Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Pilu Mantan TKI Diamuk Anak Gegara Tak Kasih Uang, Baju Dibakar, Pernah Mohon ke Bos Pinjam 50 Ribu

Kisah mantan TKI diamuk anak karena tak beri uang viral di media sosial. Bahkan bajunya dibakar oleh anak kandungnya.

TribunStyle.com
Ilustrasi TKW. Seorang mantan TKI diamuk anaknya karena tak memberikan uang. Ia tak bisa beri karena sudah tidak memiliki penghasilan. 

Akibatnya, MH hanya bersekolah sampai kelas 2 SD.

"MH tidak bisa membaca. Ada kesalahan pola asuh, di mana ibunya selalu memberinya uang. Jadi kejadian dia mengamuk dengan membakar semua baju ibunya, merupakan imbas dari pola asuh yang salah tersebut. MH mengamuk karena tidak dikasih uang ibunya," jelasnya.

Dari wawancara yang dilakukan petugas Dinas Sosial, MH dideportasi dari Malaysia pada 2021 atas kasus narkoba.

MH sempat dipulangkan ke kampung halamannya di Manado.

"Ibunya yang bekerja sebagai penjual buah di Malaysia, kemudian meminta keluarganya mencarikan rumah sewa. Jadi MH selama di Manado tinggal di rumah kontrakan yang dibayar ibunya melalui transfer setiap bulan," katanya.

Baca juga: Dulu Ditolong Uya Kuya, TKW Kini Jatuh Miskin karena Harta Direbut Anak Angkat, Rumah Saya Diambil

Ibu jemput anaknya

Ibu MH berinisial SR sering menjadi sasaran razia di Malaysia lantaran masuk dari jalur ilegal.

Paspornya juga diblacklist oleh pemerintah Malaysia, sehingga ia dilarang masuk Malaysia.

"Padahal selama ini dia sudah nyaman karena penghidupannya di Malaysia sana. Ia hidup dari menjual buah-buahan. Tapi itulah resiko masuk ilegal. Saat ini, nama SR masuk daftar hitam, dan kalau nekat masuk, akan berisiko ditangkap dan dijebloskan penjara Malaysia dengan tuduhan pencerobohan negara," sambung Faridah.

Di Nunukan, SR masih memikirkan hidup anaknya yang seorang diri di Manado.

SR menjemput anaknya di Kota Tarakan, untuk dibawa ke Nunukan, dan menempati rumah kontrakan, dengan biaya sewa Rp 350.000 per bulan.

Terdesak dengan kondisi ekonomi, di usia senjanya, SR terus berusaha mencari pekerjaan dan diterima sebagai salah satu karyawan rumah makan.

Demi si anak, ia harus berangkat kerja berjalan kaki lumayan jauh, dan memohon pemilik rumah makan meminjaminya uang Rp 50.000 setiap harinya.

"Uang itu untuk anaknya. Rokok anaknya rokok mahal, jadi ibunya terpaksa meminjam Rp 50.000 setiap harinya," tutur dia.

SR kemudian keluar dari pekerjaannya karena usia yang telah menua.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved