14 Tahun Mengabdi, Cleaning Service Sekolah Pensiun Dirayakan Bak Ratu, Pulang Diantar Pakai Mobil

TRIBUNJATIM.COM - Seorang cleaning service diperlakukan bak ratu di hari terakhir ia bekerja.

Kisahnya inipun viral di media sosial.

Si petugas kebersihan ini meninggalkan halaman sekolah dengan mobil dibawa oleh seorang supir layaknya bos.

Di luar, staf sekolah dan siswa melambai padanya sambil tersenyum melepasnya.

Insiden ini diketahui terjadi di Malaysia.

Dikutip dari mstar.com pada Senin (18/12/2023) via Tribun Trends, wanita cleaning service tersebut bernama Hamidah Aziz (59).

Baca juga: Kisah Wanita Direndahkan Kerja Jadi Cleaning Service, Malah Sukses Lulus Jadi Sarjana di Luar Negeri

Hamidah Aziz merupakan mertua Hasyima Rozani yang membagikan cerita ini.

Hamidah penisun pada hari Jumat lalu.

Hamidah pensiun setelah mengabdi selama 14 tahun.

“Sekolah sedang merayakan pensiunnya ibu.

Tidak hanya para guru, para siswa juga tak kalah memberi apresiasi.

Banyak hadiah dan surat serta kartu ucapan yang ibu terima," ujar Hasyima.

“Biasanya ibu ke sekolah naik sepeda motor.

Pada hari terakhir, ibu diantar pulang dengan mobil asisten guru kanan 1 (PK1) dan PK1 yang mengemudikan mobil.

Ibu duduk di kursi belakang sambil melambai ke semua staf dan siswa," katanya kepada mStar.

Guru berusia 25 tahun itu terharu dengan perlakuan seluruh warga sekolah terhadap ibu mertuanya yang mencari nafkah sebagai pekerja kebersihan.

“Guru-guru di sana baik, mereka tidak peduli kita lebih bersih atau tidak.

Kalau ada makan, ada upacara atau grup, mereka masih mengundang ibu untuk bergabung.

Upacara pensiun seperti ini di sekolah biasanya diperuntukkan bagi kepala sekolah atau kepala sekolah, namun tetap menjadikannya istimewa bagi ibu mertua saya.

Kami sekeluarga sedih dan terharu," ujarnya.

Baca juga: Sosok Wanita Hamil yang Jadi Cleaning Service, Ternyata Seorang Istri Polisi, Suami Buta Sebelah

“Di sekolah, ibu dipanggil Makcik Midah.

Tapi guru-guru memanggilnya kakak dan murid memangginya bibi," katanya sambil menggambarkan ibu mertuanya sebagai sosok yang ramah, ceria, dan lucu serta jago memasak.

Hamidah yang berdomisili di Batu Gajah mengatakan kalau perayaan tersebut bukan yang kali pertama sejak mengabdi di sekolah tersebut.

“Setiap tiga bulan sekali sekolah merayakan ulang tahun para staf termasuk petugas kebersihan.

Mereka tidak pernah melupakan hari ulang tahunku,” lanjutnya.

Hamidah pun menceritakan momen membuka kado yang diterimanya berupa surat dan kartu.

Namun yang paling emosional dan mengejutkan adalah kartu tulisan tangan dari seorang siswa yang disisipkan uang kertas Rp6 ribuan.

“Saya tidak mengharapkan apa pun. Bocah kecil ini tidak mampu membeli hadiah, tetapi menyelipkan uang Rp6 ribu ke dalam kartu ucapan.

Hadiah yang paling tak ternilai harganya adalah ketulusannya.

Saya menganggap murid-murid saya seperti cucu saya sendiri.

Ada kalanya kami ngobrol, aku membagikan roti dan kue, mereka memberiku coklat," kenangnya.

Meski sudah pensiun, nenek empat cucu ini tak pernah melupakan kebaikan warga sekolah yang sudah dianggapnya seperti keluarga sendiri.

“Selama ini banyak guru yang datang ke rumah saya untuk mencicipi masakan laksa Penang saya.

Kepada seluruh warga SK Kg Seri Rahmat terima kasih banyak.

Semoga Anda mencetak prestasi yang lebih baik dan unggul di masa depan,” ucapnya lagi.

Informasi lengkap dan menarik lainnya hanya di Googlenews TribunJatim.com