarang-Demak itu belum selesai karena sedang dilakukan musyawarah soal dana tanah musnah.

"Karena pengadaan tanahnya yang musnah lagi musyawarah untuk diberi dana," paparnya.

Sigit tak menjelaskan secara rinci tanah mana saja yang belum selesai dibebaskan.

Namun, dia meyakinkan jika pembebasan tanah tinggal beberapa bidang.

"Pembebasannya sudah kurang beberapa bidang saja," kata dia.

Agar pembangunan jalan tol yang rencananya juga digunakan sebagai tanggul laut itu segera selesai, pembebasan lahan tersebut akan segera diselesaikan.

"Desember harus selesai," imbuh Sigit.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved