Berita Jatim
Gubernur Khofifah Beri Pesan Ini di Hadapan 2.500 Orang Pasukan saat Upacara Hari Bela Negara
Gubernur Khofifah Beri Pesan Ini di Hadapan 2.500 Orang Pasukan saat Upacara Hari Bela Negara
Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Samsul Arifin
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menjadi Inspektur Upacara pada peringatan Hari Bela Negara di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Selasa (19/12/2023).
Dikatakan Gubernur Khofifah, melakukan aksi nyata cinta tanah air penting dilakukan di peringatan Hari Bela Negara Ke-75 Tahun 2023 yang mengangkat tema 'Kobarkan Bela Negara untuk Indonesia Maju'.
"Hari Bela Negara ini merupakan momentum penting bagi kita untuk bersatu berkontribusi mewujudkan aksi nyata demi cinta tanah air. Sekaligus mengantarkan Indonesia Maju yang kita cita-citakan," ungkap Khofifah.
"Hari Bela Negara menjadi saat yang tepat untuk bersatu dan berkontribusi mewujudkan aksi nyata sesuai dengan kemampuan dan profesi masing-masing dalam membela tanah air Indonesia," imbuhnya.
Selain itu, Khofifah juga mengajak untuk menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila sebagai salah satu wujud bela negara dalam keseharian. Dimana, Pancasila merupakan dasar untuk kehidupan berbangsa dan bernegara.
Baca juga: Jatim Masuk Top 7 Exhibitor ASN Culture Fest, Gubernur Khofifah: Komitmen Ciptakan SDM Berkualitas
Khofifah menjelaskan, Pancasila juga menjadi penting dalam situasi tahun politik seperti saat ini. Mengingat adanya eskalasi politik terutama antarpendukung atau simpatisan Pasangan Calon Presiden-Wakil Presiden.
"Dengan Pancasila inilah, terutama sila ke-3 tentang Persatuan Indonesia dapat menjadi pengingat bersama bahwa persatuan itu harus diutamakan di tengah kondisi apapun termasuk jelang Pemilu 2024," tandasnya.
Dengan persatuan, lanjut Khofifah, tujuan untuk membawa Indonesia Maju seperti yang tertuang dalam amanat Presiden RI Joko Widodo akan terwujud sesuai dengan cita-cita bersama menuju Indonesia Emas 2045.
"Cinta kepada bangsa dan negara, cinta kepada Pancasila dan NKRI adalah wujud konkrit bela negara dan Indonesia Emas akan terwujud pada tahun 2045 mendatang," tegas Khofifah sesuai amanat Presiden.
Di Jawa Timur sendiri, lanjut Khofifah, Pemprov Jatim pun telah berkontribusi untuk mewujudkan cita-cita Indonesia Maju dan Indonesia Emas 2045. Hal itu dibuktikan dengan sejumlah torehan nyata dari generasi emas asal Jawa Timur.
"Siswa Jawa Timur menjadi juara umur Olimpiade Sains Nasional selama tiga tahun berturut-turut sejak 2020 hingga 2022. Sementara tahun 2023 mendominasi medali untuk bidang Matematika," kata Gubernur Khofifah.
Prestasi dalam hal OSN ini menjadi salah satu bukti bahwa pendidikan di Jawa Timur, melalui program Jatim Cerdas yang menjadi bagian dari Program Nawa Bhakti Satya, telah berhasil meningkatkan kualitasnya melalui berbagai upaya yang telah dilakukan.
Hal itu juga terbukti selama tiga tahun berturut-turut, jumlah siswa Jatim yang diterima perguruan tinggi tanpa tes menjadi yang tertinggi secara nasional. Jumlah siswa Jatim yang diterima jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) pada 2023 mencapai sejumlah 23.477 orang.
Jumlah 23.477 siswa yang diterima SNBP 2023 itu mengalami peningkatan 31,84 persen dibandingkan dengan tahun 2022 sebesar 17.807 orang. Sedangkan pada 2021 ada sebanyak 16.998, dan tahun 2020 sebanyak 13.803 siswa.
"Anak-anak Jawa Timur, warga Jawa Timur saya yakin tidak hanya berprestasi. Akan tetapi juga mempunyai jiwa bela negara yang besar. Mereka lah yang akan mengantarkan Indonesia menuju era keemasan tahun 2045," terangnya.
Lebih lanjut, mengutip amanah Presiden, Gubernur Khofifah menyebut bahwa tantangan ke depan semakin tidak terduga. Bukan hanya menghadapi tantangan atau ancaman fisik semata tetapi juga ancaman yang tak kasat mata.
"Pandemi, konflik global, revolusi teknologi, hingga krisis iklim telah membawa dampak dan risiko ketahanan negara," tegasnya.
"Kita harus memiliki jiwa Bela Negara sebagai pilar utama yang menjadikan kita tangguh dan cerdas dalam menghadapi situasi yang tidak menentu," imbuhnya.
Menurutnya, semangat Bela Negara bukan hanya tanggung jawab aparat pertahanan, tetapi juga membutuhkan partisipasi aktif seluruh elemen masyarakat. Ini adalah tugas bersama dalam menjaga kesatuan dan persatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Khofifah menegaskan, bahwa Bela Negara di Indonesia bukan hanya terkait pada aspek militer saja, melainkan dapat merangkul semua lapisan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.
"Setiap tindakan, yang dilandasi cinta kepada bangsa dan negara, cinta kepada Pancasila dan NKRI adalah wujud konkrit Bela Negara," tegasnya.
Di akhir, Gubernur Khofifah kembali mengingatkan seluruh elemen masyarakat serta generasi muda untuk mengobarkan semangat bela negara dan meningkatkan rasa cinta tanah air.
"Semoga Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa, senantiasa memberikan perlindungan, petunjuk, dan bimbingan dalam upaya kita untuk meraih Indonesia Maju, Bersatu, Berdaulat, Mandiri, dan Sejahtera. Aamiin aamiin Ya Rabbal Alamin," katanya.
"Semangat Hari Bela Negara Ke-75 Kobarkan Bela Negara untuk Indonesia Maju," pungkas Gubernur Khofifah.
Sementara itu Kepala Bakesbangpol Jatim Eddy Supriyanto mengatakan bahwa peringatan hari bela negara tahun ini memang beda dibandingkan tahun tahun sebelumnya.
"Jadi peringatan bela negara ini beda dengan tahun sebelumnya kami melibatkan ormas semua baik pasukan maupun langsung. Ini pasukan 2500 orang dan 600 orang undangan," tegas Eddy.
"Ini momentum yang baik mengingat saat ini begitu banyaknya ancaman bukan hanya di media sosial tapi juga IT. Maka, kita harus sama sama hadapi ancaman ini. Karena sejatinya hal itu bukan hanya tugas pemerintah dan petugas tapi semua harus sama sama bela negara," imbuh Eddy.
Dalam kesempatan tersebut juga diberikan penghargaan Capaian Terbaik Aksi Terpadu Penanganan Konflik Sosial Kabupaten /Kota oleh Gubernur Jawa Timur.
Adapun kabupaten/kota terbaik diraih oleh peringkat I Tim Terpadu Penanganan Konflik Sosial Kab. Banyuwangi, peringkat II : Tim Terpadu Penanganan Konflik Sosial Kab. Lamongan, peringkat III : Tim Terpadu Penanganan Konflik Sosial Kab. Jombang.
Selanjutnya, peringkat IV Tim Terpadu Penanganan Konflik Sosial Kab. Magetan, peringkat V : Tim Terpadu Penanganan Konflik Sosial Kab. Bojonegoro serta peringkat VI : Tim Terpadu Penanganan Konflik Sosial Kota Probolinggo.
Hari Bela Negara
upacara
Gubernur Jawa Timur
Khofifah Indar Parawansa
Gedung Negara Grahadi
TribunJatim.com
Tribun Jatim
| Apa Itu Pisang Cavendish? Bisa Buat Bayar PBB di Bringinan Ponorogo, Kades Barno: Tidak Hanya Nagih |
|
|---|
| Sosok Eron Ariodito Adik Wagub Jatim Emil Dardak Merantau ke Swedia, Kerja Sebagai AI Engineer |
|
|---|
| Sosok Kades di Jombang Diduga Lecehkan Istri Orang, Awalnya Ngaku Khilaf Kini Merasa Dirinya Korban |
|
|---|
| Sosok Memed Thomas Alva Edhi Sound Horeg Viral, Dunia Sound System Sudah Jadi Passionnya Sejak Kecil |
|
|---|
| Pemerintah Diminta MUI Jangan Biarkan Sound Horeg Gegara Persoalan Ekonomi, Kini Ada Fatwa Haramnya |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.