Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Perang Hamas Lawan Israel

Pengakuan 2 Sandera Warga Israel Soal Perlakuan dari Tentara Hamas, Malah Pertanyakan Ulah Netanyahu

Dua orang sandera warga Israel yang dibebaskan oleh Hamas memberikan pengakuannya. Pengakuan itu berisi tentang perlakuan Hamas terhadap mereka.

Editor: Torik Aqua
Channel 12 Israel dan AFP
Kanan - Almog Goldstein (kanan) dan putrinya, Agam (kiri) menghadiri wawancara dengan Channel 12 Israel. Mereka adalah dua warga Israel yang dibebaskan oleh Hamas pada 26 November 2023 setelah disandera sejak 7 Oktober 2023. (Tangkapan layar tayangan Channel 12 Israel) dan - Kiri - Gambar selebaran yang dirilis oleh tentara Israel pada 27 November 2023 menunjukkan sandera yang dibebaskan oleh Hamas. Gal (tengah) dan Tal Almog-Goldstein (kiri) diangkut dengan helikopter setelah mereka dibebaskan oleh kelompok militan Palestina Hamas dari Jalur Gaza pada 26 November 2023. (SELEBARAN / PASUKAN PERTAHANAN ISRAEL (IDF) / AFP) 

Almog Goldstein (kanan) dan putrinya, Agam (kiri) menghadiri wawancara dengan Channel 12 Israel. Mereka adalah dua warga Israel yang dibebaskan oleh Hamas pada 26 November 2023 setelah disandera sejak 7 Oktober 2023. (Tangkapan layar tayangan Channel 12 Israel)

 

Almog Goldstein menyatakan dia dan anak-anaknya ditangkap bersama tahanan Israel lainnya di sebuah apartemen selama lima minggu.

“Kekhawatiran saya adalah hal ini (penahanan) mungkin akan memakan waktu bertahun-tahun,” katanya.

"Kami diminta berjalan sedikit untuk menggerakkan tubuh," tambahnya.

Sementara itu, putrinya, Agam mempertanyakan kebijakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang memerintahkan pemboman besar-besaran di Jalur Gaza, yang dapat membahayakan nyawa sandera.

"Netanyahu ingin menggulingkan Hamas, tapi jika Anda membunuh dua penjaga (anggota Hamas) yang bersama saya, di mana saya, dan ke mana saya akan pergi? Di sini, kami telah menerima jawaban tentang ke mana orang-orang akan pergi tanpa penjaganya. Mereka terbunuh oleh tembakan pasukan kita (Israel),” kata Agam.

Dalam hal ini, dia merujuk pada insiden saat tentara Israel secara tidak sengaja membunuh 3 sandera Israel di Shujaiya, Gaza, baru-baru ini.

Agam mengatakan ia menghadiri pemakaman Alon, salah satu sandera yang tertembak itu, karena merasa hal itu mungkin juga bisa terjadi padanya.

“Mereka bertanya kepada saya mengapa saya menghadiri pemakaman Alon, dan saya mengatakan bahwa saya merasa itu adalah kami, meski hal ini tidak terjadi pada kami," katanya.Gambar selebaran yang dirilis oleh tentara Israel pada 27 November 2023 menunjukkan sandera yang dibebaskan oleh Hamas Gal (tengah) dan Tal Almog-Goldstein (kiri) diangkut dengan helikopter setelah mereka dibebaskan oleh kelompok militan Palestina Hamas dari Jalur Gaza pada 26 November 2023.

Gambar selebaran yang dirilis oleh tentara Israel pada 27 November 2023 menunjukkan sandera yang dibebaskan oleh Hamas. Gal (tengah) dan Tal Almog-Goldstein (kiri) diangkut dengan helikopter setelah mereka dibebaskan oleh kelompok militan Palestina Hamas dari Jalur Gaza pada 26 November 2023. (SELEBARAN / PASUKAN PERTAHANAN ISRAEL (IDF) / AFP)

 

Hamas Palestina vs Israel

Perang Israel dan Hamas semakin memanas setelah Israel melakukan pengeboman besar-besaran untuk menanggapi Hamas yang memulai Operasi Banjir Al-Aqsa dengan menerobos perbatasan Israel dan Jalur Gaza pada Sabtu (7/10/2023) pagi.

Hamas mengatakan serangan itu adalah tanggapan atas kekerasan yang dilakukan Israel terhadap Palestina selama ini, terutama kekerasan di kompleks Masjid Al Aqsa, seperti diberitakan Al Arabiya.

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved