Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Seorang Diri Jaga Ibu Sakit di RS, Anak Berkebutuhan Khusus Jadi Sorotan, Selalu Telaten & Sopan

Seorang diri jaga ibu sakit di RS, anak berkebutuhan khusus jadi sorotan dan tuai haru.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
Instagram
Anak berkebutuhan khusus selalu jaga ibu sakit di RS, viral di media sosial 

"youl weaknes: ibumu dan kamu berhasil jadi manusia yang tuhan maksud sayang"

"WOPZ: Cantik lahir dan batin"

Sementara itu terungkap kisah di balik aksi menyentuh Reski dan teman sekolahnya ini.

Beberapa guru di SD Inpres Saluttowa, Gowa, Sulawesi Selatan, sempat khawatir Reski jadi korban perundungan atau bullying siswa lain.

Hal ini diungkap oleh wali kelas Reski, Sukiati.

Ternyata Reski menjadi siswa baru di sekolah tersebut pada awal pekan lalu.

Karena hal itulah, para guru sempat mengkhawatirkan Reski.

"Awalnya kami khawatir, awalnya kami takut ada yang bully. Tapi ternyata tidak, anak-anak di SD saya menerima dengan senang."

"Jadi kami guru-gurunya juga senang," ucap wali kelas 1 SD, Sukiati, Selasa (29/8/2023).

Begitu Reski diterima di sekolah tersebut, para guru sudah memberitahukan kepada siswa lainnya mengenai kondisi fisik teman mereka.

Para guru meminta siswa lain untuk tetap merangkul Reski tanpa membeda-bedakan.

Beruntung para siswa lain memahami dan tidak merundung Reski.

"Akhirnya anak-anak senang setiap hari ada yang jajan berikan uang."

"Kalau seumpama orang tuanya tidak ada di kelas, dia sudah istirahat."

"Ibu guru dengan anak-anak yang lain yang angkatkan dia tidak bisa turun di kursinya harus diangkat," pungkasnya.

Reski di kelas SD Inpres Saluttowa, Sulawesi Selatan
Reski di kelas SD Inpres Saluttowa, Sulawesi Selatan (TikTok)

Sukiati menceritakan, mulanya Reski yang memiliki kondisi tangan tak sempurna serta kaki yang tak ada ini bertanya kepada orang tuanya mengenai HUT RI.

"Apa itu 17 Agustus?" kata Sukiyati menirukan Reski saat itu.

Alhasil ayahnya membawa Reski ke Malino, sebuah kelurahan yang ada di Kabupaten Gowa, Kecamatan Tinggimoncong, Sulawesi Selatan.

"Bapaknya bilang, antar saja ke Malino. Adakah keramaian di situ (Reski) dilihat sama Korwil Tinggimoncong."

"Terus begitu hari Senin dia datang sama Korwil, diundang dia ke sekolah."

"Datang dengan kakaknya Reski eh diterima di sekolah saya. Sekolah gratis," ucap Sukiati kepada Tribun Jakarta, Selasa (29/8/2023).

Tak minder, bocah kelahiran tahun 2016 ini malah paling semangat tiap kali mau ke sekolah.

Ia selalu saja menyuruh kakaknya untuk mengantarkan ke sekolah sejak pagi.

Padahal jam pelajaran baru di mulai pukul 07.30 WIB.

"Kakak, ayah cepat toh mandi, saya mau pergi ke sekolah," ucap Reski kala bercerita kepada wali kelasnya.

Setiap hari Reski memang diantar bergantian dengan ayah maupun kakaknya.

Tak jarang mereka ikut menunggu di sekolah sampai jam pelajaran usai.

Pasalnya kegiatan belajar mengajar untuk siswa kelas satu berlangsung mulai pukul 07.30-10.00, waktu yang singkat memang.

Namun Sukiati tak pernah memaksakan Reski untuk menulis seperti rekan sekelas lainnya.

Ia pun tak menampik jika Reski mampu mengikuti pelajaran seperti siswa lainnya.

"Dia semangat, dia percaya diri. Menulis juga, tapi tidak dipaksakan."

"Sekolah diantar orang tuanya, ditungguin. Sekolah dari pukul 07.30-10.00 WIB."

"Kemarin itu bapaknya yang antar tapi ditelepon suruh pulang, nanti kalau sudah pulang ditelepon," pungkasnya.

Persahabatan dua siswa SD di Gowa, Sulawesi Selatan, kini tengah menjadi perbincangan hingga viral di TikTok
Persahabatan dua siswa SD di Gowa, Sulawesi Selatan, kini tengah menjadi perbincangan hingga viral di TikTok (TikTok/its.nrhlza)

Sukiati juga membongkar sikap siswa di SD Inpres Saluttowa, Sulawesi Selatan, tehadap Reski.

Keterbatasan fisik yang ada pada diri seorang Reski justru membuat para siswa di SD tersebut merangkulnya.

Bahkan, kata Sukiati, teman sekelasnya memang kerap menyuapi Reski ketika jam istirahat tiba.

Padahal, meski tangannya tak sempurna dan tak memiliki kaki, Reski cukup pandai untuk menulis dan makan sendiri.

"Dia bisa suap sendiri, tapi teman-temannya bilang sayang (makanan) terbuang-buang."

"Kalau istirahat, Reski diajak main. Kalau istirahat dia makan karena pagi tak sarapan," ungkap Sukiati, Selasa (29/8/2023).

Tak hanya teman sekelasnya saja yang baik, siswa di kelas lain juga kerap menyapa Reski.

Bahkan mereka mengajak Reski mengobrol hingga bermain ketika jam istirahat tiba.

Biasanya Reski akan menggunakan skateboard kecil untuk membantunya berjalan ketika berada di lapangan sekolah.

"Ada perubahan, dan di kelas, Reskinya percaya diri," pungkas Sukiati.

Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved