Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Perang Hamas Lawan Israel

Pengakuan 2 Sandera Warga Israel Soal Perlakuan dari Tentara Hamas, Malah Pertanyakan Ulah Netanyahu

Dua orang sandera warga Israel yang dibebaskan oleh Hamas memberikan pengakuannya. Pengakuan itu berisi tentang perlakuan Hamas terhadap mereka.

Editor: Torik Aqua
Channel 12 Israel dan AFP
Kanan - Almog Goldstein (kanan) dan putrinya, Agam (kiri) menghadiri wawancara dengan Channel 12 Israel. Mereka adalah dua warga Israel yang dibebaskan oleh Hamas pada 26 November 2023 setelah disandera sejak 7 Oktober 2023. (Tangkapan layar tayangan Channel 12 Israel) dan - Kiri - Gambar selebaran yang dirilis oleh tentara Israel pada 27 November 2023 menunjukkan sandera yang dibebaskan oleh Hamas. Gal (tengah) dan Tal Almog-Goldstein (kiri) diangkut dengan helikopter setelah mereka dibebaskan oleh kelompok militan Palestina Hamas dari Jalur Gaza pada 26 November 2023. (SELEBARAN / PASUKAN PERTAHANAN ISRAEL (IDF) / AFP) 

Kelompok tersebut menculik 240 orang dari wilayah Israel dan meluncurkan ratusan roket, yang menewaskan lebih dari 1.200 orang di wilayah Israel, yang direvisi menjadi 1.147.

Setelah pertukaran sandera selama 7 hari yang dimulai Jumat (24/11/2023), kurang lebih 138 sandera masih ditahan Hamas di Jalur Gaza.

Sementara itu pembalasan Israel di Jalur Gaza menewaskan lebih dari 20.424 warga Palestina sejak Sabtu (7/10/2023) hingga perhitungan korban pada Senin (25/12/2023), lebih dari 2,2 juta warga Palestina menjadi pengungsi, dikutip dari Al Jazeera.

Kekerasan juga meningkat di Tepi Barat, terutama setelah Israel melakukan penyerbuan besar-besaran ke wilayah yang dikuasai Otoritas Pembebasan Palestina (PLO) tersebut.

Sosok pemimpin Hamas: Yahya al-Sinwar

Yahya al-Sinwar adalah sosok pemimpin Hamas yang selalu jadi incaran Israel dan pernah 23 tahun dipenjara.

Yahya Sinwar memiliki perjalanan hidup yang penuh perjuangan dan pengabdian demi membebaskan Palestina.

Pun Yahya Sinwar semasa muda dikenal sebagai pemuda revolusioner hingga pemimpin Hamas yang memimpin Operasi Badai Al-Aqsa, inilah kisah perjalanan hidupnya.

Sinwar adalah seniman yang sangat praktis. Karyanya bukanlah puisi atau lukisan tetapi revolusi yang nyata.

Dialah yang merancang Operasi Bada Al-Aqsa pada 7 Oktober lalu.

Tanggal 7 Oktober akan selamanya diingat sebagai momen bersejarah perlawanan terhadap penjajahan Israel, di mana pejuang muda berhasil mengelabui sistem keamanan ketat negara tersebut.

Momen yang dimaksud adalah penghancuran blokade Zionis yang diberlakukan di Gaza dan pemberontakan melawan penjajah.

Menurut perkiraan situs berita Prancis, Media Part, hanya dalam waktu enam jam, pejuang Perlawanan Palestina berhasil menyebabkan kehancuran dahsyat bagi Israel, melumpuhkan 1000 pasukan, melukai lebih dari 2000 orang, dan menawan ratusan lainnya.

Laporan yang ditulis Reuters awal bulan ini mengingatkan pidato Sinwar pada 2022 yang dengan aneh tampak meramalkan peristiwa Operasi Badai Al-Aqsa dari kata-katanya.

Dalam pidato yang ditujukan kepada lembaga keamanan Israel pada 14 Desember tahun lalu, dalam acara HUT ke-35 pembentukan Hamas di Gaza, inwar secara khusus mengancam Israel dengan "badai" yang akan datang.

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved