Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Dukung Digitalisasi, Beon Intermedia Penuhi Praktik 150 Ribu Siswa dan 2.800 UMKM Lolos Daftar Merek

Dukung Digitalisasi, Beon Intermedia Penuhi Praktik 150 Ribu Siswa dan 2.800 UMKM Lolos Daftar Merek. Saat ini, pemerintah pusat sedang menggencarkan

Editor: Ndaru Wijayanto
Beon Intermedia
Sepanjang tahun 2023, Beon Intermedia dengan entitasnya berupaya untuk melakukan edukasi berbasis digital, baik bagi pendidikan maupun UMKM. 

Tahun ini, Ngalup Collaborative Network kembali dipercaya oleh EO GSEA untuk mengeksekusi kompetisi tersebut. Jika sebelumnya kompetisi ini hanya dijalankan di wilayah bagian timur Indonesia.

Tahun ini, Ngalup Collaborative Network mendapatkan kepercayaan untuk melaksanakan program di wilayah barat dan timur Indonesia.

Kemudian, juga ada program bersama SMK Telkom Malang bertajuk Moklet Youth Digitalent. Pada kesempatan ini, setidaknya ada 400 peserta didik dari SMK Telkom Kelas XII mendapatkan pembekalan materi sesuai dengan minatnya masing-masing. Tujuannya, agar lebih siap saat terjun di dunia industri.

“Kami memberikan kesempatan kepada mereka untuk mendapatkan pelatihan berupa praktik selama satu bulan,” papar dia.

Sepanjang tahun ini, Ngalup.co sudah menyelenggarakan sebanyak 180 event dengan jumlah pembicara lebih dari 82 orang dan 27 partners yang terlibat.

Tak hanya membantu digitalisasi pendidikan, Beon Intermedia juga membantu pelaku UMKM agar lebih aware terhadap merek usaha. Melalui entitas bernama Mebiso.

Platform ini merancang Trademark Analyzer dengan mengadopsi artificial intelligence (AI) yang memudahkan pelaku usaha untuk mengetahui dan lebih meyakinkan seberapa besar prosentase keberhasilan merek yang akan didaftarkan.

Saat melakukan pengecekan merek, pelaku UKM akan mendapat Dokumen Hasil Analisis (DHA).

“DHA ini mampu mengukur prosentase keberhasilan pendaftaran merek. Pelaku usaha yang belum mendaftarkan mereknya bisa melakukan pengecekan terlebih dahulu. Setelah mendapatkan hasil DHA, jika hasilnya lebih dari 40 persen, bisa melanjutkan untuk daftar merek. Jika kurang dari itu, disarankan untuk ubah nama mereknya dahulu agar tak ditolak saat daftar,” terang Hesti Rosa, CEO Mebiso.

Sejak bulan Mei hingga Desember 2023, tercatat ada 2.930 pelaku UKM yang memanfaatkan DHA untuk melakukan pendaftaran merek.

Sementara, jumlah UKM yang melakukan pendaftaran merek sekitar lebih dari 1.100 merek. Sedangkan, pelaku UMKM yang melakukan pengecekan merek sebanyak 225.928.

“Kami melakukan pengecekan merek secara real time. Sehingga, pelaku usaha bisa mendaftarkan mereknya dengan segera,” kata dia.

Selain itu, Mebiso juga menghadirkan fitur monitoring merek yang dapat membantu agar pelaku usaha tidak melewatkan perubahan status krusial untuk kesempatan mempertahankan mereknya  dalam pemantauan.

Hesti menyebut, platform ini juga membantu pelaku usaha untuk menjawab kebutuhan perlindungan merek. Mulai dari tahap pra hingga pasca pendaftaran merek.

Tak hanya itu, Mebiso juga memiliki fitur proteksi atau perlindungan merek usaha. Dimana, pelaku UKM dapat melindungi mereknya berdasarkan kata kunci.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved