Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Waspada Fenomena Badai Matahari, Prediksinya Maju Akhir Tahun 2023, Dampaknya ke Jaringan Internet

Fenomena Badai Matahari ternyata memberikan dampak pula bagi dunia, termasuk di antaranya cuaca antariksa yang berubah dan gangguan pada satelit.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
Kompas.com
Fenomena Badai Matahari yang ternyata datang lebih cepat dari perkiraan diprediksi akhir tahun 2023 

Partikel-partikel energik ini kemudian yang menyebabkan gangguan magnetik, yang selanjutnya diklasifikasikan sebagai fenomena badai geomagnetik atau sub-badai Matahari.

Badai Matahari yang memancarkan gelombang geomagnetik ini juga dapat menciptakan fenomena langit yang cantik, yakni yang dikenal dengan cahaya aurora di daerah kutub Bumi.

Akan tetapi, fenomena badai Matahari juga dapat sangat merusak dan berbahaya, yakni dapat menyebabkan cuaca antariksa yang merusak, terutama menyebabkan gangguan satelit hingga gangguan jaringan internet.

Baca juga: Fenomena Barcode Korea Merebak di Kalangan Pelajar, Polres Malang Imbau Orang Tua Ikut Mengawasi

Sebelumnya, pada Oktober 2023 lalu, bumi mengalami fenomena Gerhana Matahari.

Dikutip dari Kompas.com, gerhana Matahari terjadi saat Bumi, Bulan, dan Matahari berada di satu garis sejajar.

Kemudian, bayangan Bulan akan jatuh di Bumi, sehingga menutupi penampakan Matahari.

Disebut gerhana total jika bayangan Bulan menutupi Matahari dengan sempurna.

Baca juga: Capai 38 Derajat, Penyebab Suhu Panas Memuncak pada Oktober 2023 karena Zenit? ini Penjelasan BMKG

Namun, saat Bulan berada di titik terjauh dari Bumi, bayangannya tidak mampu menutupi seluruh Matahari.

Lantaran ukuran Bulan masih terlihat lebih kecil jika dilihat dari Bumi itulah, cahaya Matahari akan terlihat menyerupai cincin.

Lantas, apakah gerhana Matahari cincin pada Oktober 2023 bisa diamati di Indonesia?

Profesor Riset Astronomi dan Astrofisika Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Thomas Djamaluddin mengatakan, gerhana Matahari Cincin tidak dapat disaksikan di Indonesia.

"Gerhana matahari cincin di benua Amerika pada 14 Oktober 2023," ujarnya, ketika dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (5/10/2023).

Senada, astronom amatir Indonesia, Marufin Sudibyo menjelaskan, gerhana Matahari cincin akan terjadi pada 14-15 Oktober 2023 waktu Indonesia.

Ilustrasi gerhana matahari cincin.
Ilustrasi gerhana matahari cincin. (NASA)

Sayangnya, masyarakat Indonesia tidak dapat menikmati pemandangan gerhana Matahari terakhir pada tahun ini.

"Tidak akan terlihat. Bukan melintas," kata dia, saat dihubungi secara terpisah, Kamis.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved